11 - One Step Closer

9.8K 927 149
                                    

Happy Reading 🖤

Setelah satu minggu lamanya berdiam diri dikamar mansionnya, akhirnya Jaehyun mulai bekerja hari ini. Kain kasa ditangannya telah berganti dengan yang baru, belum terlepas karena lukanya cukup parah. Selama satu minggu ia tidak bekerja, Mingyu yang menghandle seluruh pekerjaan kantor, dan juga Mingyulah yang berinisiatif mengganti kain kasa pada luka Jaehyun.

Tanpa inisiatif Mingyu, seorang Jung Jaehyun mungkin tidak akan memperhatikan luka itu.

"Kalo gue gak kerumah lo saat itu, mau jadi apa tangan lo Jae?."

"Mau lo buntung sebelah?." Mingyu tertawa sendiri mendengar ucapannya, sedangkan Jaehyun hanya diam menandatangani berkas yang tertumpuk.

Mingyu menghela nafasnya, percuma dia mengajak Jaehyun bercanda disituasi kayak gini.

"Gyu, gue tinggal ya?." ucap Jaehyun membuat Mingyu mendelik

"Dih, kemana lagi anjir, berkas di meja lo aja numpuk kayak gitu."

Jaehyun menggaruk pelipisnya.

"Gue mau kerumah ayah sama bunda?."

"Hah, kerumah orang tua Rose?." Jaehyun mengangguk, ia berdiri lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Mingyu yang menatapnya datar.

Mingyu melirik setumpuk berkas di meja Jaehyun.

"Haaahhhh, biangsattt gue lagi gue lagi."

Sebuah pesan masuk ke ponsel Mingyu, membuat pria itu segera membukanya. Setelah membaca pesan itu Mingyu berbalik memandang pintu yang baru dilewati Jaehyun.

"Setitik harapan buat lo Jae, gue gak mau lo terpuruk lagi."

♒️♒️

Jaehyun benar-benar ingin menemui orang tua Rose, entah apa yang ingin dia bicarakan disana, kata hatinya mengharuskan untuk kesana sebelum jam makan siang.

Jaehyun melirik rumah mewah putih dihadapannya, ia jadi teringat masa pacarannya dengan Rose. Dulu ia selalu menjemput wanita itu ke kerumah ini, membangunkannya ketika masih tidur, sarapan bareng ayah dan bunda, hingga cuddling dikamar.

Potongan-potongan memori itu berputar dikepalanya, memang Jaehyun tak pernah berniat melupakannya.

Potongan-potongan memori itu berputar dikepalanya, memang Jaehyun tak pernah berniat melupakannya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Jaehyun memberanikan diri menekan bel, ketika ia sudah berada tepat didepan pintu.

Ting tong

Jaehyun menghela nafasnya gugup, hingga pintu rumah itu dibuka oleh seseorang.

"Siang bunda."

Seseorang yang dipanggil bunda oleh Jaehyun itu kaget.

"Bunda bunda izinin Jaehyun bicara." Jaehyun menahan pintu yang akan ditutup kembali oleh pemiliknya, yang tak lain ibu kandung Rose, Yoona park.

DADDY | JaeroseUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum