Chapter 6 Tidak ada yang berubah

23.1K 982 3
                                    

Kaki panjang milik Michael berjalan tegas menuju mansion keluarga Holkenborg, baru kali ini dia mengunjungi keluarganya hanya untuk menanyakan apa yang terjadi pada dirinya.

Para pelayan mengangguk hormat, tidak ada angin tidak ada hujan Tuan mudanya berkunjung.

Terlihat wanita yang cukup berumur tampak turun dari tangga, bahkan wanita itu belum menyadari jika ada seseorang di bawah sana yang sedang menatapnya dingin.

Pada saat tangga terakhir wanita itu menyipitkan matanya, membenarkan letak kacamatanya tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini.

Dengan cepat juga wanita itu berjalan mendekati sosok pria itu, dan langsung memeluk dengan sangat erat.

"Son, are you?" Wanita itu melerai pelukannya.

Michael hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum singkat pada ibunya—Jasmine Holkenborg—.

"Duduklah, akan kubuatkan Matca Latte kesukaanmu" Jasmine membawa putranya ke ruang tengah tempat keluarga Holkenborg bersantai, mau tidak mau Michael mengikuti.

Saat Jasmine akan beranjak dari sofa, Michael menginterupsi nya. "Patricia apakah ada disini?"

Jasmine mengerutkan dahinya, tidak biasanya Michael bertanya tentang sepupunya, ya semenjak kejadian beberapa tahun lalu dia sering ke mansion Holkenborg.

"Setelah menangani pasiennya dia akan kesini, akan ku beritahu jika kau mencarinya" Senyuman terukir di bibir Jasmine, setelah itu berjalan menuju dapur.

Jasmine mulai membuat Matca Latte dengan telaten, setelah selesai Jasmine langsung menghubungi Patricia. Beruntung pada dering kedua langsung dijawab oleh Patricia, pasti dia sedang tidak sibuk.

"Hallo Patricia"

"Oh hai, Jasmine, ada apa?"

"Apakah jadwalmu sibuk hari ini? Begini Michael sepertinya mencarimu"

"Sepertinya tidak, setelah beberapa tahun anak itu baru mencariku?"

Jasmine menghelakan nafasnya "Entahlah ada apa dengannya, sepertinya bersangkutan dengan berita itu"

"Baiklah aku akan pulang, sekitar 10 menit"

Jasmine mematikan panggilan itu, lalu membawa 2 gelas Matca Latte pada Michael dan untuk dirinya.

Terlihat Michael yang sedang bermain ponsel, langsung memasukkan kembali pada sakunya setelah mendengar Jasmine meletakkan Matca Latte.

Michael mengambil gelas Matca Latte dan meminumnya sedikit, tidak ada berubah dengan rasanya dan wanginya.

"Bagaimana kabarmu son?" Jasmine menatap lembut.

Michael menyimpan kembali gelasnya, menatap dingin pada ibunya.

Jasmine bisa melihat, masih ada kesedihan dan kebencian dimatanya padanya. Jasmine bisa menerima itu, dia patut untuk disalahkan.

"Seperti yang kau lihat" Michael tetap dingin.

Hingga suara ketukan sepatu menghampiri ibu dan anak yang sedang bersitegang.

"Hei anak tidak sopan, mengapa kau baru mengunjungi mansion?!" Itu suara Patricia yang cerewet, kedua tangannya disimpan diantara kedua pinggangnya.

Sontak Michael melirik dingin pada Patricia, sama sekali tidak berubah dengan sifatnya. Tapi tubuhnya sedikit lebih gemuk, mungkin dia sedang mengandung.

"Ya Tuhan sudah berapa abad!" Patricia berakting pusing sampai harus memegang kepalanya. Lalu, mendudukkan diri di sofa tepat berhadapan dengan Michael.

"Baiklah, ada apa kau mencariku?" Sekarang tatapan intimidasi Patricia.

Michael merata terintimidasi, tapi dia hiraukan "Aku ingin berbicara di ruanganmu"

Patricia melirik ke arah Jasmine sedih, semenjak kejadian itu ibu dan anak ini tidak pernah akur, sampai Michael harus berpindah pada kota yang berbeda.

Jasmine yang menyadari lirikan Patricia hanya mengangguk setuju.

"Okay" Patricia beranjak dari sofa dan diikuti oleh Michael.

Michael langsung duduk santai pada saat masuk ruangan Patricia, ruangan ini hanya berbeda dengan cat dinding menjadi warna biru langit.

"Patricia ada apa dengan warna dinding ini? Aku tidak suka" Michael masih menatap sekeliling ruangan yang tidak asing.

"Kita tidak sedang membicarakan warna ruanganku" timbal Patricia yang membereskan berkas-berkasnya.

"Jadi, apa yang terjadi padamu?" Patricia mulai bertanya.

Michael menghelakan nafasnya, mulai bertatapan dengan Patricia. Dia pun mulai menceritakan semuanya dimulai dari bertemu dengan Emillie dan apa yang dilakukannya pada Emillie, lalu akibat dari melakukan sesuatu pada Emillie, hingga sampai detak jantungnya pun di beri tahu.

"Menurutmu ada apa denganku?"

Patricia tersenyum menatap Michael "Disaat seseorang merasakan detak jantung yang tidak biasanya pada saat berdekatan dengan lawan jenis artinya bahwa kau menyukainya, bahkan tidak ada kata untuk membencinya sama sekali walaupun kesan pertama maupun kedua sangat buruk dan kau merasakan jika dia adalah hak milikmu tidak ada yang bisa mengambilnya darimu dan kau ingin sekali melindunginya dari bahaya apapun"

Michael mencerna setiap kata yang dijelaskan oleh Patricia, bagaimana bisa dia menyukai Gadis Pembangkang seperti Emillie, bahkan Emillie bukan sekali type wanitanya.

"Sepertinya kau jatuh cinta untuk kedua kalinya setelah Maisy Furler" Pernyataan Patricia membuat Michael membeku di tempat.

Maisy Furler.

Bound [ON GOING]Where stories live. Discover now