(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA)
⚠️New Adult 18+⚠️
Perbedaan dua insan yang sangat krusial.
Arkeyna ahli menggunakan pisau bedah, maka Matthew ahli menggunakan pistol.
Arkeyna ahli menyembuhkan nyawa seseorang, maka Matthew ahli melayangkan nyawa ses...
Ayok VOTE sebelum membaca✨ Tinggalkan komentar sebanyak mungkin✨
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cause there'll be no sunlight if I lose you, baby There'll be no clear skies if I lose you, baby Just like the clouds my eyes will do the same If you walk away, every day it will rain, rain, rain
Song : It Will Rain by Bruno Mars
Arkeyna POV
Axton's Mansion, Nevada, Las Vegas 01.00 (GMT-7)
Aku tahu, berada di dekat Matthew pasti selalu berhasil membuat tubuhku panas dingin, bahkan udara di malam hari seperti ini mampu membuatku merasa diterjang badai salju.
Kami tidak sekamar, tetapi aku merasakan sosok Matthew berada di sebelahku, ia seolah tidur menemaniku di ranjang ini.
Aku merasa gelisah untuk tidur, bukan karena aku takut hantu atau sesuatu yang horor, akan tetapi perasaan tentang peristiwa tadi masih teringat jelas di pikiranku.
Bagaimana saat pria aneh itu menyentuhku, menghinaku, menamparku, itu sangat sakit dan menyedihkan. Aku seolah menjadi wanita terburuk yang pernah ada karena mendapatkan perlakuan tidak pantas seperti tadi.
Syukurnya, Matthew mengajakku keluar malam hari di Las Vegas. Ini sedikit bisa membantuku menghilangkan sejenak pikiran tentang hal kelam tersebut.
Tetapi, sudah 2 jam ini aku belum bisa memejamkan mata untuk tidur. Aku masih gelisah memikirkan jika ada pria asing lain yang mencoba masuk di dalam kamar ini.
Aku mulai beranjak bangun dari ranjang, siapa tahu di mansion ini ada sebuah buku yang bisa aku baca sebelum tidur.
Aku keluar kamar dan menyusuri koridor mansion megah ini hingga aku mendapati sebuah buku yang tergeletak jatuh di lantai samping meja televisi. Aku mengambil buku tersebut dan membawanya ke kamar.
Aku mulai membaca buku tersebut hingga jam menunjukkan pukul 2 dini hari. Tetapi, kelopak mataku tetap tidak bisa mencoba untuk tidur.
Sial! Apa yang terjadi dengan tubuh ini? Apa aku harus memberi tahu Matthew kalau aku tidak tidur hingga jam seperti ini?
Aku menutup buku tersebut dan keluar dari kamar ini. Aku melangkah menuju ke kamar Matthew.
Siapa tahu ia belum tidur, mungkin ia bisa membantuku menghilangkan rasa bosan ini.
"Matthew...." ucapku pelan.
Aku melihat Matthew sedang mengetik di laptopnya. Ia terlihat sangat serius. Ia juga tidak memakai baju atasan.
Aku pernah melihatnya telanjang dada seperti. Tetapi, perasaan aneh selalu datang menghampiriku saat melihat otot-otot keras yang menempel di perutnya.