Episode 21. Hukuman 3. 21++

584K 11.6K 1.4K
                                    

Uploaded 8 Oct 2020
--------------------------------------------------------------
Keesokan harinya, Rian bangun duluan di pagi hari seperti biasa. Disampingnya terdapat istrinya yang masih bermimpi indah, menunjukan sedikit senyuman di wajahnya. Tubuh kekasihnya itu dipenuhi oleh tanda yang diberikannya semalam. Hanya dengan melihat kecantikan dan postur tubuh indah istrinya itu, ia bisa merasakan juniornya mulai bereaksi.

Rian meraih handphonenya, melihat jam dan tanggal saat ini, lalu menelpon sekretarisnya. Pekerjaan pentingnya saat ini hanya tersisa tahap akhir. Bawahan kepercayaannya ini seharusnya bisa mengatasi hal itu. Mempercayakan urusannya kepada sekretaris pribadinya, ia meminta cuti hari ini.

Saat ini dirinya berada dalam mood yang baik. Merasakan ereksinya, ia kembali melihat sex toys yang belum dicobanya semalam. Banyak sekali alat unik disini, sangat disayangkan jika tidak memanfaatkannya. Senyum liciknya dapat terlihat jelas pada wajahnya.

Ia mengambil salah satu dildo vibrator berwarna ungu itu, memencet tombol on untuk mencobai kekuatannya. Tangannya mulai bergetar hebat, membuktikan seberapa intense kekuatan benda tersebut. Kemudian ia membawa egg vibrator kecil itu bersamanya. Saat mengambil alat kecil itu, ia menemukan hal lain yang menarik. Terdapat anal plug.. hm. Memikirkannya sejenak lalu membawa benda itu juga.

Anal plug

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anal plug.jpg

Rian beranjak mendekati istrinya, lalu memasukan egg vibrator kedalam vag*nanya. Masih tersisa sedikit cairan persatuan mereka dibawah sana, mempermudah masuknya alat tersebut. Ia menempatkan vibrator itu didekat daerah g spot kekasihnya. Lalu ia memasangkan plug ungu itu pada lubang berbeda dibelakang sana.

Shall we try a new spot?

Risa yang masih tertidur lelap tidak menyadari bahaya yang akan dihadapinya. Ia hanya mengeluarkan suara erangan kecil pada saat pemasukan benda itu. Hingga pada akhirnya ia merasa sesak akan sesuatu yang menganggu pernafasannya.

Rian menyambar bibir kekasihnya lalu memberikan morning kiss yang panas. Ciuman itu membuat Risa tak bisa bernafas dengan lancar. Sehingga ia terpaksa terbangun dari tidur indahnya. Melihat istrinya yang sudah bangun, ia tersenyum dan memberi selamat pagi padanya.

Risa: "What are you doing.. this early.." tanyanya dengan mengantuk.

Rian: "Melanjutkan aktivitas kita semalam." jawabnya dengan nada rendah. Mengecup bibir kekasihnya untuk terakhir kali, ia menekan tombol on yang ada ditangannya. Benda itu mulai bergetar didalam daerah kewanitaan kekasihnya.

Risa:"AHH! WHAT IS THIS?!" Tanyanya shock menerima getaran kuat secara mendadak. Ia dapat merasakan benda kecil itu bergetar sangat kuat didalam sana. Benda asing itu masuk semakin dalam menyentuh g-spotnya.

Rian: "Does it feels good, dear?" Godanya dengan senyuman nakal.

Risa: "Noo! Let it outthhh!!" Tolaknya. Ia mengulurkan tangannya kebawah sana untuk mengeluarkan benda asing tersebut, namun upayanya sia-sia karena tenaganya yang lemah.

Rian memberikan ciuman yang dalam untuk meluluhkannya. Setelah kekasihnya mulai tenang, ia mengeluarkan alat itu lalu membalikan tubuh indahnya itu ke posisi doggy. Belakangan ini ia sangat menyukai posisi ini.

Pose tersebut membiarkan kejantanannya masuk langsung begitu dalam dengan mudah. Dibawah sana sudah didapati plug ungu yang tercolok pada lubang anal kekasihnya. Ia meraih plug tersebut lalu menariknya perlahan, hanya untuk memasukannya kembali dengan cepat.

Risa: "Ahhhh!! What are you doing!! Not that place!!" Tolaknya dengan sangat kaget. Ia tak mau melakukannya pada lubang itu! Ia dapat melihat ekspresi mengerikan dari pantulan suaminya pada kaca didepannya. "Please.. dont!!" Ucapnya memohon sambil menggelengkan kepala.

Namun, hal yang tak diketahui oleh Risa, bahwa penolakannya hanya membuat keinginan suaminya semakin menjadi-jadi. Saat ini Rian sangat ingin untuk langsung menyodokan kejantanannya pada tempat baru yang tak tersentuh itu. Pandangan mata suaminya terlihat semakin suram, membuat Risa sangat takut sekarang. Pemikiran suaminya tidak pernah bisa dirinya prediksi.

Memikirkan fakta bahwa ini kali pertama bagi istri kecilnya, ia beranjak menuju ke laci untuk menemukan lubricant. Namun dirinya sedikit terkejut melihat pil yang dirinya ketahui disini. Truth of Love.. kemasan dan kode produksinya terlihat asli. Obat ini sama seperti yang dimilikinya dirumah. Ia menyimpan hal itu untuk berjaga-jaga pada situasi tertentu.

Pil ini beredar terbatas diantara kalangan atas. Berefek untuk membuat wanita merasa pikirannya kosong sehingga hanya bisa menyebutkan isi hatinya. Mendapati hal itu disini, sepertinya seseorang tau akan posisi sosial status kami. Jika demikian, ia akan menerima kesempatan kali ini dengan senang. Ia meraih pil itu dengan segelas air mineral gelas yang tertera si laci.

Rian: "Minum ini. You will feel better." Suruhnya.

Risa: "I.. don't want.." Tolaknya takut. Namun kemudian ia merasakan pandangan dingin yang mengancamnya. Terpaksa ia meraih pil itu lalu meminumnya sesuai keinginan suaminya. Mendadak, ia merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya. Kepalanya jadi pusing dan tubuhnya menjadi sangat sensitif.

Rian merasa puas akan istrinya yang penurut itu. Ia kembali mencium Risa dengan dalam, sambil memainkan gunung kembar itu dengan kedua tangannya. Kejantanannya saat ini sudah berkembang besar dan mengeras. Ia mengarahkan juniornya pada pintu masuk kekasihnya, melupakan plug yang masih tercolok dibelakangnya.

Risa:"AHHHN! NOOO! I'M SO FULLH!! ANGGGGH" Ia melengkungkan tubuhnya, tak kuat menerima serangan mendadak itu. Ia dapat merasakan kedua benda asing dibawah sana memenuhi kedua lubang sempit miliknya. Seketika ia mencapai batas akhirnya.

Rian tersenyum puas akan reaksi istrinya yang menggemaskan itu. Ia meraih plug dibelakangnya lalu memainkannya keluar masuk. Design plug itu berliku-liku, menambah tekanan pada daerah dibawah sana. Kejantanannya yang masih tertanam lekat dilubang depan. Kedua benda asing ini memenuhi daerah sensitifnya, membuat Risa bisa merasakan tekstur kedua benda tersebut.

Risa: "Ahhnn.. Noo.. I only want yourss" Ia merasa pikirannya sangat kosong sekarang. Dirinya sendiri tidak tahu apa yang baru saja ia sebutkan.

Rian: "Do you want mine, babe?" Tanyanya usil dan excited. Ia tahu bahwa tubuh istrinya saat ini sudah berhasil dilatih olehnya. Sebentar lagi, ia tak akan bisa hidup tanpa kejantanannya, pikirnya puas. Memikirkan hal itu membuat juniornya berkembang ke level selanjutnya. Ia memompa kedalam sana dengan dalam dan pelan.

Risa: "Ahhh! Ahh! So bigg! Hyaahh!! Fasterhh!! Hmnn.. so goodd!" Desahan menggoda miliknya memenuhi seluruh ruangan. Ia menyebutkan semua kata hatinya seperti sudah kehilangan akal sehatnya. Ia mengalungkan tangannya, mencengkram rambut suaminya dengan erat. Saat ini ia merasa benar-benar nikmat. Dirinya berinisiatif untuk ikut bergerak mengikuti irama suaminya.

Rian yang menerima inisiatif itu, tak mengecewakan istrinya. Ia meraih kedua putingnya lalu memainkannya dengan kasar. Setiap benturannya mengenai A-Spot istrinya, membuatnya mendesah lebih keras. Jalur istrinya saat ini mengapit juniornya dengan sangat erat, seperti ingin melelehkannya didalam sana.

Risa: "Yeshhh! Ahhh! Im cummingg! hnn." Ia kembali mencapai climax selanjutnya. Secara bersamaan, ia juga merasakan benih kehidupan suaminya itu tertanam didalamnya. Merasakan cairan panas itu bercampur didalam dirinya membuatnya merinding. Ia mengistirahatkan dirinya, menempatkan wajahnya pada leher suaminya. Lalu dengan usil memberikan penandaannya disana.

--------------------------------------------------------------

Jangan lupa tekan ☆, subs, dan komen untuk mempercepat update!

Tambahkan ke bookmark untuk mendapat notifikasi.

Thank you!

MY HUSBAND IS TOO WILD! 21+ [V°] NEW!Where stories live. Discover now