Chapter 28

23.1K 1.1K 24
                                    

"Axel. Kamu sudah datang?" Ucap Tasya duduk dimeja pantry sambil bermain ponsel ditemani dengan segelas jus Cherry terkejut dengan kedatang Axel yang tiba-tiba duduk disampingnya.

"Hm."

Tasya meletakkan ponselnya dan menatap Axel yang terlihat sangat lelah. Dan ini sudah malam Axel baru saja pulang dari siang tadi.

"Mau ku ambilkan jus Cherry dan cookies Cherry?" Tawar Tasya sambil  merapikan rambut Axel yang selalu berantakan. Walaupun sering berantakan, tetap saja Axel terlihat sangat tampan.

"Bagaimana kalau aku memakanmu saja?" Tanya Axel dengan senyum tipisnya.

Tasya mendengus jengah. "Dasar pervet. Aku akan mengambilkannya sebentar." Ucap Tasya turun dari kursi dan menuju kulkas untuk menuangkan jus Cherry yang sudah ia buat tadi kedalam gelas dan memberinya sedikit es batu. Lalu Tasya juga membuka lemari penyimpan makanan dan mengambil toples kaca yang sudah terisi cookies Cherry kering yang ia juga buat tadi diatas piring dan menatanya. Lalu Tasya memberikan gelas berisi jus Cherry dan sepiring cookies Cherry kering pada Axel dan diletakkan dimeja pantry. Tasya duduk ditempatnya semula.

Axel meminum jus Cherry itu langsung membuat tenggorokan terasa lega. Axel menatap Tasya, Tasya sudah mulai menerimanya dan mulai mencintainya. Sungguh membuat Axel sangat senang. Tasya akhirnya menjadi miliknya, tapi belum sepenuhnya sebelum dia mengikat Axel dengan pernikahannya. Axel memakan cookies nya.

"Bagaimana? Apa enak cookiesnya?" Tanya Tasya dengan senyuman lebarnya.

"Tidak enak kalau tidak memakannya langsung dari mulutmu." Ucap Axel membuat Tasya membecik kesal.

"Sudah katakan saja rasanya bagaimana?!" Desak Tasya.

Axel terkekeh sambil menarik wajah Tasya untuk memberikan kecupan singkat dibibir Tasya dan itu membuat Tasya tersipu. "Rasanya sangat enak. Kamu pandai juga membuat cookies."

Tasya tersenyum senang. "Bagus kalau kamu suka, aku belajar dari Mama."

"Kamu tidak belajar cara bercinta dengan nikmat padaku?"

"Hei! Jangan berkata vulgar terus!!" Kesal Tasya memukul lengan Axel membuat Axel terkekeh.

"Kenapa? Lagi pula aku butuh mengisi daya tenaga dengan bercinta denganmu, maka dayaku akan terisi penuh."

"Kamu menyebalkan, Axel!!" Pekik Tasya membuat Axel terkekeh lagi. Kesenangan barunya untuk menggoda Tasya.

"Memang urusan apa sampai membuatmu terburu-buru tadi? Dan sekarang kamu lelah." Tanya Tasya pada akhirnya.

"Beri aku ciuman maka aku akan menjawabnya." Ucap Axel sambil menyeringai membuat Tasya jengah.

"Kalau begitu tidak us-- emmpt!" Ucapan Tasya terpotong karena Axel menciumnya secara mendadak membuat Tasya terkejut dengan serangan bibir Axel yang mengecapi bibirnya.

"Aku sudah mendapatkannya, maka aku harus menjawabnya." Ucap Axel tersenyum puas setelah menyudahi ciumannya.

Tasya menerjapkan matanya, lalu memukul lagi lengan Axel. "Kamu menyebalkan!!"

Axel terkekeh. "Siang tadi pabrik pembuat mesin mobil sport dibagian timur kebakaran, jadi aku buru-buru agar pabriknya tidak terbakar habis." Ucap Axel membuat Tasya terkejut.

"Kebakaran? Bagaimana bisa? Bukankah itu pabrik yang terbesar? Kenapa bisa terbakar? Pekerja disana selalu mengawasi jika ada kesalahan listrik atau lainnya." Tanya Tasya yang tau kalau pabrik pembuatan mesin mobil sport dibagian timur itu merupakan pabrik terbesar dari 7 pabrik lainnya yang menyebar. Dan beberapa pabrik pembuatan properti.

Step Brother's Obsession (COMPLETED)Where stories live. Discover now