"Pin apartemennya berapa sayang?." tanya Jaehyun sambil mengusap surai Jaese yang berada di gendongannya.
"Ulang tahun Jaese, 140218. Sama kayak ulang tahun daddy, cuma beda tahun."
Jaehyun memejamkan matanya, putranya mengetahui segala hal tentang dirinya, tetapi ia tak mengetahui hal sekecil apapun tentang putranya.
Ceklek
Benar, pintu didepanya terbuka. Setelah satu tarikan nafas, Jaehyun akhirnya memberanikan diri untuk masuk.
"Kamu juga dibuat saat ulang tahun Daddy."gumam Jaehyun pelan, yang entah Jaese bisa mendengarnya atau tidak.
Jaehyun mengedarkan pandangannya, menatap sekeliling apartemen berukuran sedang yang terasa sangat nyaman.
"Jaese mau turun." Jaehyun menurunkan pelan putranya dari gendongannya.
"Mau makan siang apa jagoan?."
"Mommy udah nyiapin pasta tadi di kulkas."
Jaehyun menggeleng serasa menggerakkan telujuknya, tanda tidak setuju.
"Itu udah dari pagi, daddy akan buat sesuatu buat kamu. Nunggu gapapa?."
Jaese menyipitkan matanya kearah sang ayah.
"Daddy emang bisa?."
Jaehyun berjalan kearah dapur diikuti Jaese dibelakangnya.
"Heiii, waktu daddy pacaran sama mommy, daddy loh yang sering masak buat mommy." ucap Jaehyun sambil melepas jas hitamnya, lalu menggulung kemeja putihnya sampai siku.
Jaehyun meraih apron biru dengan tali coklat yang tergantung di dekat dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mommy dulu gak bisa masak tau." ucap Jaehyun memulai pekerjaannya.
Jaese terkekeh menatap ayahnya yang sedang serius membuat makanan untuk makan siang mereka.
Tersenyum kecil, ternyata ayahnya sangat tampan, sangat cocok memang bersanding dengan ibunya yang cantik.
"Jaese ganti baju dulu dad."
Jaehyun mendongak lalu tersenyum. "Kamu emang bisa sendiri?."
"Jaese bukan anak kecil lagi dad." ucap Jaese dengan kesal.
Jaehyun terkekeh "Okay sayang."
Tidak butuh waktu lama bagi Jaehyun membuat pasta dan sebuah dessert, nyatanya 20 menit cukup membuat dua makanan itu tersaji di meja makan.
