34|Kilas Balik

4.1K 536 33
                                    

P.s Chapter ini akan banyak menceritakan masa lalu Taehyung.

Taehyung telah berdiri di depan gedung tinggi pencakar langit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taehyung telah berdiri di depan gedung tinggi pencakar langit. Perusahaan pusat keluarga Park dengan ayah Jimin sebagai pemegang tertinggi kekuasaan. Melangkah masuk, para pekerja di sana telah sangat familiar akan wajah Taehyung yang sejak kecil hampir setiap hari datang bergandengan tangan dengan Park Jimin sang pewaris tunggal di masa depan.

Saat mendapat izin masuk, dengan perlahan Taehyung membuka pintu ruangan ayah Jimin. Memasuki ruangan bernuansa putih gading dan mendapat sambutan hangat dari sang pemilik ruangan saat ini.

"Taehyungie datang?" Satu kecupan hangat Taehyung dapat di puncak kepalanya. Perlakuan yang cukup asing untuk anak laki-laki namun Taehyung telah terbiasa.

Tidak heran lagi jika diberbagai kesempatan Jimin sering kali protes terhadap perhatian yang ayahnya berikan kepada Taehyung dan bertanya tentang statusnya sebagai anak kandung, meski hanya main-main.

"Ayah Park aku ingin meminta sesuatu padamu." Saat tuan Park menuntunnya untuk mengistirahatkan diri di sofa, Taehyung lebih dulu menolak dan mengutarakan tujuannya datang kemari.

Dengan senyuman lembut tuan Park membalas. "Tanyakan saja nak. Ayah akan mengabulkannya sebisa mungkin."

Perasaan haru melingkupi Taehyung saat itu juga. Bagaimana kasih sayang yang ayah Jimin berikan padanya selama ini tidak pernah Taehyung rasakan dari ayah kandungnya sendiri. Iri, Taehyung iri pada Jimin.

"Bisakah—bisakah ayah Park menutup kasus ayah?" Setelah pertanyaan itu mengudara, suasana berubah tegang dengan Taehyung yang meneliti perubahan raut wajah tuan Park.

Senyum yang mengembang apik di wajah yang lebih tua telah menghilang meski di beberapa detik kemudian kembali timbul meski terlihat memaksa.

"Tapi ayahmu pantas menerima hukuman atas tindakannya nak." Gelengan Taehyung berikan sebagai balasan.

"Ayah tidak bersalah. Aku yang bersalah ayah Park. Tolong kabulkan permintaanku, aku berjanji ini adalah permintaan terakhirku padamu ayah Park." Tanpa diduga, Taehyung berlutut dengan kepala menunduk. Menghasilkan keterkejutan pada ayah Jimin yang kini turut menyetarakan tinggi badan dengan remaja yang telah dianggap sebagai anak sendiri.

"Apa yang kau bicarakan? Tidak perlu berlutut seperti ini Taehyung. Ayo bangun." Sekali lagi Taehyung menggeleng.

"Aku akan berdiri jika ayah Park mengabulkan permintaanku untuk membebaskan ayah."

Keras kepala memang menjadi definisi Taehyung selama ini. Maka tidak akan lagi menjadi sesuatu yang baru jika Taehyung terlalu bersikeras saat ini.

Our Relationshit [KV]✔Where stories live. Discover now