Mr. Rektor

8.8K 347 246
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
April, 2022

-----------------------
16 Maret 2021
-----------------------

"Nooooo, neverrrr...Okay? Jangan aneh aneh kamu ya pakek acara pindah pindah segala. Cari kerjaan lain aja. Aku bantuin kamu cari kerja biar nggak usah jauh jauh ke mana itu tadi..."

"Saraburi..."

"Ya itu. Cari kerjaan lain aja..."

"Aku udah tanda tangan kontrak." Jawab Gun pelan.

"Ya udah batalin. Paling juga ganti rugi. Emang berapa sih?"

"Off..."

"Nggak nggak nggak! Kamu nggak boleh pindah. Cari kerjaan di deket sini aja. Bayar ganti rugi ya udah bayar deh..."

Gun menghela nafasnya dalam. Jelas dia merasa bersalah, namun entah mengapa mendengar bagaimana Off menanggapi ini semua justru membuat Gun kesal. "Ini bukan masalah bayar ganti rugi. Ini masalah integritas, Off. Seberapa banyak sih orang yang dapet pekerjaan dihari dia sidang kelulusan? Nggak banyak Off. Aku nggak mungkin nyia nyiain kesempatan ini kan?"

"Kamu lebih milih kerjaan dari pada aku?"

"Ya bukan gitu..."

"Bukan gitu gimana? Buktinya kamu lebih milih kerja di tempat jauh daripada deket sama aku kan?"

"Gajinya besar, Off...Kamu tahu kan aku butuh uang banyak banget buat bawa P'Eks pulang? Belum Obatnya? Perawatnya? Rumahnya lhoo..."

"Aku bantuin kamu cari kerja di deket sini yang gajinya sama besar. Kalau kamu emang butuh uang banget, pake uang aku dulu. Toh habis ini kamu jadi punya aku. Uang aku uang kamu juga."

"Off...Aku nggak suka kamu bilang kayak gitu."

"Kayak gitu gimana?"

"Ya kamu seolah ngegampangin aku. P'Eks itu P' nya aku. Aku yang mesti tanggung jawab, bukan kamu."

"P'Eks kan juga P' aku. Apa salahnya aku juga ikut andil..."

"Enggak, Off. Enggak."

"Jadi maksudnya kamu bakal tetep maksa buat kerja di tempat Mr. Margie."

"Hmm..."

"Ninggalin aku?"

"Aku nggak punya pilihan lain."

"Please pikirin lagi, Gun. Aku nggak mau kamu pindah."

"Nggak bisa, Off. Keputusan aku udah bulat buat kerja di perusahaan Mr. Margie."

"Harus pindah?"

"Aku nggak mungkin habisin empat jam buat pulang pergi ke kantor."

"Aku bisa anter jemput kamu." Off masih bersikeras.

"Kamu tahu itu nggak masuk akal kan? Sampe kapan? Kuliah kamu? Tugas tugas kamu? Nggak bisa Off."

"Gun sumpah demi apapun aku nggak mau pisah tinggalnya sama kamu."

Gun menatap Off sedih. "Aku belum bisa mikir apa apa sekarang tentang itu. Mending kita ketemu mama papa dulu, kasihan udah nungguin."

"Aku nggak bisa digantung gini, Gun. Perasaan aku nggak enak."

"Trus kamu maunya gimana, Off?" Tanya Gun sambil mengusap rambut Off pelan.

"Waktu kamu tanda tangan emang kamu nggak tau kantornya di mana?"

"Tahu..."

"Trus kamu mikirin perasaan aku nggak?"

"Ya mikir Off. Aku juga nggak mau pisah sama kamu. Tapi gimana? Aku butuh kerjaan ini..."

Are You Still There, My First?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang