Chapter 11

43 6 40
                                    

Chapter khusus kekonyolan Fabian, ahay!
Putar mulmed biar enjoy~

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suasana kelas XI IPS 1 sangat riuh. Murid di kelas itu sedang menunggu guru yang belum datang sambil merusuh, berteriak-teriak tanpa memikirkan kelas sebelah yang mungkin saja terganggu.

Jika kalian mengira kelas IPS 1 yang menjadi kelas unggulan dibanding kelas lainnya itu berisikan para murid yang sopan dan santun seperti kelas IPA, maka kalian salah. Memang sih, murid di kelas itu termasuk pintar tapi kelakuannya seperti orang cacingan, tidak bisa diam.

Di depan kelas sedang diadakan konser dangdut dadakan oleh para cowok yang sedikit minus attitude-nya. Sedangkan bagian tengah kelas tersebar beberapa rombongan gadis penyuka make up yang sering cekcok dengan rombongan gadis sebelah penyuka gibah. Sedangkan bagian belakang kelas dipenuhi para gamers yang bersandingan dengan siswa pelor (nempel molor). Otak mereka lumayan tapi kelakuannya sering membuat ketua kelas mereka mengelus dada, meskipun si ketua tidak bisa berbuat apa-apa karena jabatannya yang sering tidak dianggap oleh murid kelas itu.

Sedangkan Fabian yang biasanya menjadi pelopor kerusuhan kini hanya diam, tidak ikut merusuh seperti biasanya. Selain karena tubuhnya masih sakit, dia lebih suka merusuh jika ada guru di dalam kelas. Tipe murid caper, ya, seperti Fabian.

Fabian tengah berbaring di lantai bermodalkan bantal dari paha salah satu temannya yang bertubuh gempal. Kepalanya sedikit mendongak memperhatikan Angga yang asik mempromosikan sepupu cantiknya-yang nanti malam akan berkunjung ke rumah cowok itu. Angga menawarkan siapa tahu Fabian berminat untuk suka. Sebenarnya Rafka juga ditawarkan tetapi cowok itu langsung menolak karena sudah menjadi bucin-nya Imasya.

"Gimana-gimana, cantik, kan, sepupu gue?" Angga menaik-turunkan alisnya sambil memperlihatkan foto sepupunya di ponsel.

"Hm, cantik," jawab Fabian jujur.

"NAH!!" Angga bersorak semangat. "Jadi??"

Rafka menempeleng kepala Angga. "Masih lo tanya?"

"Apa, sih?"

"LO NAWARIN BIAN BUAT JADI PEDOFIL??"

Suara Rafka menggema membuat teman satu kelas mereka menoleh terkejut. Konser dadakan mendadak hening, para gadis yang mengibah terdiam dengan mulut menganga tak percaya dan para manusia pelor mendadak bangun. Suasana kelas seketika awkward karena celetukan Rafka, yang tak lain adalah ketua kelas XI IPS 1 yang tidak pernah dianggap kedudukannya .

Ya, memang. Sepupu yang Angga tawarkan pada Fabian masih kecil, bahkan baru masuk TK.

Jangan berprasangka buruk dulu. Mungkin maksud Angga untuk memperkuat generasi good looking di keluarganya.

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang