Masalah dan Jalan Keluarnya.

1.7K 226 277
                                    

Bali,
Oktober, 2022

--------------------
24 Mei 2021
--------------------

"Tay..."

"Yes???"

"Off kemana ya?" Bukan lagi cemas dengan satu s, kali ini cemas Gun sudah naik tingkat menjadi tiga s.

"Hah? Ini jumat lho, Gun...Kali kali aja kamu lupa kalau nggak ada kuliah."

"Enggak, aku nggak lupa ih! Cuman Off tu nggak bales chat aku dari kemarin malam lho! Aku pikir dia sama kamu tapi lupa ngabarin aku. Berarti nggak ada nih sama kamu?"

"Nggak ada, Gun. Aku aja ini lagi otw ke kantornya New. Coba kamu telfon bibi Kin..."

"Udah...Bibi bilang Off udah pergi dari pagi. Nggak biasa tau dia kayak gini. Aku jadi khawatir..."

"Jangan bingung dulu. Kali aja dia kemana gitu trus handphonenya mati."

"Ini udah sore lho, Tay. Ya masak nggak ngabarin aku sampe sore sih!"

"Yakin kalian semalem nggak berantem?"

"Ak..." Gun menghela nafasnya pelan.

"See?? Kalian kenapa lagi sih?"

"Salah Off..." Bahunya terkulai lemah.

"Kenapa?"

"Aku kemarin diminta Mr. Pond nganter Mint ke bandara. Off bilang nggak boleh soalnya bukan tugas aku. Emang bukan tugas aku, aku tahu. Akhirnya aku tolak kan...Ya udah aku pikir udah beres donk. Eh ternyata malemnya Off bahas masalah itu lagi. Dia bilang berarti aku ada keinginan buat nganter. Kalau enggak udah pasti aku nggak bakal tanya ke Off minta pendapat."

"Setuju sama Off."

"Astagaaa, aku tuh bukan minta pendapat. Aku cuma cerita karna kebetulan habis Mr. Pond ngomong ke aku tuh Off pas banget nelfon gitu lho..."

"Kamu tahu sendiri kan Off orangnya kayak apa, apalagi belakangan ini gara gara tuh cewek kalian bawaannya sensi terus."

"Jadi ini salah aku?" Gun terdengar tidak percaya.

"Aku nggak mau nyalahin siapa siapa di sini. Tapi aku beneran nggak tau dia kemana..."

"Ya udah kalau gitu...Thanks, Tay!" Ucapnya sambil mematikan sambungan telfon. "Sampe nanti malem kamu nggak ngehubungin aku, awas yaaa...Dikiranya cuman dia aja yang bisa ngambek. Aku juga!"
####

Lalu kata siapa Gun berakhir kesal? yang ada cemasnya kian meningkat saat Off masih tidak kunjung menghubunginya hingga malam ini.

"Nila..." Gun mengetuk pintu kamar wanita itu. Tidak lama kemudian muncullah dia dengan baju tidur kesayangannya.

"Muka kamu kenapa gitu? Jangan bilang kangen lagi sama Off?"

"Off nggak ngubungin aku dari pagi...Mungkin nggak dia ada ngehubungin kamu?"

"Hah? Yang bener Gun?"

"Aku takut banget dia kenapa napa. Apa aku balik ke Bangkok bentar ya, kan besok sabtu, bisa ijin sampe minggu."

"Gun...Jangan gegabah. Oke? Kamu tunggu sampe besok pagi, kalau belum ngubungin, aku sendiri yang beliin kamu tiket pulang. Oke? Sekarang udah malem please, Jangan kepikiran pulang sekarang. Bahaya..."

"Tapi aku khawatir..."

"Ken temenin bobok ya..." Tiba tiba sosok mungil itu muncul dari balik punggung Nila.

"Iya gih sana temenin uncle ngobrol..."

"Yuk, uncle!" Ken menarik tangan Gun membawanya kembali ke dalam kamar.

Are You Still There, My First?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang