Chapter 34

22.3K 1.3K 448
                                    

Tasya dan Axel duduk dihadapan pria setengah baya dengan Tasya yang perasaannya takut. Tidak takut bagaimana kalau Rick sudah dihadapannya secara mendadak seperti ini, Rick pulang secara mendadak dikeadaan dirinya hamil anak Axel dan belum diketahui Rick, bukanlah sama saja itu bunuh diri.

Kenapa Rick pulang mendadak seperti ini, Tasya belum siap mengatakan semua apa yang terjadi antara dirinya dan Axel. Tasya sangat takut jika Rick akan membunuhnya jika tau hal ini. Kenapa Rick kembali secepat ini dan seharusnya dua minggu lagi. Dulu memang mengharapkan Rick segera pulang, tapi sekarang Tasya tidak mengharapkan itu karena kehamilannya. Apa lagi kadungannya sudah berjalan tiga minggu sekarang.

Apa jika Rick tau tentang kehamilannya, Rick akan mengaborsi janin tidak bersoda itu demi menutupi aib keluarga? Atau mungkin mengusirnya dari keluarga Afferd? Atau bahkan melenyapkannya bersama dengan janinnya? Berbagai pikiran lainnya memenuhi kepala Tasya.

Tasya menatap Axel. Ternyata pria sialan yang membuat dirinya hamil masih sangat terlihat tenang, berbeda dengan dirinya. Tasya mengutuk Axel yang terlihat santai itu, sementara dirinya sudah kalang kabut memikirkan cara bagaimana memberi tahu Rick soal kabar kehamilannya.

"Kenapa Papa pulang cepat sekali? Harusnya dua minggu lagi." Ucap Tasya berusaha menyembunyikan ketakutannya.

"Kebetulan urusan Papa di Los Angles selesai dengan cepat, makanya Papa pulang cepat." Ucap Rick mengusap kepala Tasya lembut.

"Bagaimana keadaanmu disini? Apa ada yang berusaha menyakitimu saat Papa tidak ada?" Tanya Rick selanjutnya mendapatkan senyuman dari Tasya, senyum takut yang tidak disadari Rick.

"Tidak ada sama sekali. Tapi syukurlah pekerjaan Papa disana selesai, Tasya senang Papa kembali cepat. Tapi juga membuatku takut kalau Papa sampai tau aku hamil, maafkan Tasya Papa." Ucap Tasya yang dilanjutkan didalam hati.

"Benarkah? Apa Axel menjagamu dengan baik?" Tanya Rick memastikan lagi.

Tasya menatap Axel yang masih tegang, Tasya ingin sekali mengumpat melihat ketenangan Axel itu. Tasya kembali menatap Rick dengan senyuman. "Axel sangat menjagaku dengan baik walau sedikit menyebalkan."

"Bagus kalau begitu. Papa juga ada oleh-oleh untukmu." Ucap Rick sambil mengambil sesuatu disaku Jaz mahalnya.

"Susah Tasya bilang, Pa. Papa tidak perlu membawa oleh-oleh untuk Tasya, cukup Papa pulang sudah membuat Tasya senang. Kenapa Papa tidak mendengarnya." Omel Tasya mendengar itu dari Rick.

Rick memberikan kotak persegi panjang kecil berwarna biru pada Tasya dan diterima Tasya.

"Papa tidak nyaman kalau tidak membelimu oleh-oleh." Ucap Rick tersenyum mengusap kepala Tasya.

"Selalu saja." Ucap Tasya lalu membuka kotak berwarna biru tua itu dan seketika pandangan Tasya berbinar melihat isi dari kotak itu sangat bagus. Isinya jepit rambut emas berbentuk kupu-kupu dihiasi dengan berlian kecil-kecil, sangat indah sampai membuat Tasya tidak bisa berkata.

"Bagus kan? Papa tidak sengaja melihat benda itu sangat indah dan sepertinya sangat cocok untukmu, maka dari itu Papa membelinya untukmu." Ucap Rick tersenyum senang melihat reaksi Tasya.

"Ini pasti harganya sangat mahal karena terbuat dari emas dan dihiasi berlian. Papa kenapa membuang uang sebanyak itu hanya untuk membeli jepit rambut ini. Tasya tidak cocok memakainya." Oceh Tasya merasa tidak enak pada Rick, bagaimanapun juga dia sadar kalau dia bukan akan kandung Rick.

"Jepit rambut itu sangat cocok untukmu. Jadi jangan menolak. Kamu sama saja dengan Mamu yang suka mengoceh bila Papa membelikan sesuatu."

"Ya, pasti Mama akan memarahi Papa karena terlalu boros. Mobil pemberian Papa saja jarang Tasya pakai."

Step Brother's Obsession (COMPLETED)Where stories live. Discover now