Episode 23

48 12 6
                                    

          I COMEBACK WITH OTHER EPISODE 😊😊😊

Rembulan bersinar terang.Menyinari semesta alam yang indah.Langit yang gelap menjadi berwarna dengan dihiasi taburan bintang yang berkelip.

Empat remaja lelaki tengah membaringkan tubuh mereka dengan beralaskan rerumputan lembap.Menenangkan pikiran dari segala macam hal yang mengganggu benak mereka.

Semakin lama mereka termenung,rasa kantuk kian menyerang mereka.

Mata mulai mengerjap perlahan.Pandangan pun kian memburam.Mereka tertidur dengan ditemani kehangatan api unggun yang menyala.

Kecuali satu remaja lelaki yang tak dapat memejamkan mata nya.Ia bangkit dari tidur nya dan berjalan mendekati api unggun.

Dia,Hwang Felix.

Felix menggosok kedua telapak tangan nya dan meletakkan telapak tangan nya diatas api unggun,guna menghangatkan tubuh.

Sedetik kemudian,Ia menatap kosong api unggun di depan nya dengan menopang dagu disela antara kedua lututnya.

Felix mengambil ranting pohon yang berada di samping nya,mematahkan nya,dan melemparnya ke dalam api unggun.

Sunyi.Hanya suara hewan malam dan gemericik api yang menemaninya.Angin pun berhembus pelan,menambah kesan kesunyian malam ini.

Felix masih setia pada posisi nya.

Krukkkkk
Suara perut Felix terdengar.Padahal,satu jam yang lalu,Ia baru mengisi perut nya.

Ia beranjak dari duduk nya dan melangkahkan kaki untuk mencari makanan sebagai pengganjal perut nya yang kembali berbunyi.

****

Felix menyusuri hutan yang lebat seorang diri.Melewati akar gantung dari pepohonan besar.

Gelap dan sunyi.Hanya cahaya senter pada genggaman nya yang menerangi setiap langkah yang ia lewati.

Kresek kresek
Suara dedaunan kering yang Felix pijak terdengar.

Ia menebarkan pandangan nya kesana kemari.Mencari sesuatu yang dapat ia makan.Tatapan nya menangkap seekor kelinci yang sedang berlompatan.

Felix sangat ingin menyantap kelinci tersebut.Ia pun memelankan langkah nya,mengendap - endap,agar kelinci tersebut tak melarikan diri.

Satu langkah,dua langkah,tiga langkah,dan......

HAP
Tepat sasaran.Ia berhasil menangkap kelinci tersebut dengan sempurna.Tanpa hambatan sedikit pu.

" Semoga kau bisa membuat perut ku kenyang malam ini ",harap Felix.

Tiba - tiba.....

" Hwang Felix ! "
Sebuah suara memanggil nama nya.

Felix mengedarkan pandangan nya,mencari si pemilik suara.

" Siapa kau ?! Keluarlah ! Jangan kau bersembunyi ! " Felix berteriak.

Ia menatap kelinci yang ada pada dekapan nya,dan bergumam," hei,kelinci ! Bukan kau kan yang memanggil ku ? "

Tak ada jawaban dari si kelinci.

" Oh iya ?! Aku lupa.Kau kan hewan.Mana mungkin hewan dapat berbicara ",sambungnya seraya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

" Kau tak perlu mencari ku.Aku hanya
Ingin mengatakan sesuatu pada mu ".
Suara tersebut kembali terdengar.

Lagi - lagi,tanpa nampak pemilik suara nya.

Felix menajamkan pendengaran nya dan menyimak setiap kata yang diucapkan oleh suara misterius tersebut.

" Hwang Felix.Kau adalah pemenang dari permainan ini.Cepat temukan kunci nya di arah matahari terbit ! "

Dahi nya berkerut.Felix semakin dibuat tak mengerti dengan permainan ini.Ia kembali menyimak suara tersebut.

" Tetapi,hanya kau seorang diri yang akan memenangkan permainan ini.Tidak dengan sekutu mu.Mereka semua akan gagal pada permainan ini.Selamat berjuang,Hwang Felix ! "

Bola matanya membesar.Nafasnya pun tercekat.

" Dan kelinci itu,hadiah dari permainan ini.Makanlah ! Isilah perut mu sampai penuh ! Agar kau memiliki tenaga untuk menjalankan misi ".

Felix lemas.Sangat lemas.Tubuh nya jatuh ke atas tanah dengan seekor kelinci yang masih setia di dekapan nya.

Ia tak percaya dengan suara misterius itu.Hati nurani nya masih tak dapat menerima.

Felix sangat senang,jika ia menang.Tetapi,jika seluruh saudara nya gagal dan mati di permainan ini,Ia tak terima.Lebih baik ia mati,daripada menang seorang diri.

" Tak mungkin ! Aku tak mungkin menang,jika mereka semua mati ",lirih Felix seraya merenggut tanah dan mengepal nya.

Bulir - bulir bening keluar dari pelupuk mata dan membasahi pipi.

Tetes demi tetes jatuh ke tanah yang ia pijak.

Tatapan nya menangkap sesosok manusia berbalut jubah besar hitam.Wajahnya tertutup dengan tudung jubah tersebut.

Felix menatap nanar sosok yang berdiri tak jauh dihadapan nya.

" Apapun yang terjadi,aku akan tetap melindungi mereka ! Jika mereka gagal dan mati,maka aku juga harus mati.Tapi jika aku menang,maka mereka semua juga harus menang.Aku akan tetap melindungi mereka sampai permainan selesai ! " tekad Felix.

Ia bangkit dengan tangan kanan yang mendekap kelinci dan tangan kiri yang mengepal.

Felix menatap datar sosok berbalut jubah tersebut.

Sedetik kemudian,Ia menarik sudut bibir kiri nya keatas,tersenyum sinis.

Ia pun melangkahkan kaki nya pergi dari tempat itu.Dan kembali ke tempat,di mana tiga saudara nya tengah terlelap.



" I Be determined to save my brothers from this darkness game "
- Hwang Felix -

****

Annyeonggggg Dhecorys !!!
Bagaimana kabar kalian ??? Aku harap,kalian dalam kondisi yang baik baik saja.maafkan aku yang dua hari Kemaren gak UP 😭😭😭 tapi aku bakal ganti kok 😊 kalian tunggu aja yaaaa..dan aku juga bakal kasih hadiah ke kalian semuaaaa😊😊harap ditunggu ya hadiahnya!!!🥰🥰 seperti biasa,jangan pernah lupa untuk ninggalin jejak kalian yaaaa...Baik itu vote maupun comment.kalau kalian mau kasih saran,kasih aja yaaaa...Author akan menerimanya dengan senang hati 🥰🥰🥰selamat menanti episode selanjutnya....
Author selalu mencintai dan menyayangi kalian semuaaa😍

With Luv❤️
Natadhecoco😘




Jangan lupa...@nata.k.here






TBC......


To Be Continued

Hellevator | Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang