💘 4 💘

592 69 41
                                    

Author P.O.V

Taehyung memutar pensil yang digenggamnya sedari tadi. Terlihat khusyuk saat mendengarkan perkataan Jimin di sela jam kosong mereka.

Bukan sesuatu yang tak direncanakan, Taehyung memang meminta Jimin untuk bertemu dengannya. Dia ingin mengetahui bagaimana sifat Jungkook.

"Sebetulnya sih, kamu bakal tau sifat dan sikap dia kayak apa setelah beberapa kali interaksi. Secara alami kamu bakal bisa nilai dia kayak apa."

"Uhm, aku tau. Tapi, aku kayak pengen tau sikap dia tuh, buat aku bisa nentuin aku harus kayak gimana ngadepin orang yang kayak Jungkook. Aku, aku gak mau salah satu langkah, Chim."

"Uhm, kamu aslinya suka dia?"

"Hehe, ya kalo aku gak suka dia, mana mungkin aku mau nyatain sama dia. Ini udah lumayan lama setelah kita jadian. Tapi, aku kayak gak tau harus kayak gimana. Ya tadi itu, aku takut salah langkah.  Aku gak mau bikin dia mikir macem-macem sama aku."

"Macem-macem gimana sih, maksud kamu??"

"Y-ya, maksudnya kayak, apa dia uhm, pernah ciuman?"

"Eh?"

Jimin terkejut dengan ucapan Taehyung. Tidak menyangka jika sahabatnya ini bertanya hal seperti itu. Sesuatu yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya.

"Kenapa? Apa pertanyaan aku aneh?"

"Gak sih. Gak aneh. Cuma, biasanya kan, itu tuh, hal yang ngalir gitu aja. Kayak gak bisa direncanain atau, spontan. Cuma, kalo kamu emang pengen tau soal itu, ya... Jungkook itu anak polos Tae. Dia gak tau dan gak pernah ngelakuin hal kayak begitu. Dia juga dibesarin di keluarga yang konservatif. Kaku. Makanya, waktu dia nerima kamu tuh, aku juga sempet kaget sih, karena gak biasanya dia nerima pernyataan cinta dari orang lain."

"Jadi, aku yang pertama dong?"

"Ya. Begitulah. Seneng kan?"

"Uhm, iya sih. Tapi, ya bingung juga harus ngapain. Takutnya kalo aku cium, dia marah lagi."

"Ya kalo kamu mau dan sabar untuk nunggu ya, mending jalan pelan-pelan aja. Karena kita kan, gak tau pola pikir dia kayak apa. Sebatas yang aku tau sih begitu."

"Hm, begitu ya?"

"Ya. Tapi, ya jangan juga jadiin kamu nyerah sama dia. Itu tandanya Kookie tuh cowok mahal dan punya harga diri."

"Hm, iya. Aku gak akan nyerah kok, Chim. Ini, malah jadi tantangan buat aku. Apa aku bisa sabar pacaran sampe nunggu dia siap."

"Hihi. Iya. Sabar aja. Dia tuh kayak besi, Tae. Kalo kita paksa bengkokkin ya patah, tapi kalo kita kasih dia kehangatan, perhatian, lama-lama dia bakal luluh juga."

"Iya, Chim. Makasih ya  aku lakuin ini, supaya dia makin suka sama aku."

"Hihi! Percaya deh! Ya udah, bentar lagi aku masuk. Kamu pulangnya mau bareng Jungkook apa gimana? Kalo bareng dia, aku kan bisa pulang sendiri nanti."

"Iya. Jungkook udah nunggu sih."

"Ya udah, kamu bisa bareng dia aja. Aku bisa sendiri kok."

"Oke. Makasih ya."

"Iya."

*****

Jungkook tersenyum manis begitu tahu Taehyung menunggunya di depan gerbang kampus.

Hatinya berdebar-debar seiring dengan langkah kakinya yang mulai mendekat kearah Taehyung.

"Ayo!" Taehyung mengajak Jungkook untuk segera pulang.

Using You ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant