Our Relationshit [KV]✔

16| Asing

Jeongguk benar-benar membawa Taehyung ke toko roti yang berada di dekat sekolah. Membiarkan Taehyung memilih dengan sesuka hati.

Jeongguk dapat menangkap binar mata Taehyung ketika disuguhkan dengan berbagai roti bervarian rasa strawberry. Menyimpulkan jika pemuda Kim sangat menyukai buah merah dengan rasa asam yang dominan.

"Pantas kau gemuk." Jeongguk bergumam dengan suara rendah begitu melihat Taehyung memborong banyak roti.

Dengan refleks, Taehyung menoleh. Binar matanya menghilang digantikan dengan tatapan datar. Tangannya yang telah menenteng kantung kertas penuh roti kini malah meletakkan kantung itu diatas meja toko.

"Tidak jadi." Taehyung baru akan beranjak keluar jika saja Jeongguk tidak menahan tangannya.

Pemuda Jeon membayar seluruh belanjaan Taehyung sebelum menarik Taehyung keluar dari toko. Meninggalkan kasir toko roti yang menatap mereka gemas.

Tanpa bicara apapun, Jeongguk menaiki motornya. Namun Taehyung tak kunjung menyusul naik. Jeongguk menoleh, melihat Taehyung yang menatapnua dengan tangan terlipat di dada.

"Cepat naik sebentar lagi hujan." Jeongguk memerintah dan Taehyung menghela nafas sebelum turut naik dengan helm yang kembali dipakai olehnya. Terlihat aneh memang.

Soal akan turun hujan memang benar, diperjalanan rintik hujan perlahan mulai turun.

Ketika motor Jeongguk berhenti di depan lampu merah, Jeongguk memerintah Taehyung untuk pegangan di pinggangnya karena pemuda Jeon akan melajukan motornya dengan cepat.

Motor Jeongguk melaju kencang setelahnya. Mau tak mau Taehyung harus menuruti perintah Jeongguk jika masih ingin selamat sampai tujuan.

Roti-roti yang tadi dibeli terpaksa terdempet di tengah antara tubuh Taehyung dan Jeongguk.

Taehyung menoleh ketika basement yang dikenalnya terlihat. Ini apartemen Jeongguk. Taehyung mengernyit heran dibuatnya.

"Kenapa kita kesini?" Taehyung bertanya kesal pada pemuda Jeon yang hanya mengendikkan bahu kemudian berjalan lebih dulu di depan Taehyung.

Mereka memasuki lift untuk sampai ke lantai apartemen Jeongguk. Taehyung hanya mengekori daripada harus berdiam diri diluar.

"Kau! kenapa membawaku kesini?!" Taehyung lagi-lagi menyalak ketika mereka telah sampai di dalam apartemen Jeongguk.

"Kau mau kehujanan? jarak apartemen ku paling dekat dengan sekolah. Berpikirlah dengan otakmu sekali-sekali." Usai melontarkan kalimat pedas, Jeongguk berlalu lebih dulu ke kamarnya.

Taehyung sendiri memilih duduk di sofa dengan tangan yang mulai membuka kantung  kertas berisi beberapa roti. Taehyung tak sadar cemberut ketika semua rotinya telah berubah bentuk karena tertekan saat perjalanan.