31

1.6K 209 16
                                    

Naruto berdiri di depan cermin ukuran besar, ia malam ini menggunakan style formal untuk menghadiri acara di perusahaan Shimura group. Sedangkan Sasuke, dia pulang ke mansion besar keluarga Uchiha beberapa jam yang lalu.

"Ah, aku benci dengan orang narsistik, tapi kenapa aku tampan malam ini?" gumamnya, ia berjalan untuk menarik laci di lemari kecil. Ada berbagai aksesori yang menumpuk, kebanyakan adalah jam tangan mereka berdua, dan anting Naruto.

Naruto memandang koleksi antingnya yang berkilat tertimpa cahaya, dan mengambil sepasang earrings jepit. Ia hampir berjalan menuju kaca sebelum mengamati jarinya, ada cincin pernikahannya, Naruto berpikir untuk melepaskan benda itu untuk malam ini, dan setelah memikirkannya, ia mencopot cincin yang terbuat dari emas putih itu, lalu menyimpannya ke laci.

"Apakah jalannya macet?" Tanya Eugene saat melihat Naruto mendatanginya dengan tergesa-gesa.

"Ya, sial, aku lupa ini hari libur." Jawab Naruto, ia melihat jam tangannya, sudah telat limabelas menit.

"Kamu juga, kenapa masih menunggu disini?" Tanya Naruto selanjutnya, ia memperhatikan fashion Eugene yang tidak jauh berbeda dengannya, dengan anting salib di telinga kirinya.

"Sangat canggung kalau masuk sendiri," Eugene tersenyum konyol sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ayo, kita harus bergegas." Pungkas Eugene, ia mengunci mobilnya terlebih dahulu, sebelum masuk ke sebuah gedung besar, Naruto mengamati sebentar sebelum menarik kesimpulan, kalau tempat ini adalah gedung pertemuan.

Mereka berbaris di depan pintu bersama orang yang terlambat lainnya, setelah menyerahkan kartu undangan, Naruto dan Eugene bisa memasuki tempat itu.

Setting ruangan, sama seperti acara formal lain, dan mata Naruto tertarik pada sebuah grand piano yang bertengger manis di sebuah panggung kecil.

"Eugene, memang malam ini ada acara dansa?" Tanya Naruto sambil menyikut lengan pria tinggi disampingnya, sedangkan Eugene sendiri tengah sibuk memilih koktail untuk mereka.

"Bagaimana menurutmu?" Eugene bertanya balik, ia menyerahkan satu gelas pada Naruto. Tempat itu sangat ramai, sampai tak ada tempat untuk sekedar mengistirahatkan kaki, jadi Naruto harus sedikit berdesak-desakan dengan tamu lain.

"Mungkin ada, ruangan ini juga berbentuk ballroom, itu maksudku, tempatnya sangat cocok untuk berdansa."

"Lalu kenapa? Kamu akan menunjukkan kemampuan balet mu?" Tanya Eugene dengan acuh. Naruto berdecih, ia senang dengan sikap Eugene yang mudah didekati.

"Jika ada simfoni waltz, aku akan ikut menari, lihat saja."

Sedangkan Naruto dan Eugene sibuk berbicara omong kosong di sudut. Di pusat ruangan, sekolompok besar orang tengah mengurubungi sesuatu, seakan ada magnet yang menarik mereka untuk berkumpul.

"Ku dengar dalam beberapa minggu, tuan muda Uchiha akan memimpin pembangunan penthouse seharga miliaran yen, kami benar-benar terkesan dengan pengusaha muda seperti anda, zaman sudah berubah, yang muda juga bisa menjadi pemimpin." Seseorang mengoceh tentang prestasi yang lain, dan yang mereka bicarakan saat ini tengah berdiri dengan kaku di tengah kerumunan ini, Uchiha Sasuke.

"Anda terlalu merendah direktur Nakamura, saya masih perlu belajar dari senior, dan saya juga menyadari, bahwa semua ini berkat dukungan yang baik dari Uchiha Fugaku-sama juga." Sasuke tidak menampakan senyum apapun, ia juga tidak memberikan banyak kesempatan untuk orang lain menggali lebih banyak informasi perusahaan. Sasuke sudah lama belajar untuk menunjukkam sikap bisnis ini, jangan terlalu sombong, jangan juga terlalu polos, buat dirimu menjadi orang yang sedikit misterius.

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang