Mingyu melipat kedua tangannya didepan dada, seraya melihat Jaehyun yang sibuk dengan berkas dimejanya.
"Gue gak mau tau ya Jae, lo selesain perkerjaan lo hari ini juga, jangan asal main kabur aja ya lo. Gaji naik kagak, kerjaan gue nambah terus iya."
"Iya bacot."
Mingyu berdecak kesal.
"Tck, lo gak punya inisiatif buat ngobatin luka lo biar sembuh apa?."
"Lo banyak ngomong Gyu, perhatian banget kayak cewek, pengen gue cium lo." ucap Jaehyun tanpa mengalihkan padangannya dari berkas ditangannya.
Mingyu mendelik "Dih, jangan bikin gue overthingking tiap dideket lo ya."
"Diem."
"Kesel aja gue sama lo, ngilang mulu. Lo tuh punya tanggung ja- sialan."
Sebuah pesan masuk ke ponsel Jaehyun, membuat Mingyu yakin bosnya ini bakalan pergi lagi.
+8267659873221 5 menit sebelum jam makan siang Sopa Elementary School
Jaehyun mengeryitkan dahinya.
"Kenapa Jae?."
"Sopa Elementary School?."
"Sekolah lo tuh."
Jaehyun melirik arlorji rolex di pergelangan tangan kirinya.
11.45
Lima belas menit lagi jam makan siang, perjalanan dari kantor ke Sopa sekitar 15 menit, telat 5 menit. Pikir Jaehyun.
Jaehyun berdiri, membuat Mingyu menatap Jaehyun tidak selow sama sekali.
"Jae.. anjing, asulah main pergi aja sialan."
Jaehyun meninggalkan Mingyu begitu saja tanpa mengucapkan apapun.
"Gimana Ochie sama Mina gak benci sama lo sialan, kerjaan lo main tinggal aja." Mingyu mengacak rambutnya frustasi.
"Gue manipulasi juga Jung Corp biar biangkrut sekalian, tapi gue mau kerja dimana anjing."
♒️♒️
Jaehyun telah tiba didepan gedung sekolah Sopa Elementary School, ia menyapu pandangannya dari balik kaca mobil. Banyak anak sekolah berkeliaran, karena jam pulang mereka telah tiba.
Jaehyun tidak mengerti maksud pesan itu, tapi ia yakin ada sesuatu dibalik pesan itu.
Sekarang jam 12.07, Jaehyun tiba tepat jam 12, terlambat 5 menit dari jam yang ditentukan.
'Apa gue telat'
Sekolah itu mulai sepi, hingga pandangan Jaehyun tertuju pada seorang anak laki-laki bersurai coklat, berdiri sendirian seperti menunggu seseorang ditempatnya.
Jaehyun beranjak turun dari mobilnya, entahlah, istingnya menyuruhnya menghampiri anak itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
