18

1.9K 253 17
                                    

Ada kalimat yang Naruto ingat, "Selama kamu menikmatinya, waktu akan cepat berlalu", ia merasakan sendiri saat ini, pernikahannya dengan Sasuke sudah melewati bulan pertama, kehidupan mereka harmonis dan jarang bertengkar. Naruto kini juga disibukkan dengan kuliah dan kerja part time, lalu juga ada modeling yang menunggunya.

"Naruto!" seseorang memanggilnya, Naruto yang baru saja mengunci mobil, menoleh untuk mendapatkan wajah berseri Kiba, dan Shikamaru yang berwajah malas seperti biasa.

"Lihat, lihat, kamu masuk artikel kampus," Kiba menyodorkan ponselnya dengan tergesa, Naruto melihat dirinya berjejer dengan beberapa selebriti kampus, termasuk Sasuke.

Pesona milik Uzumaki Naruto memang tidak bisa ditutup-tutupi, terhitung sejak hari pertamanya masuk, ia sudah mengumpulkan sekelompok gadis penggemar.

"Bukankah ini menakjubkan? Kamu bersanding dengan selebriti senior," Kiba melompat hingga tudung jaketnya hampir jatuh, Shikamaru sendiri hanya memandang dua orang ini dengan bosan, sesekali menguap.

"Apa bagusnya?" Naruto tersenyum dan melangkah yang diekori dua temannya, sejak mobilnya tiba dari Perancis, Naruto sudah berhenti menumpang mobil Sasuke, itu sebenarnya menguntungkan, karena jadwal mereka tidak sama.

"Aku merasa biasa-biasa saja dibanding senior itu. Tapi, ini kehormatan untukku kan?" Lanjut Naruto.

"Tentu saja kawan, lihat, kamu dikerubungi gadis-gadis cantik sekarang. Sial, membuatku iri." jawab Kiba.

"Oh, benar, apa kamu masih menargetkan senior Sakura?" Tanya Kiba, mereka tau bahwa Naruto tengah mengincar sosok dewi kampus bernama Haruno Sakura, tapi gadis itu sangat selektif dalam berteman, jika diingat, sikap kerasnya hampir sama dengan Iriana.

"Yah, hanya untuk bersenang-senang, aku tidak ingin hidup kaku." Jawab Naruto dengan enteng, ia juga sudah mendiskusikan hal ini pada Sasuke, dan mereka sepakat, selama pacarnya tidak di bawa pulang ke apartemen, Naruto bisa menjadi dirinya di masa lalu.

Naruto masuk kelas pagi, ia sesekali mencuri pandang ke arah lapangan yang sedang ada kompetisi tenis antar jurusan, hari ini, jurusan Sasuke lah yang sedang bermain.

Naruto melihat Sasuke berdiri di pinggir lapangan sembari memainkan raketnya, ia memakai jaket berwarna putih. Naruto memandangnya dengan sungguh-sungguh hingga pria itu sadar dan mendongak, mendapati pasangannya sedang duduk di dekat jendela dengan dagu bertumpu, sedang menatapnya.

Naruto nyengir dan melambaikan tangannya singkat, ia membuka mulutnya dan dengan ekspresi berteriak, ia membunyikan kalimat semangat pada Sasuke.

Sasuke geleng-geleng kepala, semakin ia mengenal Naruto, semakin Sasuke tertarik untuk mengetahui semua hal tentangnya, dimata Sasuke, Naruto itu unik, dia mempunyai banyak lapisan kepribadian yang membuat Sasuke tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.

Naruto tidak lama memandangi Sasuke, ia segera mengalihkan pandangannya menuju buku kosong di meja. Naruto meraih ballpoint dan menulis materi sembari mendengarkan penjelasan dosen.

Ketika bel berbunyi, Naruto berdiri, mengemasi tasnya dan keluar dari kelas.

Naruto mengangkat jam tangannya, beberapa menit lagi, ia harus sampai ke studio, karena ada setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikannya.

Naruto berjalan di sepanjang koridor, hingga ia dan Sasuke dengan rombongannya yang sudah selesai bertanding, berpapasan. Biasanya Naruto tidak terlalu peduli urusan orang lain, dan ia juga tidak terlalu pemalu sebagai seorang junior, Naruto mempercepat langkahnya, berharap dibelakang tubuhnya akan muncul sayap untuk membantunya cepat sampai ke studio.

Saat akan melewati Sasuke, lengannya dicekal pria itu hingga Naruto menaikkan satu alis, menunjukkan ekspresi tanda tanya.

"Kembali ke kelas dulu, aku ingin bicara dengannya." Ucap Sasuke pada teman-temannya. Mereka mengangguk tanpa banyak bertanya, meninggalkan pasangan itu sendirian.

TIME [SASUNARU]Where stories live. Discover now