34

1.4K 198 81
                                    

Sometimes i get emotional
And i can't seem to find the way i'm s'posed to go
And all these so called people that i'm s'posed to know
They be the main ones
Smile up in your face
But behind your back they hate

"Naruto, ini." Kiba tiba-tiba datang dan menyerahkan amplop berwarna putih. Naruto yang sedang duduk di mejanya sembari mendengarkan lagu, mendongak.

"Dari siapa?" tanyanya.

"Tadi ada yang memanggil di depan, tapi kamu tidak mendengar karena earphone di telingamu, jadi aku pergi untuk mengambilnya."

Naruto berterimakasih, dan Kiba pergi dari sana, ia sudah hafal hal ini di luar kepala, apalagi Naruto saat ini sudah benar-benar menjadi wajah kampus.

Naruto membuka amplop tersebut, ia pikir isinya seperti surat-surat cinta lain, namun ia salah kali ini, itu hanya selembar foto, ia mengamati dan sadar jika itu adalah sapu tangan berwarna merah dengan inisial S diujung. Sapu tangan yang sama seperti yang Naruto lihat tempo hari.

"Hm, apa maksudnya?" gumam Naruto, hanya ada foto itu saja, dan ia membalik lembarannya, diatas warna putih, ada kalimat yang membuat alisnya naik tanpa sadar.

I'm back

Hanya ada dua kata singkat itu, dan Naruto tidak mengerti apa maksudnya, ia meneliti foto itu sebentar, setelah yakin tidak ada apapun lagi, Naruto menyimpannya dalam tas, dan kembali mendengarkan lagunya dibalik earphone.

I can't hold back, these tears
Let me cry
They say a man, supposed to cry

So i'm a let the song cry
I'm a let my soul cry through these words
I need to try free my mind
Sometimes, i need to cry just to ease my hurt

Naruto menghidupkan layar ponselnya, ini sudah seminggu, dan Sasuke benar-benar aneh saat ini. Pria itu biasanya akan menghubungi atau sekedar mengirim pesan jika ingin makan siang bersama. Tapi sejak hari itu, Sasuke bersikap sangat dingin padanya.

Naruto ingin tau, apa yang membuat Sasuke marah, tapi dia terlalu malas dan takut untuk bertanya. Sekarang, keduanya semakin disibukkan oleh waktu, dan kadang hanya bisa bertemu sebentar ketika ingin tidur atau sarapan.

Naruto berdiri dan mengemasi tasnya, lalu pergi dari kelas, ia menyempatkan diri untuk menebar pesona pada gadis-gadis yang ingin mendekatinya. Sosoknya yang ramah dan bersinar, membuat Naruto mudah untuk didekati.

Saat Naruto tengah menggoda satu gadis yang malu-malu, ia melihat siluet pria yang ia kenal, berjalan secepat angin diseberang koridor.

"Ah? Sai?" Naruto menyipitkan matanya, walaupun ia hanya bertemu pria itu satu kali, namun Naruto tau dengan pasti bahwa pria tadi benar-benar Sai, kulit putih pucatnya yang mirip dengan Sasuke, tak akan pernah ia lupakan.

"Naruto san, ada apa?" tanya salah satu gadis yang tadi ia ajak bicara.

"Tidak, tapi aku harus pergi sekarang." Naruto membenarkan posisi tasnya, dan mengikuti siluet itu, ia melangkah dengan hati-hati, dan pria itu masuk ke ruang musik. Naruto tak bisa mengikuti, ia bersembunyi di sudut yang gelap, lalu tersadar akan kelakuannya.

"Sialan, kenapa aku melakukan hal ini?" rutuknya, ia ingin pergi, sebelum suara dentingan halus terdengar, ia tau melodinya, ini cukup populer di kalangan pianis.

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang