💘 17 💘

648 75 81
                                    

Berusaha agar tak diketahui Seokjin, sebisa mungkin Jungkook menghindari pertemuan dengannya.
Seokjin ternyata sudah duduk di salah satu meja makan bersama si wanita boneka yang terlihat sangat akrab.
Bahkan si wanita yang bernama Kang Mina itu beberapa kali tersenyum saat Seokjin mengajaknya berbicara.

Jungkook merasakan tasnya sedari tadi tak berhenti bergetar, bergegas ia mengambil ponsel yang ia simpan di dalamnya.

Sebelah tangannya sengaja ia simpan di samping wajahnya, harapannya, agar Seokjin tak bisa melihatnya.
Jungkook lantas menuju kasir dan membayar semua makanan yang ia makan tadi.

Setelah membayar semuanya Jungkook buru-buru keluar kedai, dengan ponsel yang ia genggam di tangan satunya.

Langkahnya sempat terhenti kala ia tahu siapa yang menghubunginya saat ini.

"Tae?"

Tapi ini bukan waktunya ia untuk menjawab telepon. Karena tak jauh dari sana ternyata Seokjin menangkap sosok Jungkook yang tampak kebingungan.

"Jungkook?"

Seokjin segera bangkit dari duduknya, meminta izin kepada wanita cantik itu untuk undur diri sebentar, untuk menghampiri Jungkook.

Mina belum menjawab, tapi Seokjin tak peduli, dia malah mengejar Jungkook yang mulai keluar dari kedai makanan tradisional ini.

GREP!

Seokjin menarik tangan Jungkook, membuat si pemilik menolehkan wajahnya, kaget.

"Seokjin?!"

"Mau kemana?"

"Maaf, aku harus pulang. Udah sore. Permisi." Jungkook menarik tangannya keras, berlari sekencang-kencangnya dan memberhentikan taksi yang kebetulan lewat di depannya.

Sementara itu Seokjin terlihat mengacak-acak rambutnya kesal.

"Argh! Sial!"

.
.
.
.
.

Jungkook tak langsung pulang ke rumahnya.

Dia hanya diam di taman perumahan sembari menatap ponselnya sedari tadi.

Ternyata, duduk seorang diri menjelang malam itu, rasanya tidak enak.

Sepi.

Dulu dia pernah kesini dengan Taehyung, dan sering bermain bersama Seokjin.

Tapi semua sudah berlalu. Karena sikapnya yang plin-plan itu lah, yang membuat Jungkook kehilangan keduanya.

Jungkook sempat ingin menghubungi Jimin, tapi, jika dia melakukan ini lagi, dia tak akan belajar apa yang namanya bersikap dewasa. Inilah saatnya dia membuktikan kepada dirinya sendiri  jika dia mampu menyelesaikan masalah ini tanpa bantuan orang lain.

Jungkook sudah siap berdiri untuk kembali pulang ke rumahnya, tapi lagi-lagi ponselnya bergetar.

Taehyung kembali menghubunginya.

Dan kali ini, ia tak bisa menghindar. Ia harus menjawab panggilan mantan pacarnya itu.

"Ha-halo? Taehyung?"

"Halo, Jungkook? Hm, gimana kabarmu? Sehat?"

"Ah, aku? Sehat. Kamu?"

"Aku juga."

"Ada apa? Tumben kamu ngehubungin aku. Kamu masih punya muka?"

"Hehe. Kamu ternyata masih marah soal itu? Apa itu artinya kamu masih nyimpen perasaan sama aku?"

Jungkook tersenyum sinis. Dia bukan menyimpan perasaan, tapi lebih kepada kesal.

Using You ✔️Where stories live. Discover now