Epilog : Berkumpul

2.9K 252 14
                                    

11.50 WIB,
Unknown Location
Bandung––Jawa Barat

"A-ayah?!" Erick menyeringai saat Rayn menerka suara yang ia dengar. Pria itu berdiri disamping tubuh tinggi Rayn yang terduduk dikursi tua, "Apa kabar, nak? Kita bertemu lagi, iya kan?"

"G-gimana bisa?" Ucapannya terhenti.

Erick meletakkan tangannya pada wajah Rayn yang mendadak terdiam. Jujur ada rasa rindu dilubuk hati nya, tapi rasa kecewanya pada sang ayah jauh lebih besar daripada rasa rindunya. Erick Arion panutan Rayn di masa lalu sudah menaruh luka besar didalam hati si bungsu itu.
Rayn terlampau mati rasa, kecewa dan amarah bercampur. Tak bisa memaafkan kesalahan sang ayah namun tak bisa juga menjamin keselamatan dirinya sendiri.

Kalau sudah begini, Rayn ingin memilih mati saja dibanding dijadikan boneka oleh Erick. Ia ingin bersama saudara-saudara selalu, yang sejak kecil merawat nya dengan baik tanpa merasa kalau Rayn itu beban mereka. Tapi, kakak-kakaknya juga menderita karena dirinya. Jadi Rayn merasa lebih baik ia––

––kamu mikirin pilihan tentang tawaran ayah, Ajian? Serius?"

Rayn hanya diam ketika tebakan pikiran bisa ditebak oleh Erick. Pria itu bahkan tertawa lebar saat melihat reaksi sang anak. Tangannya masih dipipi Rayn, ia ingin melanjutkan kalimatnya kalau saja––

––BRAK!

"JAUHKAN TANGAN MU DARI WAJAH ADIK SAYA, ERICK ARION!!"

Seketika Erick tertawa sarkas, kala mendapati seluruh putranya menodongkan senjata padanya. Wajah mereka memerah karena amarah, sepertinya Erick berhasil memancing keenam putranya yang lain untuk menyaksikan keputusan Rayn hari ini. Erick beralih menatap putra keduanya, "Ga sopan kamu. Masuk ke tempat orang itu salam dulu, bukan asal dobrak. Dimana etika kamu, Arjuna?"

Chandra menanggapi, "Entah etika apa yang anda maksud. Karena kami, tidak pernah diajari etika oleh anda yang begitu arogan, sombong, dan ga tau diri. Bahkan kami tumbuh dengan uang sendiri dan uang ibu, bukan uang anda."

Erick menggeram ditempatnya, kata-kata dari Chandra cukup membuatnya naik darah. Sementara Rayn hanya menatap tak tentu arah, pandangan nya masih gelap. Namun rasa khawatirnya lebih besar, ia takut kalau nantinya sang ayah bertindak malah melukai kakak-kakaknya dan Rayn tidak suka saat mereka semua terluka karena dirinya, lagi. Rayn cukup menyesal terlahir sebagai bungsu dikeluarga itu. Ia menjadi beban bukan ikut berjuang, tidak berguna untuk keluarga dan lainnya. Tapi Rayn tak tahu saja kalau ia begitu spesial dimata kakak-kakaknya karena Rayn adalah yang bisa mereka jaga setelah ibu mereka tiada.

Rayn lebih berharga dari sebuah berlian sekalipun.

🍀

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Aksi saling pukul tak terelakkan. Rey dan Arkan sudah mencoba bicara baik-baik tapi Erick tetaplah Erick, pria keras kepala yang takkan mau mengalah sekalipun pada putra-putranya. Usaha enam lelaki yang mencoba untuk melepaskan Rayn dari ikatan tali juga gagal total karena Erick dengan cepat menyadari kejanggalan yang ada. Ia segera melepaskan semua peluru dari pistol yang entah sejak kapan dipegangnya pada Reno. Dan untungnya tak mengenai bagian tubuh mana pun dari adik kedua Arkan itu.

7A's Brother✓Where stories live. Discover now