Chapter 48 Bungkam

9.3K 369 0
                                    

Lucy membuka kardus susu hamil yang baru saja di belinya beberapa jam yang lalu. Dengan telaten memasukkan susu bubuk itu pada sebuah gelas dan diisi air hangat setelah itu di aduk perlahan hingga menyatu.

Gelas yang berisi susu itu dibawanya pada ruangan tengah rumahnya. Lalu di simpan pada meja tepat berhadapan dengan Emillie yang melamun pada televisi yang terus menyala.

Saat ini Lucy tidak tinggal di flat kecilnya karena dia sudah mendapatkan tempat yang sudah layak. Dan kabar baiknya Lucy sudah naik jabatan menjadi Manager di tempatnya bekerja yaitu cafe.

Kedatangan Emillie dengan Chiko beberapa hari yang lalu membuat Lucy terkejut sekaligus bingung.

Pertama, bagaimana Emillie ataupun Chiko bisa mengetahui tempat tinggalnya yang baru. Dan yang kedua, Emillie terlihat keadaan yang sangat tidak baik, kedua matanya yang menghitam terlebih lagi tubuhnya yang sedikit kurus.

Lucy di buat bingung karena datangnya Emillie yang terlalu mendadak. Bahkan Emillie tidak mengatakan satu patah kata pun. Beruntunglah kemarin Emillie benar-benar mengatakan semuanya. Dan itu membuat Lucy sangat sedih dengan keadaan baru dari Emillie.

"Minumlah sedikit setidaknya untuk bayimu" bujuk Lucy begitu lembut.

Emillie tidak menggubris perkataan dari Lucy. Dia terus menatap lurus pada televisi yang terus menyala. 

Lucy menghembuskan nafasnya lelah. Emillie benar-benar keras kepala. Dia sangat mengetahui sifat dari sahabatnya itu.

Terdengar suara ketukan pintu berulang-ulang. Lucy dengan cepat menuju pintu dan membukanya secara perlahan.

"Ryan? Masuklah" titah Lucy.

Mendengar nama Ryan. Emillie berdiri dari sofa dan membalikan tubuhnya menghadap pada Ryan yang baru saja masuk.

Ryan terlihat begitu terkejut dan gugup melihat Emillie yang sedang menatapnya dingin. Diam tidak berkutik. Dia takut jika Emillie mengatakan semuanya termasuk kekasih dari Maisy.

"Hey, mengapa berdiri saja?" Tanya geli Lucy pada Ryan yang terlihat gugup setengah mati.

Lucy berpikir jika Ryan sangat terkejut dengan adanya Emillie. Bukan hal lainnya.

"Temani Emillie, suruh dia meminum susunya. Aku akan bersiap-siap" kata Lucy lembut dan mencium pipi kanan Ryan.

Ryan menghembuskan nafasnya lega. Rupanya Lucy masih bersikap tidak ada hal yang terjadi apapun.

Setelah Lucy benar-benar pergi ke lantai atas. Ryan berjalan menghampiri Emillie yang masih berdiri dari sofanya.

Ryan duduk di sofa tepat di sebelah kanan Emillie yang masih berdiri menatap dingin ke arah Ryan.

"K—au bag—aimana bi—sa?" Tanya gugup Ryan sangat pelan tanpa menatap ke arah Emillie hanya kearah lain.

Emillie tidak menjawab pertanyaan dari Ryan. Seolah pertanyaannya itu tidak untuk dijawab terlalu lelah. Dia berjalan menjauhi Ryan dengan pelan.

Sebenarnya Emillie sangat merasa berdosa karena  tidak benar-benar mengatakan semuanya pada Lucy. Entah mengapa dia sangat tidak tega dengan perasaan Lucy. Dia sangat mengetahui jika sahabatnya itu sangat mencintai Ryan.

"Aku mendengar jika Michael kecelakaan dan membuatnya Amnesia" Ryan berkata begitu cepat yang tentunya sangat jelas di dengar oleh Emillie.

Emillie berhenti berjalan tanpa membalikkan tubuhnya pada Ryan. Michael? Bagaimana keadaannya? Itulah pikir Emillie.

"Apa itu yang membuatmu pergi?" Tanya Ryan penasaran.

Hening. Tidak ada jawaban dari Emillie.

Karena malas menjawab pertanyaan dari Ryan. Emillie kembali berjalan menuju ke lantai atas. Baru saja beberapa anak tangga Ryan kembali berujar membuat Emillie kembali berhenti hingga menatap Ryan.

"Seorang penguasa tentunya memiliki banyak musuh dimana-mana. Terlebih lagi bisnis yang selalu berhasil membuat banyak orang iri akan kesuksesannya. Begitupun cara agar melenyapkan orang begitu mudah bagi musuh" ujar Ryan terdengar begitu serius dan sengaja menggantungkan perkataannya yang membuat Emillie benar-benar penasaran.

"Ada kejanggalan dalam kecelakaan Michael. Karena aku yang membantu mengurus kasus kecelakaannya" kata Ryan kembali menggantung kan perkataannya. Emillie tetap menunggu perkataan dari Ryan.

"Apakah kau ingin mengetahui bagaimana lanjutannya?"

---

Hallo aku balik lagi!

Keep support 😘

Jangan lupa kasih bintang 😊

Bound [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang