#49 - Refleks...

1.4K 235 21
                                    

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

Saat istirahat [Name], Kageyama, dan Eikichi, seseorang dari Shinzen, makan bersama. Saat sedang makan bersama Sakusa mendatangi mereka.

"Oi," panggil Sakusa. Pada saat itu juga, mereka bertiga menoleh dan menatap Sakusa.

"Aku memang belum menonton rekamannya, tapi kenapa Shiratorizawa bisa kalah?" tanya Sakusa. Dia menjeda sebelum ke pertanyaan selanjutnya, "Apa Wakatoshi tidak dalam kondisi prima?"

"Bagiku, dia terlihat prima sih," balas Kageyama yang kini menatap kakak kelasnya itu. Sakusa mengernyit sebelum bertanya secara beruntun, "Jadi, kenapa dia bisa kalah? Apa yang telah kalian lakukan? Apa ada yang menghentikan Wakatoshi?"

Kageyama berpikir sebentar sebelum membalas, "Ah, yah, kami menghentikannya."

"Lalu siapa yang menghentikannya? Kelas berapa? Pemain macam apa? Dari sekolah mana?" tanya Sakusa lagi. Tiba tiba suara lain terdengar dari belakang Sakusa, "Maaf ya. Dia ini tipe orang yang sangat negatif."

"Dia ini tipe orang yang langsung fokus sama orang yang dianggapnya ancaman," ucap Komori lagi. Sakusa membantah, "Aku bukan orang negatif, aku orang yang waspada."

"Sakusan, pertanyaanmu terlalu banyak," komentar [Name], Sakusa menatap [Name] yang sedang makan dengan santai. Kageyama menatapnya dalam, "Sakusa-san itu sebenarnya belum bermain serius kan?"

'Wah dia gila.' batin [Name] melirik Kageyama sekilas sebelum melanjutkan makannya lagi, dibilang cukup cuek akan keadaan di sekitarnya.

"Kenapa kau bilang begitu?" tanya Sakusa yang menaikkan sebelah alisnya.

"Cuma perasaanku saja. Tak seperti ekspektasi ku, ternyata kau sangat biasa," balas Kageyama. Semua yang mendengarnya terkejut, termasuk dengan [Name].

"Oi oi oi, gila ya?" tanya [Name], bahkan gadis itu saja tidak berani mengatakan itu. Tapi Komori malah tertawa, "Saat ini, pundakmu pasti terasa kaku ya."

"Soal anak ini, aku yakin itu hanya perasaannya saja. Yah, kurasa tidak apa apa kalau sedikit waspada," lanjut Komori.

"Aku mau mandi," ujar Sakusa lalu dia berbalik dan berjalan pergi. Komori menoleh ke belakang, ke arah Sakusa, "Sekarang?"

"Sebelum orang lain mengkontaminasi tempat mandi dengan kuman, aku harus mandi dulu," balas Sakusa sambil berjalan pergi.

"Maaf mengganggu ya," ucap Komori, lalu berlari kecil mengikuti Sakusa.

"Aku akan bertemu dengan pelatih untuk membicarakan tentang latihan reflek. Dadah," ucap [Name] berjalan pergi menemui kedua pelatih.

🏐🏐🏐

Keesokan harinya, mereka berlatih lagi dan tentunya [Name] duduk diatas pagar lagi. Sebelum mereka akan dibubarkan, pelatih mengumumkan sesuatu, "Berkumpul!"

"Setiap malam sebelum jam mandi, kalian akan berlatih reflek dengan [Name]," ucap Fuki-san.

"Ada pertanyaan?" tanya Fuki-san. Lalu ada seseorang yang mengangkat tangan, "Kenapa sebelum jam mandi?"

"Karena kita akan main air," balas [Name].

"Maksudnya?" tanya orang itu lagi. [Name] menjelaskan cara dia akan melatih reflek mereka, "Di dalam gelas gelas ini berisi air, kita akan memperebutkan ini, tapi... kalau lawan menghentikan kalian saat sedang mengangkat gelas obatnya berarti kalian tidak boleh mengangkat gelasnya, pakai tangan lain untuk merebut gelas lain."

Masa Lalu || Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang