#12 - Terharu

3.7K 617 43
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

"Hai." sapa [Name] kepada empat orang yang baru saja datang dengan wajah datarnya.

"Apa maksudmu hai!?" Orang itu berteriak panik.

"Aku tidak apa apa." [Name] membalas sambil menatap lukanya

"Kau gila ya?" tanya salah satu dari mereka.

"Kan kalian yang datangnya telat..." ucap [Name] mendongak dan menatap Atsumu, Osamu, Suna, dan Gin, yang merupakan 4 orang itu. Balasan itu membuat Atsumu protes, "Kau yang tiba tiba hilang, lalu tiba tiba mengirim pesan kau ada di belakang sekolah."

"Maaf." ucap [Name] singkat.

"Kau membuat kami khawatir [Name]." Suna berkata sambil menatap khawatir. (IH SOSWIT AAAA)

"Tapi kita baru kenal tiga hari..." [Name] membalas dengan tatapan polos sekaligus bingung.

"Apa hubungannya?" tanya Atsumu yang terlihat bingung juga.

"Mau kita baru kenal tiga hari, tiga bulan, ataupun tiga tahun, tetap saja kita itu teman, kita juga sering bersama. Dan lagi...kau terluka seperti ini karena fans kami." ucap Osamu bijak yang disetujui oleh Suna, Atsumu dan Gin. [Name] mendengar itu langsung menatap mereka terkejut. [Name] sama sekali tidak menyangka kalau perkataan seperti itu akan keluar dari mulut orang yang baru saja dia temui. Pupil matanya perlahan membesar.

'Sial, aku terhura.' batin [Name].

"Hmm, terima kasih sudah mengkhawatirkanku." ucap [Name] sambil menyunggingkan senyum manis, imut, tulus, dan tidak bisa kudeskripsikan lagi, intinya sangat cantik, sangat manis! Atsumu, Osamu, Suna, dan Gin tertegun dengan senyuman [Name], karena biasanya ekspresi [Name] datar datar saja, bahkan saat dipukuli atau jatuh ekspresinya tetap datar. (Smile yang lebar :D)

Blush.

'Ma-manis banget.' batin mereka berempat. Senyuman [Name] yang kurang dari 4 detik itu bisa membuat mereka berempat memerah seperti tomat. Karena bingung dengan reaksi mereka, [Name] yang beg-polos, malah mengira mereka kepanasan.

"Kalian kepanasan?" tanya [Name] yang sudah mendatarkan kembali ekspresinya.

"Tidak." jawab Gin.

"Kenapa muka kalian merah?" tanya [Name] polos.

"[Name]-chan, po-pokoknya kamu tidak boleh senyum seperti tadi di depan orang lain." ucap Atsumu dan Osamu bersamaan.

"Eh? Kenapa?" tanya [Name], memangnya kenapa dengan senyumnya?

"Tidak boleh." ucap Gin setuju dengan perkataan Atsumu dan Osamu.

"Eeeh??" balas [Name] bingung.

"[Name], kau tidak boleh menyerang kami tiba tiba begitu." ucap Suna ikut ikutan.

"Hah menyerang? Kapan aku menyerang?" [Name] membalas dengan tatapan bingung.

"Pokoknya tidak boleh ya." ucap Suna lagi.

"Itu cukup ba-bahaya untuk jantung." gumam Atsumu, Osamu, dan Gin.

'Mereka...gila ya?' batin [Name].

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang