Chapter 105 Pembicaraan Panjang

3.5K 191 12
                                    

Emillie tidak membalas pelukan Michael saat ini. Hanya saja berfikir apakah semua ini nyata atau tidak. Tapi Emillie merasakan detak jantung Michael dan tubuhnya yang tidak bisa dilupakan begitu saja.

Entah Emillie harus senang, sedih atau marah dengan bertemunya tiba-tiba dengan Michael. Jujur saja saat ini Emillie merasakan banyak sekali kupu-kupu berterbangan di perutnya.

Michael melepaskan pelukannya dengan kedua tangan berada di pipi Emillie. Bahkan sangat bahagianya Michael mengeluarkan sedikit air matanya.

Sungguh banyak perubahan dari Emillie yang terlihat lebih dewasa dan tentunya semakin cantik.

Sekali lagi Michael memeluk Emillie untuk memastikan jika di hadapannya sekarang adalah wanitanya.

Air mata yang di bendung Emillie tidak bisa di tahan lagi. Jujur saja memang dirinya juga sangat rindu dengan Michael.

"Aku berharap saat ini adalah nyata" kata Michael tepat di telinga Emillie.

Michael melepaskan pelukannya dengan tangannya berada di pinggang ramping Emillie. Wajahnya menunduk mendekat ke arah wajah Emillie. Saat sudah semakin dekat hanya tinggal beberapa sentimeter Emillie memalingkan wajahnya.

Wajah Michael menjauh dari Emillie dengan tatapan bertanya.

Emillie mulai kembali memandang Michael dengan dalam dan dingin "Tolong. Menjauh. Dariku." Air matanya mulai turun.

"Emillie? Apa ya—" kata Michael terdengar terkejut dan aneh.

"Tolong." Kata Emillie dengan cepat.

Michael menuruti menjauh perlahan dari Emillie tentunya melepas tangannya dari pinggang Emillie.

Kedua tangan Emillie mengepal "Aku tidak ada hubungannya lagi denganmu" katanya masih menatap dengan dalam.

Perkataan Emillie benar-benar menusuk Michael sangat dalam. Michael tidak percaya apa yang di dengarnya saat ini. Bagaimana bisa selama bertahun-tahun Emillie tidak merindukannya atau mengharapkannya?

"Aku sangat mohon padamu jangan pernah muncul di hadapanku lagi" kata Emillie mulai kembali berderai air mata.

"Kau berbohong" kata Michael maju satu langkah.

Mata Emillie membulat saat Michael mendekat. Saat ini Emillie kembali mengingat apa yang Jasmine bicarakan dan janjinya juga pada Jasmine.

"Dari dulu hingga sekarang aku benar-benar membencimu" kata Emillie diakhiri dengan nada yang sangat pelan dan menundukkan kepalanya.

"Kau berbohong. Lalu katakan mengapa jika membenciku kau harus menangis? Kau harus mengatakannya sekali lagi tapi menatap mataku " kata Michael kembali maju satu langkah membuat Emillie memundurkan langkahnya.

Emillie memejamkan matanya. Michael selalu saja menjawab semua pernyataannya dan membuatnya bungkam.

"Kau pikir aku bodoh tidak mengenalimu sama sekali? Hm..?" Kata Michael sembari mengusap lembut kepala Emillie.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi selain takdir berkehendak" kata Emillie terdengar sangat parau.

Michael memajukan langkahnya mendekat ke arah Emillie "Sekarang lihat aku" katanya membuat Emillie mendongakkan kepalanya.

Sisa air mata Emillie di hapus lembut oleh Michael menggunakan ibu jarinya.

"Aku tidak akan melepaskan mu lagi itu sudah janjiku setelah kau pergi. Aku sudah sangat menyesal. Kehilanganmu menyadarkan ku " kata Michael diakhiri dengan senyuman yang tidak pernah Emillie lihat sebelumnya.

"Tetap saja tidak bisa. Tolong mengertilah Michael" kata Emillie lelah.

Ibu jari Michael tiba-tiba berhenti mengusap sisa air mata Emillie "Denganku tidak ada yang tidak mungkin. Kau harusnya tahu Emillie" katanya sudah mulai dingin dan kembali mengusap lembut pipi Emillie.

"Oh aku tahu kau ingin aku berjuang untukmu?" Tanya Michael membuat Emillie terhenyak.

Baru saja Emillie akan berkata Archer bergumam memanggil dirinya dengan cepat Emillie menaiki kasur dan langsung memeluk Archer sembari menciumi kepalanya.

"Archer? Tidak apa-apa Mommy ada disini"

Michael yang berdiri mematung apa yang baru saja terjadi. Apakah maksud dari Emillie tidak bisa adalah dirinya sudah menikah dan memiliki anak yang sudah sedikit besar.

"Emillie kau harus menjelaskannya" kata Michael terdengar sangat dingin.

Emillie tentunya merasakan tubuhnya berkeringat karena sangat terasa hawa panas dari Michael.

Michael duduk di sofa masih melihat tajam ke arah Emillie dan sosok anaknya itu. Bahkan matanya tidak berpindah sedikitpun.

Setelah Archer sudah mulai tenang barulah Emillie turun dari kasur dan duduk di samping Michael. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan walaupun Michael ingin sekali memborbardir banyak pertanyaan pada Emillie.

"Tidak perlu untuk di jelaskan. Aku yakin kau mengerti" kata Emillie dengan pelan.

"Aku tidak akan mengerti sebelum kau menjelaskannya" kata Michael terdengar dingin seperti biasanya.

"Aku mengantuk. Tolong kau keluarlah" kata Emillie yang sudah menguap dan berdiri dari duduknya.

"Aku akan disini" kata Michael santai.

Emillie membulatkan matanya tapi langsung merebahkan diri di kasur sembari memeluk Archer.

"Kau berhutang penjelasan padaku" Michael berdiri dari duduknya dan menghampiri Emillie yang sudah tertidur lelap.

Tangan Michael merapihkan rambut yang menutupi wajah Emillie. Seketika bibirnya tersenyum membayangkan jika memang dirinya mempunyai anak bersama Emillie akan seperti ini.

Seketika Michael ingat akan masa lalu yang kejam membuat Emillie kehilangan anaknya.

Michael mencium pelipis Emillie sangat lembut setelah itu berjalan keluar dari kamar.

Saat membuka pintu Michael dikejutkan dengan Andrew dan Eliot yang menatapnya aneh.

"Kau salah kamar?" Tanya Andrew bingung.

-----

Haloo

Yay double update!!!!

Jangan lupa kasih bintang nya yaaaaa

Love u guys 💕💕

Bound [ON GOING]Where stories live. Discover now