13th : Dalang Kecelakaan

2.8K 322 41
                                    

Two weeks later,09

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Two weeks later,
09.33 WIB
Rumah Sakit Mitra Kasih
Bandung-Jawa Barat

Dua Minggu setelah kejadian kecelakaan itu, tepat lima hari yang lalu Rey membuka matanya. Membuat Arkan dan yang lain bahagia bukan main. Dokter bilang, Rey bisa pulang sekitar tiga sampai empat hari lagi. Dan sekarang, ia bosan dengan hanya duduk bersandar diranjang selepas menghabiskan sarapan khas rumah sakit pagi tadi.

Namun, hal itu tak bertahan lama begitu adik bungsunya tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu kemudian memeluknya erat. Lima hari lalu ketika Rey sadar, Rayn tak ada disana untuk menyaksikannya sendiri. Tugas dari dosennya sudah cukup membuatnya kewalahan hingga tak bisa membagi waktu antara membuat tugas dan menjenguk kakak keduanya di rumah sakit.

"Maaf ya, mas. Rayn gabisa datang pas mas sadar lima hari lalu. Tugas dari dosennya numpuk, Rayn gabisa bagi waktu antara bikin tugas dan jenguk mas disini." Ujar Rayn merasa bersalah.

Rey tersenyum lalu mengusak kepala adiknya, "Iya, mas ngerti kok. Oh iya, Aji kesini sendiri?" Sontak Rayn menggeleng dan langsung melepaskan pelukan erat nya. "Bareng bang Reno, tapi cuman dianter sampai depan ruangan mas aja. Chenka udah minta jemput soalnya,"

Reyvan menganggukkan kepala mengerti. Ia meminta Rayn untuk duduk dikursi sebelah brankar. Dua kakak-beradik itu berdiam diri sampai suara si bungsu membuat Rey menatap lekat mata bintang anak itu.

Ekspresi sang adik berubah serius, "Mas jangan sakit lagi, oke? Rayn sedih dan gatau harus ngapain. Rayn ga suka kalau salah satu dari kalian luka-luka trus sampai masuk rumah sakit. Mas ngerti kan maksud Rayn?"

Mendengar nada suara serius itu, bibir Rey mengatup rapat. Ia mana pernah menyangka kalau Rayn akan berpesan seperti itu padanya hari ini, namun ia mengiyakan kata-kata sang adik dalam hati.

Tersenyum untuk membalas kekhawatiran yang tersirat dalam setiap kata Rayn tadi, "Mas ga akan gini lagi, Rayn. Tapi ga janji. Yang mas alami ini musibah, bukan sesuatu yang mas sengaja kan terjadi. Siap ga siap, kamu harus siap dengan segala kemungkinan apapun? Ngerti kan, dek?"

Senyuman Rayn mengembang. Ia mengangguk mengerti mendengar balasan sang kakak hingga Rey terkekeh kecil. Adik bungsunya sudah masuk ke jenjang perkuliahan, masa untuk menemukan jati diri sebenarnya setelah masa SMA.

Rayn akan menjadi pria sejati dengan membuktikan diri bahwa ia bukan hanya sekedar dimanja oleh enam kakaknya. Pada kenyataannya, Rayn bisa menjadi dewasa ditempat yang seharusnya. Bukan ditempat yang selalu memandang dia hanya sebatas anak manja yang begitu di lindungi oleh kakak-kakaknya.

🍀

10.01 WIB,
Jalan Raya-Bandung

7A's Brother✓Where stories live. Discover now