-14-

52.8K 4.9K 290
                                    

Hai

Tandai typo dan jangan lupa vote komen ❣️

Happy reading ❤️

oOo

Bu Nani berdecak melihat menantunya yang terus mual, dia mengambil alih pekerjaan Wening memasak untuk sarapan pagi ini.

"Ini Ibu punya permen gula asem, mungkin bisa mengurangi mual." Bu Nani mengulurkan beberapa bungkus permen gula asam pada Wening yang masih terduduk lemas di kursi dapur.

"Tak buatkan teh hangat, ya? Dikasih jahe dikit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tak buatkan teh hangat, ya? Dikasih jahe dikit." Wening menggeleng pelan menolak tawaran mertuanya sungkan, "Sampun Bu, mboten usah. Mpun ngemut permen mawon. (Sudah Bu, tidak usah. Sudah makan permen aja)."

"Yawis, ibu ae sing masak, nak soyo mumet ngko malah bingungke wong. (Ya sudah, ibu aja yang masak, kalau semakin pusing makin bingungkan orang.)"

Wening hanya diam dan masih menyesuaikan kondisi tubuhnya yang masih lemas dan sedikit pusing, dia cukup heran sudah memasuki bukan ke empat kehamilan masih mengalami morning sicknes.

Sepertinya anak bayi kepingin dimanja Mbah Nani ya? Tau aja dik kamu kalau Mbah Nani berubah perhatian setiap Bunda mual-mual.

"Lho, kenapa kok lemas?" Galih yang baru menyapu halaman depan heran melihat istrinya terduduk lemas tak berdaya.

"Ngelu, mari muntah-muntah barang mau, dadine lemes. (Pusing, habis mual-mual juga tadi, jadi lemas)." Sahut Bu Nani menjawab pertanyaan anaknya.

"Kok masih mual aja toh, Dik? Ayo ke kamar, sampai pucat gini."

"Bentar, masih pusing."

"Tak gendong?" Wening menggeleng kepala, "Sini tak tuntun." Galih meminta istrinya untuk berdiri dan merangkulnya untuk berjalan ke kamar.

"Tak buatkan teh hangat, ya?"

"Nggak mau, ambilin permen tadi yang di meja." Pinta Wening, dia merasa mualnya sedikit menghilang setelah makan permen gula asem dari sang mertua.

"Nih permennya, hari ini nggak usah kerja lah, Dik. Izin dulu." Ujar Galih setelah mengambilkan permen permintaan istrinya, lalu duduk di tepi ranjang mengusap perut sang istri dengan sayang.

"Nggak ah, nanti juga ilang pusingnya. Cuma anakmu aja lagi rewel."

"Iya anakku lagi rewel ya? Kenapa anak bayi? Pagi-pagi kok ngerjain Bunda sih?" Wening mengulum senyum mendengar Galih berinteraksi dengan si jabang bayi, "Kayaknya dia emang caper sama simbahnya, ibu kan suka bingung kalau aku mual-mual terus." Bisik Wening takut jika mertuanya mendengar perkataannya, bukannya dia terlalu percaya diri namun memang benar adanya seperti itu, Bu Nani selalu bingung jika Wening terus mual setiap pagi.

Hati WeningWhere stories live. Discover now