#17

2K 312 43
                                    

Potongan chap kemarin hahaha
Lagian gabut gini ya up aja dah tapi dikit mwahah

Taudah apaan lagi mengbacotnya 😂

















::

::

::


















Mak lagi lagi Sekar melihat pak Soepomo menampar pekerja yang lain, saat itu Sekar tidak sengaja tengah berjalan kearah belakang rumah keluarga ini.

Terkadang hati Sekar merasa menyesal telah pergi diam diam dari kampung kesini, mang Ujang gak pernah cerita jika pak Soepomo rupanya galak. 

Tapi mak yang membuat Sekar heran adalah selama ini Sekar belum pernah melihat bagaimana rupa wajah istrinya pak Soepomo sendiri. 

Bingkai bingkai yang awalnya di pasang sudah di turunkan sebelum Sekar kemari. Itupun kata Sulastri, apa pak Soepomo menceraikan istrinya?

Mak doakan Sekar disini meski tau Sekar anak durhaka yang kabur dari rumah. Tapi Sekar masih berharap emak tetap mengucapkan nama Sekar di setiap doa emak.

















Hyunjin menggeleng untuk reaksi saat telah membaca curahan yang barusan. 



















Hari ini, Sekar mengobrol lama dengan Sulastri membuat Sekar jadi lupa pekerjaan karena terlena dengan cerita yang di ucapkan Sulastri. 

Disaat seperti itu, tiba-tiba pak Soepomo datang dengan wajah garangnya. Sekar tentu saja terkejut sedangkan Sulastri tersenyum manis namun dengan menundukan kepala. 

Tentu saja, Sekar juga mengikuti apa yang Sulastri lakukan kala tadi siang. Sungguh, bekerja di sini seperti sudah bekerja di kerajaan Nusantara. 

Untunglah pak Soepomo hanya melihat kami lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ah benar benar membuat jantung Sekar berdegup begitu kencang tadi karena takut.

Saya tanya pada Sulastri mengapa harus demikian? Dirinya hanya menjawab, Saya memang seperti itu pada juragan.



















"Beruntung banget ya Sekar gak kena marah majikannya, padahal lupa kerjaan." gumannya lalu membuka halaman selanjutnya. 



















Lagi lagi, Sekar tidak lagi menulis dengan jangka waktu yang panjang. 

Karena kami para pekerja begitu di sibukan dengan pesta perayaan hari lahirnya pak Soepomo yang menggelar pesta besar di rumah ini. 

Tapi kami juga cukup senang saat bisa menyantap makanan yang lezat juga enak. Bayangkan mak daging sapi di gulai, di kampung bisa makan gulai pas ada orang kurban aja dan itupun kambing.

Rasa lelah Sekar terbalas hanya dengan semangkuk gulai sapi. Sekar orang kampung miskin, dikasih beginian ya Sekar senang.

Bapak sama emak, andai bisa nyobain makanan yang Sekar makan juga pasti bahagia serta bersyukur. 


















Young Married // Chanjin (end) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant