Epilog : Kamu dan Masa Lalu

6.1K 581 97
                                    

Membiarkan angin mempermainkan setiap helai rambutnya yang telah berantakan, tangannya dengan setia membelai pembatas jembatan yang membawanya pada kilas balik kenangan yang begitu buruk tentangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membiarkan angin mempermainkan setiap helai rambutnya yang telah berantakan, tangannya dengan setia membelai pembatas jembatan yang membawanya pada kilas balik kenangan yang begitu buruk tentangnya.

Berjalan begitu cepat bahkan tanpa terasa waktu telah berlalu delapan tahun lamanya. Meski begitu bayangan malam itu masih belum terhapus bersih dari ingatannya yang setiap kali melewati jembatan ini akan terbayang akan aksi nekad yang pernah di lakukan seseorang.

Jeon Jeongguk berdiri termenung sendirian. Membiarkan petang datang dan angin malam memeluk tubuhnya yang berbalut setelah formal. Jeongguk telah mencapai tujuan awalnya dalam hidup. Menjadi sehebat sang ayah yang menjadi panutan.

Namun satu tujuan lainnya, Jeongguk tersenyum akan pikiran itu. Kembali melihat ke bawah untuk menemukan air sungai yang terlihat tenang meski sebenarnya menyembunyikan arus dibaliknya. 

Juga pernah menyembunyikan tubuh pujaan hati nya yang hingga kini masih menempati posisi nomor satu sebagai yang di beri kedudukan. Kim Taehyung, dan malam kelam itu.

Bahkan duka malam itu masih terasa memenuhi rongga dadanya yang meninggalkan sesak luar biasa ketika reka ulang memori buruk itu kembali mengisi kepala.

Ungkapan cinta, haru diantara mereka, bahkan Jeongguk masih dapat mendengar teriakan Jimin yang menggema memanggil nama kekasihnya— atau mungkin bukan.

Dan saat ini, dengan jelas Jeongguk dapat merasakan dekapan seseorang dari balik punggungnya. Tangan halus miliknya bertengger apik di perut Jeongguk. Menghasilkan senyum semakin lebar yang terukir indah di wajah berpahat sempurna milik Jeongguk.

"Biarkan yang telah berlalu tetap tinggal di belakang mu. Jangan buat mereka semakin memperburuk luka yang sudah perlahan sembuh Jeongguk." Untaian kalimat dengan bernada halus menerobos masuk ke dalam indra pendengaran Jeongguk.

Membuat kepala yang bermarga Jeon menunduk untuk melepas segala duka yang perlahan datang tanpa diundang. Benar, tinggalkan masa lalu.

"Mereka sulit di lupakan. Masa lalu ku, mereka terlalu indah tapi bersamaan dengan itu mereka menyakitkan." Suara Jeongguk mengalun lirih. Membiarkan sekali lagi tetesan air matanya jatuh di tempat yang telah dikunjunginya berkali-kali.

"Maaf." Maka ketika ujaran permintaan maaf terdengar dengan sirat yang penuh penyesalan, Jeongguk membiarkan tubuhnya berbalik untuk membalas dekap yang awalnya dilakukan sepihak.

"Tidak ada maaf yang dibutuhkan disini. Tidak ada yang bersalah. Hanya saja hidup ingin memberi kita pelajaran yang berharga untuk bertahan di kedepannya." Menyelesaikan ucapannya, Jeongguk membiarkan dirinya membubuhi sebuah ciuman di kening seseorang yang mendekapnya erat-erat.

"Peristiwa itu membuatmu tenggelam dalam kesedihan mu sendiri Jeongguk, yang perlahan berubah menjadi trauma dan disini aku mengetahui dengan baik jika segala yang kau rasakan saat ini adalah salah ku." Suaranya berubah pelan. Bahkan isakan kecil mulai di dengar oleh Jeongguk.

Manik kelam milik Jeongguk menatap pada jemarinya sendiri yang telah berhias cincin yang sama dengan seseorang di pelukannya. Senyuman yang setia menghias wajahnya berubah sendu.

"Aku hanya butuh sedikit lagi waktu. Selama kau disisi ku semuanya akan baik-baik saja dan aku akan mencoba untuk melupakan kenangan buruk yang pernah menimpa kita berdua."

Pelukan mereka terlepas. Membiarkan kini kedua insan Tuhan tersebut saling menatap pada satu sama lain dengan tatapan yang memancarkan perasaan tulus satu sama lain.

"Kim— ah maksudku Jeon Taehyung, bahkan aku tidak dapat menggambarkan bagaimana perasaan bahagiaku ketika dapat menggenggam tanganmu untuk ku jadikan pendamping hidup selamanya." Dan senyuman merekah Jeongguk kini tertular pada Taehyung yang menatap haru kepada sosok Jeongguk yang telah menyandang gelar sebagai suami nya.

"Ayo pulang." Menghapus jejak air mata di pipinya, Taehyung menggenggam tangan Jeongguk untuk kembali.

"Pulang ke rumah kita kan?" Pertanyaan Jeongguk membuat Taehyung terkekeh juga pukulan main-main di dada Jeongguk.

"Kemana lagi memangnya? Kau mau aku pulang ke rumah Bogum Hyung?" Dengusan terdengar dari Jeongguk yang kini menampilkan raut datar di wajah tampannya.

"Maka bersiaplah untuk membeli pakaian hitam untuk mengunjungi peristirahatannya." Lengan Jeongguk merangkul pinggang sempit Taehyung. Membawanya mendekat untuk melayangkan satu kecupan di bibir laki-laki manis yang menjerat dirinya.

"Ck! Ayo pulang aku lapar." Setelah tanpa sadar merengek, Taehyung tertawa diikuti Jeongguk.

"Ayo sayang."

Kali ini, Jeongguk membiarkan Taehyung memimpin jalan mereka. Meninggalkan tempat yang dulunya pernah membuatnya trauma. Meski begitu, Jeongguk mensyukuri segalanya karena Kim Taehyung nyatanya kembali pada genggaman tangannya dengan selamat.

Aku udah nepatin janji ya wan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku udah nepatin janji ya wan. Walaupun pendek tapi aku udah ngabulin keinginan kalian buat bikin Kv nya bahagia alias Tae nya gak jadi pergi. Aku ubah alur khusus buat kalian wkwk.

Pokoknya Thank you so much buat segala dukungan kalian. Kalian terbaik lah mwehehe.

©queen_na1

Our Relationshit [KV]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang