04 - Worried

9.2K 1K 132
                                    

Happy Reading 🖤

Orange Australia

"Mommy what happen?."

Rose yang sejak tadi melamun tersentak.

"Mommy gak papa sayang."

Jaese mengeryit, ibunya berbohong.

"Kenapa mom? Ada masalah dikantor?."

Rose terdiam, sejak tadi ia melamun karena mengingat perintah perusahaan pada dirinya.

"Tuan ada yang bisa saya bantu?."

"Ah iya, Rose duduklah."

Rose sempat bingung, tetapi ia akhirnya duduk dengan sopan dihadapan bosnya.

"Rose, kerjamu sangat bagus disini. Saya sangatlah berterima kasih padamu yang telah bekerja keras untuk perusahaan ini."

"Saya ingin kamu menjadi sekretaris putraku di cabang perusahaan kedua di Korea, kami telah sepakat untuk memilihmu."

Rose kaget, ia terdiam seraya meremas tangannya.

"K-kenapa harus saya Tuan Cha?."

"Hanya kamu yang dapat berkomunikasi akrab dengan putraku, dan juga menjadi patner terbaik pilihannya."

"P-putra? Saya bahkan tidak tahu nama putra anda Tuan." mendengar ucapan Rose, tuan Cha malah tertawa.

"Kau mengenalnya dengan baik Rose, dia yang selalu menghapirimu padahal pekerjaannya begitu menumpuk dimeja kerja."

Rose berpikir siapa yang dimaksud Tuan Cha, berarti mereka satu tempat kerja. Apa mungkin?

Cha adalah marga milik Eunwoo, oh astaga.

"Eunwoo adalah anak nakal itu Rose, saya menyuruhnya bekerja mulai dari bawah. Ternyata dia sudah cukup ahli sekarang, dan sepertinya ia menemukan patner terbaik untuk memimpin perusahaan kami di Korea."

"Saya tidak menerima penolakan Rose, pergilah ke Korea dengan Eunwoo. Saya tau asal asli kamu dari sana, pastinya itu bukan hal buruk buat kamu. Dan tenang, gajimu saya akan naikkan."

Rose bisa saja menolak permintaan Tuan Cha, tapi biaya keperluan sekolah Jaese akan semakin mahal tiap tahunnya. Dan ternyata, temannya Eunwoo adalah pewaris perusahaan Chara Corp.

Rose takut kembali ke Korea, sangat takut. Ia takut bertemu orang-orang di masa lalunya, orangtuanya, dan juga kehilangan putranya. Karena Rose hanya punya Jaese disampingnya sekarang.

"Mom."

"Mommy what happen?." tanya Jaese seraya mengulurkan tangannya menyetuh lengan sang ibu denganlembut.

Rose menoleh, ia berjongkok menyamakan tinggi buah hatinya.

"Sayang."

"Ya?."

"Mommy diminta pindah tempat kerja."

"Then?."

"Kita harus ke Korea." Ucapan Rose membuat Jaese terdiam.

'Daddy disana, keluarga mommynya disana, dan luka mommy tumbuh ada di negara itu.'

Jaese manatap mata ibunya sambil meremas kedua tangannya.

"Mommy okay?." tanya Jaese pelan.

"Seharusnya mommy yang bertanya seperti itu sayang, kamu harus pindah sekolah sekaligus harus beradaptasi lagi dengan teman dan tempat disana. Jaese okay?."

DADDY | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang