💘 1 💘

1.3K 118 28
                                    

Hm, sebelum kalian tahu bagaimana aku bisa memiliki hubungan aneh itu dengan Seokjin, mungkin kalian perlu tau dulu, siapa dan gimana aku.

Setuju?

Oke, pertama, aku mau kenalin diri aku secara lengkap (?).

Siap?

Namaku, Jungkook. Lebih tepatnya Jeon Jungkook. Lelaki muda berumur dua puluh tahun dan menyandang status sebagai seorang mahasiswa jurusan pendidikan seni rupa.

Secara fisik, aku menilai diriku sendiri sebagai orang yang biasa. Tidak tampan dan tak memiliki apapun yang bisa aku banggakan selain gigi kelinciku yang sering terlihat jika sedang tersenyum.
Tapi orang menyukai mataku yang menurut mereka sangat cantik. Padahal itu adalah sebuah kelemahan bagiku. Aku gak suka disebut cantik!

Hm...

Oke, kita sudahi mengeluhnya dan kembali ke fokus utama, perkenalan aku dengan kalian.

Lanjut!

Aku lebih senang menulis seperti ini karena aku seorang introvert, pendiam dan tak terlalu memiliki banyak teman. Selain beberapa teman kuliah dan satu orang teman yang sekaligus tetanggaku.

Untuk tetangga sekaligus temanku itu, kita bahas belakangan ya!

Sekarang kita bahas, soal kehidupan kuliahku.

Aku masuk ke jurusan pendidikan seni rupa karena aku memang menyukai seni dan mengajar. Menggambar adalah keahlianku, dimulai dari melukis, hingga penggunaan teknologi seperti komputer, aku jagonya. Meskipun begitu, tetap saja, aku gak mau gembar-gembor soal bakat aku itu.

Omong-omong soal bakat, aku mendapatkan bakat ini karena ayahku yang memang seorang pelukis yang tak pernah membuat pameran sendiri.
Ayah hanya menjual hasil lukisannya di toko kecil kami. Kadang beliau pun membuka pesanan lewat on line, dan itu sungguh membantu perekonomian keluarga kami.

Di kampus, aku punya teman meskipun memang tak bisa disebut dekat juga, hanya saja dia itu paling paham dengan keadaan aku yang sedikit sulit beradaptasi.
Namanya Park Jimin, lelaki berukuran imut itu satu kelas denganku.

Omong-omong, kuliahku sekarang tinggal menyusun skripsi aja, jadi memang tidak bisa sembarangan untuk main akhir-akhir ini, selain ya, bermain game dengan tetangga ku itu.

"Udah sampe mana?" Tanya Jimin tiba-tiba saja saat aku sedang memasukkan semua buku ke dalam tas  backpack-ku.

"Apa?"

"Skripsi."

"Oh, lumayan lah dikit lagi. Abis itu minta revisi ke dosen."

"Wow! Kamu kerja dalam diam ternyata."

"Hihi, aku gak punya temen, mau sama siapa lagi aku ngobrol? Ya daripada bengong, mending ngerjain skripsi kan?"

"Bener juga sih. Emang kamu ambil judul apa?"

"Teknik Frame by Frame Dalam Penggarapan Film Animasi 2 Dimensi Sebagai Media Pembelajaran."

"Ah, iya. Aku lupa kalo kamu emang seneng sama desain grafis juga ya?"

"Sedikit. Uh, Chim maaf kayaknya aku harus pulang. Udah sore."

"Ah, Kook tunggu!! Uhm, sebenernya aku kesini mau bilang sesuatu."

"Bilang sesuatu? Apa? Bilang aja. Kenapa?"

"Hm, ya gak disini juga."

"Emang kenapa?"

"Yaa, gak enak aja."

"Terus, kamu maunya dimana?"

"Uhm, di belokan kampus ada cafe baru, katanya makanan dan minumannya enak, harganya juga miring. Gimana, mau kan?"

Using You ✔️Where stories live. Discover now