(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA)
⚠️New Adult 18+⚠️
Perbedaan dua insan yang sangat krusial.
Arkeyna ahli menggunakan pisau bedah, maka Matthew ahli menggunakan pistol.
Arkeyna ahli menyembuhkan nyawa seseorang, maka Matthew ahli melayangkan nyawa ses...
Ayok VOTE sebelum membaca✨ Tinggalkan komentar sebanyak mungkin✨
• • •
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kali ini, bahkan kau tak perlu mencobanya. Aku disini, untuk membimbingmu menjalani hidup ini. Jadi, kau bisa menaruh semua kelemahanmu padaku. -Song lyrics-
Song : Weakness by John Michael Howell
Author POV
"Gil?" ucap Arkeyna meyakinkan diri.
"Ke-kenapa bisa?" tanya Arkeyna gugup.
"Kau datang ingin mengasihaniku?" tanya Gilbert serius dan menatap dalam Arkeyna.
"Tidak," jawab Arkeyna.
"Kupikir kita berteman Gil. Kalau kau memiliki masalah, kau bisa menceritakannya padaku," jelas Arkeyna.
"Teman? Bullshit!" cetus Gilbert.
"Kenapa kau berubah Gilbert?" tanya Arkeyna.
"Apa Matthew sering memakaimu? Kenapa kau tidak ingin lepas darinya? Apakah miliknya sangat perkasa sampai kau terlena berada di dekatnya?" tanya Gilbert.
"Gil! Kau pikir aku wanita serendah itu?!" desis Arkeyna sambil melotot tidak percaya pada Gilbert.
"Tentu, kau sering dipakai olehnya. Kau sangat matre Arkeyna! Dia kaya raya makanya kau ingin bersamanya untuk menikmati kekayaannya?" tanya Gilbert dengan tatapan memojokkan Arkeyna.
"Terus saja kembangkan pikiran negatifmu tentangku. Kau berhasil membawaku masuk ke Harvard Gil! Mana dirimu yang ku kenal kemarin!" papar Arkeyna.
"Kau tahu kenapa aku mengajakmu masuk di Harvard? Apa Maxim tidak mengatakan hal itu padamu?" tanya Gilbert.
"Maxim?" tanya Arkeyna bingung.
"Aku tahu kalau kau satu sekolah dengan Gilbert, tapi Gilbert memang pria baik yang pernah...."
"Baik untuk tidak mencari cara agar berhasil membawamu masuk Harvard? Dan ia akan melucuti semua pakaianmu setiap malam," ungkap Maxim
"Gilbert pria bejat yang berhasil merayu gadis polos sepertimu," timpal Maxim.
"Hah? No! Gilbert sangat baik padaku," sanggahku.
"New York tidak mengajarkanmu arti kisah kota yang sebenarnya," balas Maxim.
"Jangan bilang kalau semua yang dikatakan Maxim benar?" batin Arkeyna.
"Kau sangat murahan seperti bitch yang dipakai boss besar Arkeyna," sindir Gilbert.
"Kupikir selama ini kita berteman Gil?" tanya Arkeyna dengan nada rendah.
"Kau tahu kenapa aku ada di depan rumahmu saat kau pulang dari Minnesota?" tanya Gilbert serius.
