Chapter 13

25 6 15
                                    

Selama ini gue sadar kalo muka gue ganteng, lucu, dan yang jelas  charming

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selama ini gue sadar kalo muka gue ganteng, lucu, dan yang jelas charming.

Tapi, satu hal yang baru gue sadari, ternyata muka gue emang se-perfect ini sampai bisa menyembunyikan luka dan buat orang lain percaya kalo gue baik-baik aja. Karena pada kenyataannya...gue hancur.

• Shadow •
.
.

Fabian menyandarkan tubuhnya di tembok sambil menggigit-gigit tusuk gigi yang tersedia di meja kantin, melampiaskan kegabutannya karena tidak bisa merokok di area sekolah.

Fabian sedang menunggu babunya datang, setelah memberi tahu gadis itu jika dia berada di pojok kantin.

"Mana si anak baru?" tanya Angga celingukan.

"Bener Daisha yang itu kan?" tanya Rafka memastikan.

Ah, hampir saja Fabian tidak menganggap dua kunyuk yang selalu mengikutinya. Sebenarnya Fabian tidak mengajak Angga dan Rafka ke kantin tapi apa daya jika mempunyai sahabat yang kepo akut. Tanpa diminta dan tanpa bisa ditolak. Jadi, di sinilah mereka, duduk di kantin menunggu Daisha, karena mereka ingin berkenalan.

"Eum, hai."

Mereka menoleh melihat seorang gadis yang berjalan mendekat.

"Lama," komentar Fabian seperti biasanya.

Daisha menunduk saat menyadari dua pemuda yang duduk di depan Fabian itu menatapnya.

Angga dan Rafka saling bertukar pandangan. Mereka tidak mengira bahwa gadis yang berdiri di dekat meja itu adalah Daisha, anak baru yang pernah menjadi bahan gibah mereka.

Dua sahabat Fabian itu sangat penasaran dengan Daisha karena saat mereka sedang bertanya tentang gadis penyebab pengeroyokan yang terjadi pada Fabian. Pemuda itu menyebut nama Daisha membuat mereka bertanya-tanya. Jadi, apa benar Daisha penyebab pengeroyokan yang terjadi pada Fabian? Apalagi Fabian tidak mengatakan apa-apa dan langsung bergegas pergi meninggalkan mereka yang saat itu sedang nongkrong di kafe.

"Jadi kenalan sama babu gue nggak?" tanya Fabian pada Angga dan Rafka.

Angga dan Rafka mengangguk. Mereka berdua cukup terkejut saat Fabian bercerita mempunyai babu baru. Dan mereka hanya bisa menggelengkan kepala. Tidak menyangka Fabian akan seenak jidat mengeklaim seseorang menjadi babunya. Tapi mau bagaimana lagi, yang namanya Fabian memang suka berbuat seenaknya.

Rafka mengulurkan tangannya mengajak Daisha berkenalan. Dia sempat mendengar cerita tentang gadis itu dari Imasya, pacarnya. "Gue Rafka, sahabatnya Bian."

Daisha mengangguk, membalas jabat tangan itu. "Daisha."

"SALAH!" sela Fabian tiba-tiba.

Mereka menaikan alisnya seakan bertanya 'apa?'.

ShadowWhere stories live. Discover now