💘 15 💘

573 76 110
                                    

Jungkook baru saja selesai dengan pekerjaannya. Dirapikannya semua buku yang berceceran di atas meja. Sebagian ia masukan ke dalam tasnya, dan sebagian lainnya, ia simpan di rak buku di belakangnya.

Jungkook sekarang mengajar di sebuah sekolah dasar yang berada cukup jauh dari rumahnya, tapi cukup dekat dengan tempat Seokjin bekerja.

Tiap hari, Seokjin selalu mengantarkannya makan siang.

Mau itu makanan yang dijual di cafenya, ataupun makanan lain yang sengaja ia beli di tempat lain yang diinginkan Jungkook.

Tak ada yang berubah dari mereka.

Mereka masih berteman baik, dengan Jungkook yang masih betah menutupi statusnya yang sudah tak double lagi, dan Seokjin yang masih berpura-pura menjadi pacarnya.

Keduanya menikmati hubungan ini.

Memang toxic sebenarnya, tapi mereka suka, mau bagaimana lagi.

Alasan Jungkook menutupi statusnya memang karena hanya ingin melindungi pride-nya saja, bukan karena hal lain.

Seokjin sih, sebetulnya cuma menerima aksi Jungkook, dan dia mengembalikannya dengan apa yang Jungkook mau.

Mereka juga masih berhubungan layaknya kekasih. Pelukan, ciuman bahkan hubungan intim pun mereka lakoni. Semuanya mereka lakukan atas dasar kebohongan.

Hanya saja akhir-akhir ini, Jungkook banyak berpikir soal mengakhiri kebohongan ini dan mencoba jujur kepada Seokjin.
Dia mulai tak tega, karena Seokjin sudah teramat baik padanya.
Selain itu, Jungkook juga ingin mencoba belajar jujur kepada dirinya sendiri, soal apa yang ia rasakan selama ini kepada Seokjin.

Satu hal yang kini ia takutkan bukan lagi soal gengsi malah, tapi lebih kepada, ia takut, hubungan mereka yang sudah nyaman ini akan berubah seiring dengan pengakuannya.

Banyak hal negatif singgah di pikirannya.

Bagaimana jika Seokjin sudah tak sayang lagi? Atau, bagaimana jika dia sudah tak lagi mau berteman dengannya?

Mungkin dunia terasa hancur dan sepi.

Bukan hanya kekasih, ia pun akan kehilangan sahabatnya jika begini terus.

Jungkook sadar dia bodoh karena sudah melakukan hal sejauh ini. Banyaknya  kebohongan yang ia ucapkan, membuatnya pusing sendiri.

Tapi, bagaimana pun pada akhirnya ia harus jujur. Tolakan Jimin akan dirinya gegara terus berbohong seperti ini juga sedikitnya mengusik hatinya. Teman satu-satunya selain Seokjin, ternyata mampu menjauhinya seperti itu.

Seokjin memandangi wajah Jungkook yang terlihat bingung. Makanan yang memenuhi mulutnya, tak lantas membuat Jungkook fokus.

Dia melamun semenjak Seokjin datang tadi.

Seokjin tersenyum, disekanya mulut Jungkook yang kotor gegara saos ayam pedasnya yg menempel di bibirnya itu.
Si pemilik menoleh heran, dan menemukan wajah Seokjin yang teduh.

Semenjak Seokjin menyadari perasaannya, dia berubah menjadi lebih tenang dan tak lagi sewot kepada Jungkook.
Dan sebetulnya Jungkook juga tahu itu.

"Ah, makasih."

"Apa ada yang ganggu pikiran kamu?"

"Uhm?"

"Apa ada murid yang nakal? Atau tugas sekolah yang buat kamu-"

"Seokjin..."

Jungkook bergegas memotong pembicaraan Seokjin, karena memang bukan itu yang membuatnya gelisah.

"Apa?"

Jungkook menyimpan ayam pedasnya, menarik nafas panjang, lalu menatap Seokjin fokus.

"Aku, sebelumnya aku mau minta maaf."

Using You ✔️Where stories live. Discover now