Episode 28

46 10 2
                                    

Hueeeeeee....maafin Author ya,Corys😭🙏Author jarang banget UP ...soalnya pas lebaran Kemaren,Author sibuk banget harus Bantuin keluarga😭😭😭sekali lagi...maafin Author yaaaa,Corysssss!!!dan sekarang Author muncul dengan ngebawain episode baru buat Dhecorys ku tersayang🥰🥰🥰selamat membaca..dan selamat berimajinasi🥰🥰🥰



****



Felix berlari menuju rumah kayu yang tengah ditempati oleh ketiga saudaranya yang masih hidup.

Brakkkkk

Felix membuka pintu rumah kayu tersebut dengan kasar.Tiga pasang mata disana pun mengatensikan pandangan mereka ke arahnya.

" Ada apa,Felix-ie ? " tanya Jisung," mengapa kau terlihat panik ? "

Felix menggelengkan kepalanya.

Sedetik kemudian,Ia menghembuskan nafas nya seraya mengusap wajah nya gusar,dan menjawab pertanyaan Jisung.
" Kita harus pergi dari sini ! Sekarang ! "

" Tapi sekarang sudah malam ",ujar Changbin," mengapa tak esok hari saja ? "

" Kita tak ada waktu lagi ! Ayo cepat ! " Felix menitahkan.

" Kau tak bisa tenangkah ?! Kau perlu menjelaskan nya terlebih dahulu ! Apa yang sebenarnya terjadi ?! " Hyunjin kesal.

Felix menghembuskan nafas.Ia menjelaskan semua kejadian yang tadi ia alami kepada ketiga saudara nya dari awal kejadian sampai akhir.

" Jadi,kau bertemu dengan mereka semua ? " tanya Changbin yang masih tak percaya.

Felix mengangguk.

" Aku tak percaya ! " sahut Hyunjin," itu hanya bualan mu saja ! "

" Tidak,Itu bukan bualan ku ! " Felix tak terima.

  " Sudahlah.Jangan berdebat ! Lebih baik,Kita segera pergi dari tempat ini ",lerai Jisung.

       Hyunjin dan Felix saling membuang muka sembari menyilangkan tangan di depan dada.

       Jisung yang melihat nya menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis.

       Tiba - tiba......

          Brakkkk

       Pintu rumah menutup dengan sendiri nya.Membuat empat remaja disana mengatensikan pandangan mereka ke asal suara.

  " Ada apa ini ? Mengapa pintu nya tertutup ? " tanya Changbin dengan raut wajah yang mulai panik.

  " Entahlah ",jawab Hyunjin seraya mengedikkan kedua bahu nya.

  " Kalian tunggu disini ! " titah Felix," aku akan melihat nya ".

       Felix melangkahkan kaki nya menuju pintu rumah.Satu langkah,dua langkah,tiga langkah,hingga Ia menghentikan langkah nya tepat di hadapan pintu rumah kayu tersebut.

          Ceklekkkk
         Wooooshhhhh

       Angin kencang menerpa wajah Felix.Membuat nya reflek memejamkan kedua mata nya,dan surai nya pun berantakan.

       Hembusan angin terus menerpa wajah tampan nya tanpa henti.

       Ia pun memundurkan langkah nya,masuk ke dalam rumah,dan menutup pintu nya rapat.

       Felix menghembuskan nafas seraya membuka kedua mata nya,dan menatap ketiga saudara nya yang tengah menatap nya dengan tatapan khawatir.

  " Apa kau baik - baik saja ? " tanya Changbin.

Hellevator | Stray Kids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang