#8 - Manjat

4.3K 681 70
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Saat mereka mulai latihan, mereka bingung karena [Name] tiba tiba hilang.

"Dimana Hayashi-san?" tanya Suna.

"Aku disini." ucap [Name] yang sedang duduk diatas pagar pembatas. Terkejut, mereka reflek berteriak, lagi.

"Kenapa kalian panik?" tanya [Name] heran.

"Ya, karena kau duduk disana, bagaimana kalau kau jatuh?" tanya Atsumu panik.

"Aku tidak akan jatuh." ucap [Name] meyakinkan.

Tim voli Inarizaki hanya menggeleng gelengkan kepala mereka.

"Silahkan dimulai latihannya." ucap [Name]. Tim voli Inarizaki-pun memulai latihan mereka. [Name] mengamati pergerakan mereka dan menganalisisnya, tanpa tim tersebut sadari mata [Name] berubah warna pink.

🏐🏐🏐

Latihan mereka selesai, mereka menyuruh [Name] untuk turun.

"Emm, kau perlu bantuan?" tanya Gin.

"Tidak, terima kasih." jawab [Name] sambil menatap mereka.

"Kalau begitu tolong turun." balas Akagi. [Name] mengangguk lalu melompat turun.

"Apakah kakimu tidak sakit sama sekali?" tanya Aran. [Name] hanya menggeleng.

"Sana pulang." usir Shinsuke kepada timnya dan [Name].

"Osu!" ucap tim mereka, kecuali [Name].

[Name] berjalan pulang ke rumah yang disiapkan oleh kakaknya. Hanya saja, entah kenapa [Name] terlihat mengikuti Atsumu dan Osamu, padahal jalannya memang sama.

"Emm, [Name]-chan, kenapa kau mengikuti kami?" tanya Atsumu.

"Tapi jalan ke rumah, lewat sini." balas [Name] polos.

"Ah, kami sudah sampai." ucap Osamu. [Name] melihat peta-nya lagi dan mendapati bahwa dia dan kembar Miya bertetanggaan.

"Sepertinya kita tetangga." ucap [Name].

"Yah, kami bisa melihat itu." ucap Atsumu.

"Kalau begitu, sampai jumpa besok." ucap [Name] masuk ke dalam rumah barunya.

"Ya...sampai jumpa..." ucap Atsumu dan Osamu.

🏐🏐🏐

Besok paginya, [Name] keluar dari rumahnya dan melihat Atsumu dan Osamu berdiri di depan rumahnya.

"Ada apa?" tanya [Name].

"Ayo jalan ke sekolah bersama, [Name]-chan." ucap Atsumu. [Name] hanya mengangguk lalu berjalan, mengikuti Atsumu dan Osamu yang berada di depannya. Bukan kembar miya kalau tidak bertengkar, selama di perjalanan, [Name] menonton dua orang di depannya yang sedang adu jotos.

'Lerai atau gausah?' batin [Name].

'Meh...males.' batin [Name] lagi. Dia membiarkan kedua orang itu bertengkar, yang membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Tiba tiba saja, Suna sudah ada di samping [Name], mendokumentasikan pertengkaran Atsumu dan Osamu. Sesampainya disekolah, [Name] baru mengingat bahwa Osamu akan membuatkan dia onigiri. Dia menepuk bahu Osamu lalu menjulurkan tangannya, Osamu yang bingung malah memberikan tangannya. Murid murid lain yang merupakan fans Osamu menjadi iri. Sedangkan [Name] malah menepis tangan Osamu.

"Onigiri." ucap [Name] singkat.

"Oh, ini." ucap Osamu memberikan onigiri yang sudah dia buat.

Degh. (Bukan deg deg an ya)

'Sial, perasaan buruk.' batin [Name] sambil melihat sekeliling dan mendapati ada beberapa orang yang menatap dia tidak suka sedangkan Atsumu dan Osamu menatap [Name] bingung.

'Fans sialan. Kalo onigiri ku hancur lagi...bahaya.' batin [Name] kesal.

"Maaf, Osamu-san apa kau bisa menyimpannya dan memberikan padaku saat istirahat nanti?" tanya [Name].

"Boleh sih, memangnya ada apa?" tanya Osamu.

"Tidak apa apa, kalau begitu sampai nanti." ucap [Name] berjalan pergi dan masuk ke kelas 2-2, sementara Atsumu, Osamu, dan Suna pergi ke gym untuk latihan pagi. Saat dia sedang memainkan PSP nya, dia didatangi keempat orang yang menatapnya tadi.

"Hayashi-san?" tanya orang tersebut. [Name] mendongak ke arah orang yang memanggilnya sambil melirik name tag orang tersebut, tertulis nama Nakamura Rika.

"Apa?" tanya [Name] menatap orang tersebut.

"Maaf, apakah saat pulang sekolah kau sibuk?" tanya orang satunya lagi, yang bernama Shibata Misaki.

'Pengen kujawab sibuk, cuman nanti pasti akan dipaksa dan itu lebih merepotkan.' batin [Name].

"Tidak." jawab [Name] singkat.

"Kalau begitu, apakah nanti kita bisa bertemu?" tanya seseorang lagi, namanya Hirata Chiharu. [Name] hanya mengangguk tanda iya.

"Kalau begitu, akan kami tunggu di belakang gedung sekolah ya." ucap seseorang lagi, yang bernama Hirayama Chika. Setelah itu mereka berempat pergi. [Name] menghela nafas panjang.

'Empat orang...' batin [Name].

🏐🏐🏐

"Membosankan..." gumam [Name] sambil melihat ke arah pohon di dekat jendela.

"[Name]-san." panggil guru yang sedang mengajar. [Name] menoleh ke sumber suara.

"Ada apa, sensei?" tanya [Name]

"Apakah kau bisa maju kedepan dan menjawab persamaan lingkaran yang kutuliskan?" tanya guru itu lagi. [Name] berdiri dan berjalan ke papan tulis, dia mengambil kapur (jepang pake kapur atau spidol?) dan menuliskan jawaban di papan tulis dengan sempurna.

"He-hebat." ucap guru itu.

"Silahkan duduk." tambah guru itu. [Name] mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.

"Kau hebat, [Name]-chan." bisik Atsumu.

"Terima kasih." balas [Name] singkat. [Name] kembali menatap pohon yang menurutnya sangat menarik perhatiannya.

🏐🏐🏐

Saat istirahat, Osamu menghampiri [Name] dan memberikan onigiri nya. Atsumu malah protes kalau seharusnya dia juga dibuatkan.

"Samu, mana punyaku?" tanya Atsumu.

"Tidak ada." jawab Osamu, sambil memakan onigiri miliknya.

"Saudara macam apa kau?" tanya Atsumu kesal.

"Beli saja di cafetaria." balas Osamu.

"Pinjam duit." pinta Atsumu

"Tidak bawa." balas Osamu lagi.

"Kau adik siapa sih?" tanya Atsumu.

"Aku anak tunggal." balas Osamu. Kemudian kalian tau kan apa yang terjadi?

[Name] hanya menatap mereka yang sedang bertengkar.

"Apa perlu melerainya?" tanya [Name] tanpa melihat Suna. Suna yang sedari tadi di samping [Name], tadi dia datang bersama Osamu.

"Tidak usah, biarkan saja." jawab Suna, sibuk mengambil foto pertengkaran kembar Miya. [Name] membuka onigiri yang dibuat Osamu dan mulai memakannya.

"Ini enak." puji [Name]. Sayangnya, Atsumu dan Osamu yang masih bertengkar tidak mendengar pujian itu.

🏐🏐🏐

𝕋𝕠 𝕓𝕖 𝕔𝕠𝕦𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖𝕕...

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang