💘 3 💘

904 90 56
                                    

"Aku baru putus, by the way." Curhat Jin. Tapi ya, apa aku harus kaget dengan berita itu? Sepertinya gak ya.

"Oh." Responku, sembari menggigit sisa daging ayam yang menempel di beberapa sisi tulang ayam yang masih aku pegang.

"Oh? Cuma itu?"

"Ya emang harus gimana?" Aku bingung, aku gak tau harus gimana dengan berita ini, berita yang setiap satu minggu sekali aku dengar.

"Ya, gak kaget gitu apa?"

"Emang aku harus kaget sama berita yang terus berulang tiap minggunya??"

"Ish!" Aku tau Seokjin kesal, meskipun dia sudah berusia matang, tapi dia masih tetep ingin diperhatikan. Apalagi saat-saat seperti ini.

"Tadi, uhm, siapa? Kamu punya pacar baru??" Sepertinya dia mengalihkan pembicaraan. Atau mungkin saja sebetulnya ini adalah hal yang ingin dia bicarain.

"Uhm, kenapa?"

"Gak. Pengen tau aja. Gak mungkin kan dia pacar kamu. Ya, mana ada sih, cowok dewasa yang suka sama bayi gede macem kamu itu. Hihi..." Seokjin tertawa sembari menghabiskan ayamnya yang terakhir.

Lebih tepatnya, meledekku.

"Sayangnya, kamu salah, Jin."

"Eh?"

"Dia, dia emang lagi PDKT sama aku kok. Uhm, seminggu lagi juga pasti udah jadi pacar aku."

PLUK!

Tulang paha ayam yang yang Seokjin pegang sedari tadi itu jatuh begitu saja, dengannya yang kini bengong menatap wajahku.

"Kaget? Kamu gak nyangka kan, kalo aku dapat pacar? Hahaa!!"

"Y-ya kaget lah! Secara akhirnya bayi gede aku sekarang udah bisa mandiri. Gak lagi ngandelin aku. Ya aku sih, seneng aja kalo ternyata sekarang kamu udah gak harus ngikutin aku lagi kemana-kemana. Gak harus curhat macem-macem lagi sama aku. Dan, ya, aku juga harus mulai jaga jarak sama kamu, takut-takut kalo ada yang cemburu sama aku, bisa kena pukul kan? Berabe! Aku gak mau wajahku yang tampan ini lecet!"

Sengaja aku gak tanggepin omongan dia yang lebih kayak nge-rap dibandingin dengan cara seseorang berbicara. Aku cuma melihat matanya yang sedari tadi mengelak menatapku langsung.

"Udah, ah. Udah malem. Maaf, kalo aku ganggu kamu. Aku gak tau kalo kamu lagi dalam masa dipantau. Uhm, aku masuk dulu ya. Sampahnya biar aku bawa. Yuk, sampe jumpa besok! Bye!" Seokjin benar-benar meninggalkan aku sendirian, dia tak menyisakan sampah sedikitpun untuk aku bawa. Biasanya, dia mana peduli dengan sampah yang berceceran! Yang ada, dia malah sengaja memberikan semua sampah itu untuk aku buang.

"Jin!!"

Dia menoleh. Wajahnya yang bengong itu, terlihat sangat menyebalkan! Rasanya ingin aku pukul saja hingga lebam!!!

"Kamu aneh! Nyebelin tau gak!!" Lagi-lagi, aku gak harus tau jawaban dan ekspresi dia kayak gimana kan? Aku juga gak mau memutar kepalaku hanya untuk ngeliat dia yang ternyata belum juga masuk ke dalam rumahnya, meskipun tadi dia bilang dia ingin masuk duluan.

"Dia emang aneh!" Gumamku sendiri sembari masuk kembali ke dalam kamarku yang nyaman.

*****

Hari ini aku ada jadwal bimbingan pagi-pagi sekali. Dosen pembimbing aku memang menggeser jadwal ke pagi hari karena mereka punya jadwal lain di siang hari.

"Aku pergi ma!"

"Kamu gak sarapan dulu?"

"Udah aku bungkus rotinya."

Using You ✔️Where stories live. Discover now