Episode 36. Nikmat 3. 21++

2.7M 33.4K 7.7K
                                    

Uploaded 16 Maret 2021

WARNING!! GARIS KERAS KHUSUS DEWASA 21+.
SUDAH DIPERINGATKAN YA

Setiap ☆ ,subs, dan komentar kalian selalu thor tunggu di kolom notif.
(⌐▨_▨)

Selamat membaca!
-

------------------------------------------------------------

Bibir mempesona dibawah sana menindih batang yang telah kembali mengeras itu, mencium awal puncaknya dengan lembut. Tanpa usaha, batang itu terlahap dengan mudahnya ke dalam sana. Cairan persatuan mereka sedari tadi sudah membuat goa itu licin dan sangat sensitif.

Risa: "Ahhh.." Desahnya nikmat saat kekosongan itu terpenuhi sedikit demi sedikit. Semakin turun dengan sangat perlahan, memperpanjang kenikmatan sensasi tersebut.

Rian pun merasakan nikmat yang tak tertahankan dari persatuan mereka. Berharap mulut itu melahap dengan lebih dalam dan lebih cepat, menerima seluruh bagiannya. Tangan Rian yang sedari tadi menahan bobot badan Risa dibokongnya, mulai memainkan kedua gunung kenyal itu.

Tangan Risa merangkul leher suaminya dengan lembut, jari kecilnya itu sedikit menggores pada bagian belakang lehernya, menguji kesabaran Rian.

Keringat Rian mulai bercucuran akibat tanda kesabarannya tersebut. Tak bisa menahannya lagi, tangan tadi menuju ke kedua paha Risa, lalu sedikit menekannya kebawah.

Risa: "Ahhh.. feels goodh.." daerah sensitifnya itu terus merasa nikmat. Melihat penderitaan lelaki dihadapannya, ia tertawa kecil lalu memutuskan untuk tidak menyiksanya lagi.

Tak memakan waktu lama, batang itu akhirnya mencapai bagian terdalam dari goa tersebut. Desah puas terkeluarkan dari bibir suami-istri itu.

Risa pun mulai bergerak naik turun, memompa junior besar itu perlahan. Tangan suaminya juga ikut membantu pergerakannya dengan mulus. Pompaan itu semakin cepat seiring dengan berkembangnya nafsu mereka.

Kedua buah dada istrinya yang kencang terus memantul dihadapan matanya, menggodanya untuk mencicipi buah manis itu. Puncak buah kiri pun terpilih, dipermainkan dengan jilatan lembut lalu emutan.

Pergerakan naik turun itu terus berlangsung lama. Suara desahan lembut tiada hentinya terdengar.

Emutan Rian pada buah manis itu semakin kencang, seperti berupaya menyedot sesuatu dari sana. Tak disangka, ternyata ia berhasil mendapati sesuatu dari hasil hisapannya.

Rian pernah membaca di buku kehamilan bahwa ibu hamil bisa memproduksi susu semenjak masa pertengahan kandungannya. Pada masa ini, Risa sudah memproduksinya walaupun tak banyak. Terhisap cairan itu sedikit demi sedikit menuju tenggorokannya.

Risa menyadari sesuatu yang aneh ketika Rian menyusu dari dadanya. Sensasi seperti sesuatu disedot dari sana, menambah sensasi kenikmatannya. Pompaan itu semakin cepat dan kuat tak tertahankan.

Risa: "Ahhh ahh ahhhh cummingg.." ia merasa sudah berada diambang batas. Kedua kakinya dengan kuat menahan lelaki itu erat pada pinggangnya. Pegangan pada leher suaminya juga mengerat, menolak untuk melepaskan diri. Posisi itu terlihat menggantung seperti koala.

Rian: "Keh. Lepas sayang.." kuncian Risa yang erat membuatnya tak bisa kabur dari cengkramannya. Juniornya yang terangsang dibawah sana juga serasa sangat menderita, ingin mengeluarkan cairannya.

Risa: "Ahhh noo! Insidee..." desahan beserta penolakan tertegaskan dari bibirnya. Ia ingin merasakan kehangatan dari bibit suaminya yang telah lama tak ia rasakan.

Rian masih terus menahan climaxnya, berusaha membaringkan Risa ke kasur. Tetapi Risa melawan dengan menahan pundaknya dan terus memompa disana. Rian takut memberikan tekanan pada babynya.

Rian: "Sayang.. please.." mohonnya helpless.

Risa mengabaikan permintaannya. Tangan kanan yang merangkul leher kekasihnya tadi turun, menuju ke daerah dibawah sana. Mencapai kedua bola itu, ia meraba, meremas, memainkan bola itu dengan tangannya yang halus.

Bibir diatas sana juga mengarah ke leher suaminya itu, menjilatinya dan memberi gigitan kecil disana. Godaan tak tertahankan terus dilakukan oleh iblis kecil ini. Terus berusaha untuk membuatnya keluar. Risa pun akhirnya dapat merasakan batang disana bergetar kecil, tak mampu lagi menahan puncaknya.

Pada akhirnya mereka mencapai climax bersama. Merasakan cairan hangat dimuncratkan ke dalam rahimnya. Hal itu membuat Risa sangat puas.

Rian memeluk Risa lalu membaringkannya dengan lembut. Kejantanan itu terkeluarkan dari lubang surganya. Ia merasa puas, juga khawatir. Ia mengeluarkan cairannya di dalam sana. Rian pernah membaca ada sedikit resiko akan hal itu pada masa muda kehamilan.

Risa: "Tenang saja.. it will be fine." Ucapnya menenangkan ekspresi suaminya.

Rian: "Besok koko panggil dokter untuk check up." Tegasnya khawatir.

Hasrat yang tertumpuk selama ini sudah cukup terpuaskan. Mereka tidur dengan puas sambil berpelukan dibawah selimut yang hangat.

-------------------------------------------------------------

Note:

Sejak kemarin thor usahain update rutin buat bayar utang hiatus kemaren guys, updatenya ga tiap hari ya.

Kapan update? Tergantung performa novel juga ( Total KESELURUHAN : ☆ , komentar, SUBSCRIBE).

INGAT novel ini GRATIS, jadi setidaknya support dengan cara ini buat waktu, usaha, dan kuota thor. Nyatanya masih banyak banget
SILENT READER.
(╯°□° )╯︵ ┻━┻

Sekarang thor mau ngumpulin chapter dulu sampai waktunya update~ sekalian sibuk kerja real.

Hint Next Chapter:

Pernikahan.

Jangan lupa tekan ☆, subs, dan komen untuk mempercepat update!

( 。・_・。)人(。・_・。 )

*komentar itu tentang pendapat dan masukan kalian terhadap novel ini ya.


MY HUSBAND IS TOO WILD! 21+ [V°] NEW!Where stories live. Discover now