0

8.2K 652 109
                                    

Cerita ini haanyalah sebuah fiksi karangan biasa, tidak untuk membuat unsur menjelekan nama tokoh dan yang lainnya.



























































Happy Reading





































"Saya terima nikah dan kawinnya Hyunjin Bin Muhidin dengan mas kawin seberat 25 karat serta rumah dan isinya kelak di bayar kontan!"




































#####











"Gak habis pikir saya, kok anak kecil udah di nikahin aja."

"Iya bu, kasian masih pada SD juga mereka."

"Katanya sih tradisi turun temurun gitu."

"Kok aneh tradisinya."

"Iya bu konon kalo anak sulung mereka tidak segera di nikahkan, nanti suka ada kejadian di luar nalar."

"Ibu dapat infonya dari siapa?"

"Saya dapat infonya dari almarhum nenek saya dulu. Beliau bercerita tradisi aneh keluarga bapak Sulaiman."

"Aduh tajir ganteng ok sih tapi tega bener ya, Ya Allah. Saya mah mana tega atuh ngorbanin anak saya buat dia harus nikah di usia yang masih muda banget, malah mereka masih anak anak."

"Bisa apa coba anak anak gitu, makan aja masih minta di suapin."

"Lagian gak kena hukum gitu ya bu pak Sulaiman nikahin anaknya di usia segitu? Bukannya udah ada pasal yang berlaku ya?"

"Biasalah bu ibu kan dia tajir, uang nya banyak. Sekali di suap kelar sudah masalahnya."

"Bu ibu kesini teh jadi mau beli sayuran saya apa ngegibah keluarga pak Sulaiman sih?!" Ibu ibu kompleks yang sedari tadi mengobrol sambil memilih milih sayuran di mang sayur keliling memberhentikan aktivitas menggibahnya.

Mereka yang merasa sudah selesaipun langsung pergi setelah membayar apa yang mereka beli.

Mang sayur yang hendak melanjutkan jualannya lalu berhenti saat ibu Sulaiman datang menghampirinya dengan bocah sekitar 9 tahun ada di sisinya.

"Eh bu Sulaiman. Silahkan atuh bu mau beli sayurannya?"

"Iya mang, kangkung darat 2 ikat mang, tahu, daging ayam setengah kilo sama terong ya mang." Ujarnya hanya menunjuk apapun yang ia sebut.

"Bu Hyunjin gak suka terong." Ujar bocah tadi yang bernama Hyunjin.

Si mang sayur yang tadi mau masukin terong panjang berwarna ungu kedalam keresek jadi ngelirik bocah yang masih pendek itu.

"Ya udah mang terong nya gak usah. Jadi berapa?"

"22.500 bu, tumben bu Sulaiman belanja kesini?" Ujar si mamang.

"Kemarin kan ada acara mang, bahan masak di kulkas kebetulan habis. Jadi saya kesini saja." Jawabnya sambil menyodorkan dua lembar uang sekitar 25.000 pada si mamang.

"Oh begitu bu, ngomong ngomong ini teh mantu ibu? Eleh eleh cakep pisan bu." Ujar si mang sayur yang memang bakalan ramah pada setiap pembeli, dengan telaten ia juga memberikan kembalian uang untuk bu Sulaiman, dan menyodorkan kresek hitam yang sudah di isi dengan belanjaan itu.

"Iya mang makasih, kalo begitu, saya sama mantu saya permisi ya mang." Pamit bu Sulaiman sambil mengambil kresek tersebut dan lalu meninggalkan si mamang, yang kebetulan ternyata si mang sayur berada tepat di depan gerbang besar rumah keluarga Sulaiman.

Mang sayur yang melihat anak kecil yang tadi menyebutkan nama Hyunjin seketika menggeleng kecil.

"Kasihan, masih kecil begitu udah di nikahin. Saya yang udah mau 30 tahun aja masih jomblo begini, nasiiib nasiiib."

Curhat si mang sayur, lalu kembali melanjutkan mencari nafkah untuk bantu bantu emak bapaknya.

"SAYUUUUURRRRRRR!!!!"











::

::

::










TBC


Masih gaje banget, emang sengaja di bikin gaje gini.

Penasaran kelanjutannya gak?

Kalo gak ada respon sama sekali gua unpub ceritanya.

Young Married // Chanjin (end) Where stories live. Discover now