-36-

43.9K 5.6K 688
                                    

Rumah Bu Nani kini sudah ramai akan anak-anak kecil dan juga ibu-ibu yang mengantarkan anaknya. Ulang tahun pertama Syifa dirayakan dengan sederhana. Sekedar meniup lilin dan makan bersama dengan anak-anak kecil sekitar rumah mereka.

Hari ini Wening sengaja izin tidak kerja, lantaran sejak pagi dia sudah menyiapkan semua mulai dari dekorasi, masakan, jajan, dan kue tart yang dia pesan di temannya.

Beruntung ada Bu Siti, Bu Nani, Ana dan juga beberapa tetangganya yang mau mengulurkan tangan membantu memasak.

Syifa sudah siap dengan baju pestanya, walaupun sedikit rewel akhirnya atas bujukan Mbah Nani pun anak itu mau mengenakan baju pesta yang sudah disiapkan oleh sang bunda, itu pun hadiah dari Mbah Nani untuk ulang tahun Syifa yang pertama.

Syifa sudah siap dengan baju pestanya, walaupun sedikit rewel akhirnya atas bujukan Mbah Nani pun anak itu mau mengenakan baju pesta yang sudah disiapkan oleh sang bunda, itu pun hadiah dari Mbah Nani untuk ulang tahun Syifa yang pertama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Syifa, sini lihat Mbak Vina. Diam dulu, Mbak mau foto." Pinta Vina yang hari ini diminta Wening bertugas menjadi seksi dokumentasi. Walaupun acaranya sederhana, namun tetap saja Wening ingin mengabadikan momen dimana Syifa merayakan ulang tahun yang pertama kalinya.

"Aduh, pusing aku, Vin. Dari tadi nggak mau diam. Hampir aja tuh kue-nya mau di tabok. Kalau nggak diawasin ibu mu pasti udah ngowoh, nggak jadi tiup lilin." Ujar Wening bercerita pada Vina, cukup melelahkan juga mengatur putrinya yang kini sudah semakin aktif dan punya keinginan sendiri.

"Untungnya masih mau dipakaiin baju pesta, Te. Walaupun aku yakin pasti bentar lagi dia bakalan tampil seksi lagi, dengan kaos dalam andalan." Kata Vina dengan tertawa, mengingat Syifa tipikal anak yang mudah berkeringat sudah menjadi keseharian melihat tampilan Syifa hanya mengenakan kaos dalam atau baju tanpa lengan.

Melihat semua yang diundang sudah datang, termasuk kedua keponakan Wening yang ditemani oleh Bu Susi dan Pak Yanto. Acara pun dimulai, Syifa yang sudah tidak sabar pun meniup lilin tanpa menunggu lagu yang dinyanyikan selesai. Hal itu mengundang tawa semua orang, akhirnya Galih kembali menyalakan lilin dan meminta Syifa meniup kembali bersamaan dengan sang ayah dan bunda yang mendampingi disampingnya.

"Yeayyy... Saatnya potong ku- astaghfirullah Syifa..." Wening menyebut lantaran melihat tangan Syifa sudah berhasil mendarat di atas hiasan kue yang bertema unicorn untuk hari ini.

Sedangkan anak perempuan itu hanya menatap bundanya dengan tampang polos tanpa menunjukkan ekspresi apapun, semua orang yang berada di sana tertawa, tak terkecuali Galih. Mereka benar-benar kecolongan dengan tangan gesit Syifa.

"Anakmu ampun deh, Mas.. Mas..." Gumam Wening menggeleng kepala memegang tangan Syifa yang sudah belepotan krim dari hiasan kue.

Galih yang melihat tingkah anaknya pun hanya tertawa, justru dengan wajah menggemaskannya Syifa ikut tertawa melihat semua orang tertawa.

Setelah acara makan bersama dan pembagian bingkisan untuk dibawa pulang, semua anak-anak menyerahkan kado pada Syifa yang sudah berganti dengan kostum andalan, kaos tanpa lengan dengan bando melingkar di kepalanya.

Hati WeningWhere stories live. Discover now