Chapter 53 Kejam

8.7K 395 2
                                    

"Aku ingin kau aborsi anak itu" kata Michael begitu santai sembari menunjuk perut Emillie.

Emillie mencerna kembali apa yang baru saja di bicarakan oleh Michael. Sungguh saat ini keadaan yang tidak di duga-duga. Seharusnya tadi menolak ajakan dari pengawalnya Lee.

Benar-benar sudah berubah pemikiran dari Michael. Emillie masih menatap tidak percaya pada Michael. Dia saat ini sudah tidak habis pikir lagi dengan jalan pemikiran pria itu.

"Ada apa? Itu sangat mudah untuk di lakukan" tanya Michael lagi masih dengan santainya.

Lihatlah wajahnya begitu menyebalkan untuk di lihat. Emillie menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Tentu saja Emillie menolak untuk melakukan aborsi. Dia sangat tahu jika Michael pasti tidak akan menerimanya dan anaknya begitu mudahnya.

Tiba-tiba hati Emillie mencelos mengingat gaya hidup Michael yang flamboyan tentunya karena kekuasaan dan kekayaan yang melekat pada dirinya. Apapun yang terjadi pasti hari terjadi tidak bisa di elak.

Michael mengerutkan dahinya melihat tingkah gadis ini begitu berubah drastis "Aku yakin telingamu tidak tuli sama sekali. Lihatlah map coklat itu dan bacalah" katanya dengan menunjuk ke arah meja yang tersimpan map coklat.

Emillie bergeming dengan mengambil map coklat itu tanpa mengalihkan pandangannya pada Michael. Perlahan membuka map coklat tersebut baru saja membaca di awal paragraf Emillie sudah tidak dibuat terkejut. Dia memasukkan kembali tanpa sempat membaca keseluruhannya.

Map coklat yang berada di tangan Emillie dilayangkan menuju wajah Michael. Bukan Michael jika tidak marah diperlakukan seperti itu.

Michael sangat membenci diperlakukan  merendahkannya seperti ini. Terlebih lagi membenci melihat raut wajah Emillie yang datar dan dingin tanpa berkata satu patah kata pun.

"Beraninya kau!" geram Michael sembari mencengkeram pergelangan tangan kiri Emillie.

Emillie menatap nyalang pada Michael. Di pelupuk matanya sudah berair siap untuk di tumpahkan.

"Beraninya kau menyuruhku melenyapkan anak ini! Perjanjian itu tidak membuatku tertarik sama sekali! Kau benar-benar iblis! Aku tidak percaya kau melakukan ini!" Habis sudah pertahanan Emillie. Dia berteriak di depan wajah Michael sembari menangis dengan sejadinya.

Lelah. Itulah yang dirasakan Emillie saat ini. Sangat menyesal dengan apa yang baru di laluinya ini.

Jika Michael tidak menginginkan anak ini biarlah Emillie tetap melahirkan dan mengurusnya dengan jerih payahnya sendiri tidak perlu melenyapkan seperti ini.

Kaki Emillie sudah lemas. Dia luruh di hadapan Michael masih dengan tangannya di cengkeram oleh Michael. Emillie terlihat seperti anak kecil yang kehilangan ibunya. Setelah itu menangis dengan sejadinya di bawah Michael. Kepalanya tertunduk tidak ingin menunjukkan lebih kelemahan dari Emillie.

Tapi yang dilakukan oleh Michael hanya tertawa sinis ke arah Emillie yang sedang menangis tersedu-sedu itu. Seolah Michael sangat muak dengan tangisan itu. Dengan kasar menghempaskan tangan Emillie begitu saja.

Michael menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan melihat jijik ke arah Emillie yang berada di bawahnya "Kau pikir menangis seperti ini akan membuatku simpati?" Katanya begitu santai dan sinis.

Harga diri Emillie sudah tidak ada lagi di mata Michael. Semuanya sudah benar-benar hancur oleh Michael dengan mudahnya. Bagaimana dia bisa mempertanggung jawabkan semuanya?

"Aku tidak butuh simpatimu! Berbicara denganmu sama saja berbicara dengan sampah!" Geram Emillie begitu pelan tapi tentunya di dengar oleh Michael.

"Argh!!!" Pekik Emillie merasakan rambutnya di cengkeram dan ditarik untuk berdiri oleh Michael.

Emillie merasa kulit rambutnya seperti akan lepas dari kepalanya. Oleh karena itu menuruti untu berdiri menghadap ke arah Michael walaupun kedua kakinya yang begitu lemas.

Rambut Emillie semakin di tarik kebelakang membuat wajahnya benar-benar dekat dengan Michael.

"Kau menyebutku sampah? Baiklah, aku akan membuatmu hidup bersama sampah sampai mati"

----

Hallo! Aku balik lagi!

Biasa, jangan lupa kasih bintang ya 🧡

Keep support 😘

Bound [ON GOING]Where stories live. Discover now