32| Batasan

4.3K 560 52
                                    

Langit cerah hari ini sedikitnya mendukung keinginan Taehyung untuk berdiam diri di taman belakang rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit cerah hari ini sedikitnya mendukung keinginan Taehyung untuk berdiam diri di taman belakang rumah sakit. Memperhatikan sekeliling yang dipenuhi oleh anak-anak juga pasien yang ditemani sanak saudara.

Taehyung datang bersama Jimin, yang memaksanya untuk tetap menempel pada kursi dengan roda pembantu. Tidak masalah baginya, meski membenci karena Taehyung tidak suka terlihat lemah.

"Aku benar-benar sangat serius membutuhkan toilet Taehyung. Ayo kembali." Wajah Jimin terlihat memerah dan Taehyung memberi reaksi berupa gelak tawa yang menyebalkan.

"Ayo kembali, aku serius Tae." Sekali lagi Jimin memohon untuk yang kesekian kalinya.

"Pergi sendiri saja Jim. Aku akan menunggumu disini." Taehyung masih sibuk tergelak, bahkan tangannya memegang perutnya yang terasa keram karena tawa.

"Bagaimana denganmu?! astaga lupakan! toilet aku datang!" Meninggalkan Taehyung yang duduk santai diatas kursi roda beserta tiang infus yang berdiri di sebelahnya, Jimin berlari tergesa-gesa menuju tempat yang menjadi penyelamatnya saat ini.

Tawa yang tadinya tergelak bebas berhenti begitu kehadiran Jimin telah menghilang dibalik tembok berlatar putih. Meninggalkan tatapan kosong di manik Taehyung yang menyendu ketika penglihatannya menangkap bagaimana harmonisnya keluarga orang-orang di sekitarnya.

Tidak ada pertengkaran, bahkan yang sakit kini tengah menjadi kesayangan dan bintang utama di keluarganya yang menuangkan begitu banyak cinta. Taehyung menginginkan kehadiran ibunya, atau setidaknya ayahnya yang masih bernafas baik di dunia.

Sayangnya keinginannya telah berubah sama seperti kupu-kupu. Semakin Taehyung mengejarnya, semakin pula keinginan dan segala impiannya menjauh. Terbang tinggi tanpa bisa diraih kembali. Namun saat Taehyung membiarkannya, mereka seperti hinggap kembali ke bahunya, memberikan segala harap di pundaknya.

"Melamun kadang membuat kepala dipenuhi oleh segala pikiran buruk yang bisa merusak cara pikir baik seseorang."

Taehyung menangkap suaranya dengan baik. Menyimpan ucapannya dalam hati dan membiarkan kepalanya menoleh untuk menemukan sosok yang turut menjadi bayangan yang terekam baik di kepalanya.

"Jeongguk.." Suara Taehyung seperti sebuah panggilan keharusan untuknya melangkah ke depan tanpa diminta.

"Sudah makan siang?" Pertanyaan umum untuk memulai sebuah percakapan.

Jeongguk kehabisan kata-kata untuk memulai percakapan. Sedang manik sekelam malamnya menetapkan wajah terpahat sempurna milik Taehyung sebagai fokus utama.

"Sudah." Taehyung berikan jawaban dengan anggukan kepala yang turut melengkapi suaranya.

"Baguslah." Jeongguk menutup percakapan. Menatap ke depan dengan kedua tangan yang disembunyikan dibalik kantung celana panjang yang dikenakannya.

Our Relationshit [KV]✔Where stories live. Discover now