19 - Slowly

11K 887 178
                                    

Happy Reading 🖤

"Bajingan ya lo."

"Setan, anjing lah."

Mingyu sejak tadi mengumpat seraya menggerutu kesal, tentu saja itu karena ulah sang tuan muda Jung Jaehyun.

Jam 4 pagi disaat Mingyu baru satu jam memejamkan matanya, Jaehyun menelfonnya dan menyuruhnya ke apartemen Rose untuk membangun sebuah perpustakaan mini.

"Gue bukan babu lo ya Jung, gue sekretaris. Buka telinga lo lebar-lebar anjing, gue sekretaris not your babu you know."

"Diam gak, Jaese bisa denger." ucap Jaehyun sambil menatap putranya yang sedang serius belajar dengan bukunya.

Mingyu meluruskan badannya, seraya meregangkan ototnya yang mungkin semakin menua dan butuh banyak protein.

"Gue tuh baru tidur Jae, karena mengerjakan TUGAS.YANG.SEHARUSNYA.BOS.GUE. KERJAKAN." ucap Mingyu bermaksud menyindir Jaehyun dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"Gue kasih bonus juga kali." jawab Jaehyun dengan santai.

Mingyu memutar bola matanya malas, sangat menyebalkan dan memalukan. Bagaimana tidak ia masih menggunakan piyama tidur untuk menyiapkan semua yang diperintahkan Jaehyun padanya.

Mingyu menoleh kearah Jaehyun ketika ia teringat sesuatu.

"Gimana Ochie?."

"Gimana gimana?."

"Tck, pengobatannya." decak Mingyu sebal.

Jaehyun tersenyum lalu menoleh kearah Mingyu.

"Gue berhasil Gyu."

"L-lo berhasil gituan sama Ochie?." tanya Mingyu seraya menyatukan kedua telunjuknya.

Jaehyun mengangguk.

"Lega deh, setidaknya gue bisa nenangin Mina karena dia terlalu khawatir." ucap Mingyu melipat kedua tangannya kebelakang untuk dijadikan bantal.

"Lo tuh sama Mina atau Jiho sih Ming?." tanya Jaehyun yang bingung dengan perasaan sahabatnya ini.

"Gue bingung lo tau, Mina sama gue masih sering jalan bareng. Orang yang kita taksir aja belum ngasih kepastian, jadi gak masalah kalo gue jalan sama dia."

"Gila ya lo."

Mingyu mengedikkan bahunya acuh.

"Kalo gue ternyata masih sama Mina yaaa, hmm. Yaaa gas ajalah anjing, trobos ajalah anjing, kalau dapet dua-duanya ya ayok lah."

Jaehyun terkekeh, ia benar-benar tak habis pikir dengan hati orang-orang. Salah satunya sahabatnya sendiri, segitu mudahkah mereka berpindah ke lain hati? Apa mencintai seseorang dapat semudah itu? Ia saja cukup Rose, cukup dia, dan hanya Rose.

Bagi Jaehyun, cinta itu mutlak. Kamu tidak benar-benar mencintainya jika suatu saat hatimu berdetak jatuh hati untuk orang lain. Karena jika kamu mencintainya begitu tulus dan dalam, hatimu takkan goyah, kamu tau kemana hatimu akan berlabuh disaat tersesatpun.

Cinta adalah dimana kamu selalu punya alasan untuk kembali meski kamu sudah berjalan begitu jauh.

"Jae." panggil Mingyu.

DADDY | JaeroseWhere stories live. Discover now