(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA)
⚠️New Adult 18+⚠️
Perbedaan dua insan yang sangat krusial.
Arkeyna ahli menggunakan pisau bedah, maka Matthew ahli menggunakan pistol.
Arkeyna ahli menyembuhkan nyawa seseorang, maka Matthew ahli melayangkan nyawa ses...
Ayok VOTE sebelum membaca✨ Tinggalkan komentar sebanyak mungkin✨
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau tahu, aku akan tetap menjadi orang yang sama. Merindukanmu dengan sederhana. Mengejarmu dengan wajar. Mencintaimu dengan luar biasa. Menyakitimu dengan mustahil. - Matthew -
Song : Someone To Stay by Vancouver Sleep Clinic
Arkeyna POV
Kenapa ia harus menciumku? Kenapa ia kembali lagi memerankan pria brengsek di hadapanku?
Apakah ia tidak memiliki waktu untuk membicarakan masalah yang menyebalkan sebelum ia meninggalkanku dulu?
Jika dia hanya ingin kembali untuk mendikte otakku lagi, aku akan berusaha keras melawannya.
Bagaimana bisa ia berusaha kembali saat aku telah belajar menerima masa lalu, terutama belajar membuka hati untuk Gilbert.
🍂🍂🍂
2 bulan kemudian
Ulangan semester telah usai. Hari pelepasan murid sekolah Horace Mann serta prom night telah terlewati.
Semua hal berlalu dengan cepat. Itu wajar kejadian alamiah, tetapi untuk tahap beranjak dewasa sepertinya akan sulit. Aku harus jauh dari Ayah. Aku harus tinggal sendiri di kota lain tanpa Ayah disampingku.
Persiapanku menuju jenjang kuliah telah rampung. Aku tidak diizinkan tinggal di asrama kampus oleh Ayah, sehingga Ayah menyewakan sebuah rumah minimalis untuk kutempati. Aku dan Angelina walaupun lulus bersama di Harvard, kami tetap pisah fakultas karena Harvard Business School dan Harvard Medical School terpisah jarak 2,7 mil di Kota Boston. Sekitar 8-10 menit menggunakan uber.
Itu tak apa, aku senang karena bisa berdua bersama Angelina di kota asing ini.
Angelina membawa mobil Maserati kesayangannya ke Boston. Untuk hadiah kelulusanku di Harvard, Ayah telah membelikanku sebuah mobil mini cooper. Aku sebenarnya ingin menolak hadiah itu, karena lingkungan rumah dan kampus sangat dekat. Aku tidak membutuhkan kendaraan pribadi. Sehingga hadiah mobil dari Ayah hanya stay di garasi rumah Manhattan. Lagi pula, di Boston ada Angelina dan Gilbert yang bisa membantuku.
Dan disinilah aku berada, kamar ukuran 3x4 meter yang cukup untuk menjadi ruangan istirahatku.
Aku baru bangun tidur karena sejak tadi pagi sampai sore, acara pengenalan kampus bagi mahasiswa baru telah berlangsung.
Harvard, kampus yang memiliki krediabilitas tinggi bagi si pengejar mimpi. Ini kampus terbaik untuk belajar. Dan aku bersyukur bisa menjadi salah satu murid disini.
