Chapter 39 [END]

29.9K 1.3K 129
                                    

Hari demi hari sudah terlewatkan begitu juga bulan demi bulan sampai akhirnya kini dimana hari ini adalah hari Tasya melahirkan bayi yang ditunggu Axel selama ini.

Ditempat persalinan, Tasya mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengeluarkan bayinya dari perutnya dengan ditemani Axel yang ia menggenggamnya dengan erat sebagai penguatnya untuk melahirkan putra mereka.

Tasya akan memperjuangkan hidupnya untuk melahirkan putra pertama mereka yang sudah diberi nama Raga Afferd jauh hari saat kandungannya masih 5 bulan. Kini Tasya sangat menanti kehadiran Raga dan Tasya bisa melihat bagaimana rupawan Raga dan segera menciumnya dengan penuh kasih sayang.

"Ayo sayang, kamu kuat. Kamu bisa lahirkan Raga." Ucap Axel memberi semangat sambil meremas tangan Tasya yang menggenggamnya kuat.

Tasya berteriak lagi untuk berusaha mengeluarkan Raga yang kata dokter kelapa Raga sudah terlihat. Tasya kembali mengatur nafasnya lalu kembali berteriak mendorong Raga agar cepat keluar, sampai akhirnya suara tangisan seorang bayi terdengar membuat Tasya menangis bahagia akhirnya bisa melahirkan Raga.

Axel memeluk Tasya erat setelah mendengar suara tangisan anaknya. Akhirnya yang ditunggu lahir didunia, betapa Axel sangat bahagia mendengat suara tangisan anaknya untuk pertama kalinya. Axel memberi kecupan bertubi-tubi diwajah Tasya sangking ia sangat senang dengan kelahiran ini.

"Terima kasih sudah memberiku kebahagiaan yang sangat berharga, terima kasih. Aku sangat mencintaimu sayang." Ucap Axel memberi kecupan didahi Tasya dengan durasi lama.

Tasya sungguh merasa bahagia bisa mendengar suara anaknya untuk pertama kalinya. Ini moment yang Tasya tunggu, melihat anaknya lahir didunia dan bisa melihat dunia.

"Selamat atas kelahiran putra kalian. Kalian bisa melihat putra kalian sebelum dibersihkan." Ucap dokter itu menunjukkan Raga pada Axel dan Tasya.

Bagaimana reaksi mereka? Tetu saja sangat bahagia bisa melihat wajah putra mereka untuk pertama kalinya dan dia sangat tampan dengan rambut lebatnya. Akhirnya mereka bisa melihat anak mereka secara langsung setelah keluar dari dalam perut. Betapa bahagianya.

"Kamu sangat tampan sayang, mirip dengan Papamu." Ucap Tasya menangis haru melihat wajah Raga. Sedangkan Axel tersenyum lebar melihat wajah anaknya yang ternyata mirip dengannya dan melihat Tasya bahagia.

"Selamat datang didunia sayang." Ucap Axel dengan lembut.






***

Sepuluh bulan kemudian...




Ditanggal dua bulan dua ini, kini Raga kecil berumur 10 bulan dan ini adalah hari spesial bagi Axel dan Tasya karena mereka sudah resmi menjadi suami-istri yang sah setelah mengucapkan sumpah janji suci pernikahan digedung hotel milik Afferd beberapa menit yang lalu didepan pendeta, Rick dan para tamu undangan yang bertepuk tangan meriah untuk memberi selamat atas pernikahan ini.

Kini mereka waktunya untuk memotong kue pernikan besar bertingkat lima itu dengan bersama dan Raga duduk dikursi bayi ditengah-tengah antara Axel dan Tasya.

Saat pisau yang dipegang Axel dan Tasya itu hendak akan memotong kuenya, Raga tiba-tiba saja berdiri dari kursinya dengan berpegangan pada meja kue pernikahan itu, Raga langsung menjatuhkan tubuhnya dikue itu sampai wajah serta bagian tubuh Raga terpenui oleh krim berwarna putih itu membuat Tasya melotot melihat putranya itu dan Axel hanya terkekeh sedangkan yang lain juga ikut tertawa melihat tingkah bocah menggemaskan itu yang menggagalkan pemotongan kue pernikahan.

"Astaga Raga!!" Pekik Tasya segera membawa Raga kegendongannya tanpa perduli gaun pernikahannya ikut ternodai oleh krim, Tasya membersihkan krim kue yang menumpuk diwajah Raga dan Tasya menghela nafasnya melihat Raga tidak kenapa-napa tapi malah tertawa girang sambil mencomoti wajah Tasya yang dirias tipis itu dengan krim yang ada ditangan kecilnya.

Step Brother's Obsession (COMPLETED)Where stories live. Discover now