💘 2 💘

960 95 65
                                    

"Maaf Chim, aku sedikit terlambat." Ujar lelaki berkulit agak sedikit cokelat itu,

Mempesona.

Ya, jujur aja, dia atraktif, tampan dan tampak seperti orang baik-baik.

"Gak apa-apa Tae, aku sama Jungkook baru dateng juga kok, iya kan Kook?"

"O-oh, iya."

Duh, kenapa lagi ini mulut tetiba gagap kayak gini?? Aish, udah pasti deh, si cowok ini tau aku gugup!

"Duduk Tae."

Orang yang dipanggil Tae ini akhirnya memesan green tea smoothies dan choco lava. Dari penampilannya sepertinya dia sepertinya memang anak yang baik.

"Kook, ini kenalin temen aku, Kim Taehyung, mahasiswa pendidikan seni musik yang aku ceritain tadi. Tae, ini Jungkook, Jeon Jungkook yang udah kamu tanyain dari kapan waktu yang lalu." Jimin mendesis kesal.

Agak membingungkan.

Mungkinkah Taehyung merepotkannya selama ini?

"Aish, kamu terlalu vulgar, Chim. Tapi, ehem, itu emang bener, kenalin, aku Kim Taehyung, kita satu kampus, by the way."

"Iya. Tadi, Jimin sekilas dah ngasih tau aku kok. Uhm, aku Jeon Jungkook, sekelas sama Jimin."

"Ah, aku tau. Jadi, sekarang kita berteman kan?"

"Berteman? Oh, tentu aja. Kita sekarang berteman."

Taehyung kembali tersenyum, sepertinya, ya, bukannya aku gede rasa, tapi, uhm, kayaknya dia suka sama aku.

Ehem.

*****

Aku kira, aku gak akan betah berlama-lama dengan orang baru. Tapi, nyatanya berbicara dengan Taehyung seperti bikin aku keluar dari zona nyaman aku. Taehyung bisa buat aku yang introvert ini menjadi terbuka, tersenyum bahkan bercanda, sesuatu hal yang gak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Taehyung juga ternyata orang yang berpikiran maju dan terbuka. Banyak hal yang ia ceritakan selama kami berada di cafe tadi. Dan yang paling berkesan adalah ketika dia menceritakan bagaimana besarnya impian dia untuk menjadi pemain biola, diluar keinginannya menjadi seorang pengajar musik di sekolah tentunya.

Taehyung juga suka anak-anak. Dia bermimpi ingin menikah muda dan memiliki banyak anak. Karena itulah, salah satu cita-citanya adalah menjadi guru musik di sekolah dasar.

Pembicaraan kami tak berhenti di situ saja, setelah pulang dari cafe, Taehyung menawarkan diri untuk mengantarku pulang, padahal yang aku tau, alamat rumahnya malah searah dengan Jimin.

"Kamu, harusnya gak usah anterin aku sampe rumah. Uh, aku bisa pulang sendiri kok. Masih ada bis yang lewat ini." Ucapku jujur.

"Hehe, gak apa-apa. Aku cuma pengen mastiin kamu pulang dengan selamat."

"Hihi, aku kan juga cowok, kamu juga gak perlu khawatir, aku pernah ikutan taekwondo juga kok."

"Ah, begitu ya."

"Iya."

Untuk beberapa waktu, kami terdiam. Hening, tanpa suara. Aku gak tau lagi harus ngomong apa, dan aku juga yakin dia pun begitu.

Tapi untungnya, kita hampir sampai, rumahku gak terlalu jauh. Mungkin sekitar beberapa langkah lagi untuk sampai disana.

"Ah, ini rumahku." Ujarku sembari menunjuk ke sebuah bangunan sederhana di depanku yang berwarna putih gading namun terasa hangat, ya seenggaknya untuk aku ya.

"Oh ini. Udh sampai ya? Ya udah, aku anter sampe pintu."

"Uh, gak usah."

"Kenapa? Gak apa-apa kan? Biar sekalian aku bilang sama orang tua kamu, karena udah buat mereka nunggu kepulangan kamu."

Using You ✔️Where stories live. Discover now