11| Titik rendah

5.3K 669 17
                                    

"Taehyung!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung!"

Jimin segera menghampiri Taehyung yang bergetar di tempatnya. Baju rumah sakit masih tertempel apik di tubuh pemuda Kim.

"Jangan selalu membelanya Jimin!" Tuan Kim berteriak ke arah Jimin yang menatap nyalang kearah ayah Taehyung.

"Apa yang kau lakukan?! Taehyung sedang sakit dan kau memukulinya seperti ini?!" Jimin berteriak marah pada tuan Kim yang tersenyum remeh.

"Aku ayahnya. Dan jangan mengajariku cara mendidik anak brengsek sepertinya!" Kata-kata itu keluar tanpa beban dari bibir ayah Taehyung.

Taehyung hanya memandang kosong ke depan. Tidak terkejut mendengar ucapan ayahnya.

"Kalau begitu bunuh saja aku." Jimin terkejut, ketika Taehyung mengucapkan kata-kata itu tanpa rasa takut.

"Bunuh aku brengsek! jika kau tidak menginginkan kehadiranku kenapa kau tidak bunuh aku saja?! Karena dendam pribadimu, kau melampiaskannya padaku?!" Taehyung menarik kerah baju ayahnya dengan berani.

"Kau masih darah daging ku. Dan kau, tidakkah kau mengerti bahwa kau harus jadi yang terbaik?! kenapa kau malah menjadi berandalan di sekolahmu?! apa kau tidak berpikir tentang nama baik ayahmu!?" 

Taehyung terkekeh keras. Matanya menatap kearah bibi Han yang duduk di lantai dengan kepala menunduk. Tadinya wanita itu memohon pada tuan besarnya untuk tidak menyakiti Taehyung, namun sayangnya bibi Han malah terkena pecahan kaca yang tak sengaja mengenai pelipisnya.

"Lalu pernahkah kau memikirkanku- ayah?" Taehyung melirih. Tubuhnya terjatuh ke lantai dan lekas mendapat pelukan hangat dari bibi Han. Pelayan yang selama ini bekerja mengurusnya di rumah ini sejak Taehyung masih kecil.

Tuan Kim terdiam. Kemudian dengan kode tangan memanggil para pelayan. "Beresekan barang Taehyung sekarang. Dia akan ikut denganku pergi. Lingkungannya sudah sangat rusak."

Mendengar perintah ayahnya, Taehyung dengan cepat berdiri. Menatap nyalang kearah ayahnya.

"Kau tidak perlu melakukan itu. Yang perlu kau lakukan adalah membunuh ku. Bukankah itu lebih baik? beban mu akan hilang dan aku tidak akan pernah membuatmu marah lagi saat kau melihat wajahku." Taehyung kembali berujar lirih.

Tangannya dengan cepat membawa sebuah pecahan kaca runcing dari lantai.

"Ambil ini ayah. Ku jamin semua orang yang menyaksikan kejadian ini akan bungkam. Aku bebas dan kau pun begitu." Taehyung meraih paksa telapak tangan ayahnya, membuat pria itu menerima pecahan kaca yang ia bawa.

"Bunuh aku. Aku tidak akan melawan atau kabur." Dengan berani, Taehyung menatap ayahnya dengan mata menatap tepat di manik hitam pria di depannya. Wajahnya mendongak.

"Taehyung jangan bodoh!" Jimin bangkit. Menarik kerah belakang baju Taehyung hingga membuat pemuda Kim berbalik menatapnya.

"Tidak Jim. Ini urusanku. Tolong pergilah." Taehyung memohon dengan tangan menyatu di depan dada.

Our Relationshit [KV]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang