Parfum, Kacamata, Baju...

2.1K 203 140
                                    

Bali,
Oktober, 2022

-------------------
18 Mei 2021
-------------------

Makan malam romantis? Mereka sedang tidak dalam suasana hati untuk melakukan itu. Gun tidak ingin menghabiskan sisa waktunya bersama Off sia sia hanya untuk duduk makan dan menikmati pemandangan malam hari yang sebenarnya sama saja.

"Jadi ini kita nunggu dijemput?"

Gun mengangguk. "Katanya sih nanti bakal di telfon kalau mereka udah di depan rumah. Ehhhh, umur panjang. Yuk! Kita kedepan aja daripada mereka yang masuk."

Off benar benar ingin tahu kemana mobil ini akan membawa mereka. Sejak tadi dia mengamati jalan yang mereka lalui sambil sesekali menatap Gun mencoba mencari petunjuk dari raut wajahnya.

"Off, Off..." Gun menepuk punggung tangan kekasihnya gemas. "Sabar yaaa...Sepuluh menit lagi sampe."

"Ck! Jahat deh nggak dikasih clue."

"Udah kamu merem aja daripada cerewet." Gun menarik kepala Off menyandarkannya pada pundak.

"Kamu bakal kangen berat sama cerewet aku nanti."

"Gampang, tinggal telfon kamu pas nggak pake baju trus jalan jalan ke gazebo. Pasti diomelin."

Off menepuk perut Gun pelan. "Itu nggak cuman ngomel, tapi aku samperin langsung."

"Kalau gitu aku bakal buka baju tiap aku kangen. Trus besoknya tiba tiba kamu muncul di depan rumah sambil ngomel ngomel. Huaaaaaa enaknya hidup aku."

"Maunya..."

"Dah, bobok!"

"Nggak ma...Eh!" Off bangkit dari pundak Gun lalu membaca baliho besar yang baru saja mereka lewati. "Kita ke taman safari? Malem malem?"

Gun mengangguk cepat bersemangat. "Nila kasih tahu aku kalau bosen makan di resto, kita bisa makan di sini."

Off menatap Gun bersemangat. "Seumur umur aku hidup, aku nggak pernah ke taman safari."

"Serius???"

"Serius."

"Kalau gitu hari ini kamu harus nikmatin semuanya."

"Makasihhhhhhh!!" Cubitnya pada pipi Gun gemas.
####

Gun tidak henti hentinya tersenyum setiap kali Off menganga terpana saat melewati hewan hewan buas yang dilepas bebas liar.

"Woooyyyyy! GUN!!!!!!" Pekiknya terkejut berusaha bersembunyi dibalik Gun setiap kali entah itu gajah atau singa mendekat pada kendaraan mereka yang tampak seperti kandang itu. "Seneng sih seneng, Gun...Tapi kalau kepala aku dijilatin harimau kayak gini ya mikir mikir sih..."

"Tenang aja..." Gun tertawa lepas melihat wajah pucat Off. "Ini tuh kuat." Gun memukul mukul besi pembatas di deket mereka.

"Ya kan tetep aja takut!!!"

"Mau balik aja?? Langsung makan aja yuk?" Tidak tega juga Gun jadinya.

"Nanggung, lagian aku mau lihat orang utan sama komodo juga..."

"Nggak takut?"

"Tuker tempat..." Off meminta Gun untuk berpindah lebih dekat dengan besi pembatas.

"Badan aja gede, nyalinya kecil."

"Penting diranjang bisa bikin kamu puas."

"Offff!" Gun mencubit laki laki itu gemas.

"Udah ah jangan berisik! Tuh orang utan dateng tuh...Eh eh eh astaga dia lariiiii!!!! Woyyyyyy!!!!!" Teriaknya kembali bersembunyi dibawah ketiak Gun yang justru seharusnya lebih panik daripada Off.

Are You Still There, My First?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang