Chapter 55 Pasta

8.3K 370 1
                                    

Sebenarnya Lucy memiliki kamar kosong tapi dia tidak sudi untuk di tempati oleh Michael. Maka dari itu Lucy menyuruh Michael untuk tidur saja di sofa bawah agar bisa menjauh dari Emillie.

Tangan hangat Lucy memegang bahu Emillie dengan lembut "Ada apa? Kau bisa bercerita padaku" katanya sembari tersenyum.

Emillie terdiam sesaat melihat senyuman tulus dari Lucy. Setelah itu mengalihkan pandangannya tidak mau merasa bersalah lagi. Mengapa Lucy sangat baik sekali? Mengapa masih saja ada orang yang mengkhianatinya?

"Tidak apa-apa Lucy" jawab lemah dan lembut Emillie.

"Bagaimana kau bisa berkata baik-baik saja? Aku dan Ryan sangat terkejut dengan kedatanganmu bersama pria itu? Apa yang telah dilakukannya padamu?" Tanya Lucy yang terdengar tidak sabaran.

Emillie lagi-lagi diam enggan untuk menjawab. Dia tidak ingin Lucy menjadi lebih khawatir padanya.

"Lalu sekarang Ryan berada dimana?" Tanya Emillie mengalihkan pembicaraan.

"Entahlah aku tidak tahu. Mungkin menghampiri wanita bernama Maisy itu" jawab Lucy begitu kesal di akhir kalimat.

Emillie melirik Lucy tidak percaya. Apakah Lucy sudah mengetahui siapa Maisy?

Seolah mengerti dengan tatapan Emillie. Lucy menyakinkan dan menganggukan kepalanya. "Iya, baru saja tadi wanita bernama Maisy itu mengirimi pesan pada Ryan untuk menemuinya di apartemen besok siang"

"Kau akan mengikutinya?"  Tanya Emillie hati-hati.

"Iya pasti" jawab Lucy begitu yakin.

"Ada apa denganmu? Seolah kau mengetahui sesuatu dari Ryan" kata Lucy terheran-heran karena melihat mimik wajah Emillie ketakutan dan  khawatir.

"Bukan Lucy. aku hanya lapar" elak Emillie.

Bohong jika Emillie merasa lapar. Bahkan dia tidak merasakan lapar sama sekali. Hanya mengalihkan Lucy saja.

"Kau ini. Ya sudah aku akan membuat makanan" kata Lucy beranjak dari ujung ranjang. Tapi lengan Lucy ditahan oleh Emillie.

"Tidak perlu. Aku saja" kata Emillie diiringi senyuman.

Setelah itu Emillie keluar dari kamar Lucy dan berjalan perlahan menuruni tangga. Terlihat jika televisi masih menyala menampilkan film bergenre Action. Emillie melihat lagi seseorang yang masih terjaga menonton film dengan serius.

Perlahan berjalan menuju dapur agar tidak terdengar oleh Michael. Emillie tidak mau mencari perkara lagi dengan Michael.

"Aku harus makan apa?" gumam pelan Emillie pada diri sendiri saat membuka kulkas.

Emillie tertuju pada pasta yang sudah di bungkus dan mengambilnya setelah itu menutup kulkas. Saat hendak berbalik tubuhnya tiba-tiba saja tubuh seseorang tepat di depan Emillie.

"Buatkan satu untukku" kata Michael menundukkan kepalanya untuk melihat ke arah Emillie.

Emillie mengadahkan kepalanya menatap wajah dingin Michael di hadapannya ini. Buru-buru menunduk lalu memundurkan 2 langkah dan Emillie terkejut punggungnya membentur kulkas lumayan keras.

Emillie tidak mengikuti apa yang di pinta oleh Michael. Dia memasukan pasta miliknya pada Microwave dan sedikit menjauhi Michael. Tentu saja takut karena perlakukan kasarnya beberapa jam yang lalu.

Michael tersenyum sinis melihat kelakuan Emillie yang tidak peduli.

"Beraninya kau mengacuhkanku" kata Michael yang begitu pelan tapi menusuk.

Alarm bahaya di otak Emillie mulai menyala dengan cepat sedikit memundurkan langkahnya menjauh. Sialnya dapur Lucy tidak ada sisi lain untuk keluar dari dapur kecuali posisi yang di tempati oleh Michael. Jika dia berlari menerobos Michael. Tentunya Emillie akan tertangkap.

"Tidak, menjauh dariku. Kau bisa membuatnya sendiri" kata Emillie begitu pelan masih terus memundurkan langkahnya. Karena Michael semakin mendekat dengan santai.

Walaupun berjalan santai seperti itu sangat mudah bagi Michael semakin mendekat ke arah Emillie dengan kaki panjangnya.

"Aku yakin kau tidak melupakan pembicaraan kita tadi selama perjalanan menuju ke sini?"

----

Hallo!

Jangan lupa kasih bintang ya 🧡

Keep support 😘

Love u guys 🤗

Bound [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang