OO

9.3K 1K 88
                                    

"Itu... apaan?"

Mashiho menunjukkan layar ponselnya pada Junghwan yang ada di sebelahnya tepat pada mata bocah laki-laki itu. Junghwan sedikit menyebalkan, saat penasaran, ia akan memajukan kepalanya ke arah ponsel seseorang, dan itu membuat pandangan Mashiho ke ponselnya terganggu.

"Anjing, gue kira apaan. Ternyata komik horror," umpat Junghwan nggak nyelow.

"Lah emang lo pikir apaan? Bokep?" tanya Mashiho.

"Ya nggak juga lah, gue kira lo lagi baca apaan gitu. Tahunya komik horror doang, lo apa nggak ngeri baca komik kayak gitu di malam hari, Kak?"

"Ngapain takut? Kata Kak Junkyu setan kan sebenernya nggak ada," balas Mashiho sembari mengendikan bahunya santai.

"Percaya kok Kak Junkyu, dia tukang ngibul, Kak."

"Kayak elo nggak aja."

"Dia pernah ngomong ke gue kalau lagu Happy Yaya itu ciptaan dia. Tapi ternyata, beuh. Halu dia lancar mantap jaya."

"Lah suka-suka dia lah, dia nggak salah ngibulin orang bego kayak elo."

"Berarti gue juga nggak salah dong ngebully lo pendek kalau pada kenyataannya begitu?" tanya Junghwan.

"Nggak gitu juga dong, monyet."

"Pulang gih, Kak," usir Junghwan.

Sekarang sudah pukul 9 malam, rencananya tadi Junghwan hendak tidur, tapi Mashiho tiba-tiba datang ke rumahnya. Alasannya sih mau ngadem, karena di rumahnya panas kayak neraka.

"Nggak ah, ngusir amat lo, nggak punya adab ya?"

"Njir, yang ada elo yang nggak punya adab. Malem-malem bertamu," bela Junghwan nggak terima. Udah bertamu, eh malah ngatain tuan rumahnya nggak punya adab. Jadi sekarang di sini siapa yang nggak punya adab?

"Ya udah, kalau lo udah tahu gue nggak punya adab kenapa masih ngatain gue nggak punya adab. Jadi siapa yang nggak punya adab? Ya elo lah."

"Kak, gue beneran mau tidur. Cepat pulang sebelum gue usir secara tidak baik-baik!" ujar Junghwan sok-sokan.

"Heh, bambang. Sejak tadi lo ngusir gue itu udah bukan baik-baik lagi," balas Mashiho kesal.

"Ya udah kali, kesel-kesel aja, nggak usah nyebut nama Bapak gue juga. Udah nggak jaman tahu."

"Si babi, sejak kapan nama Bapak elo Bambang?!"

"Oh, emang bukan?"

Mashiho cuman bisa menghela napas aja, Junghwan kadang kayak orang bego. Mashiho akhirnya lanjut baca komik horror yang ada di ponselnya. Sebenarnya Mashiho tuh nggak mau pulang cuman karena mager aja, soalnya rumah dia sama Junghwan nggak deket, jauh pun juga nggak. Cuman intinya Mashiho males, udahlah.

Drrt Drrt

Hening, tidak ada yang mengangkat. Bahkan tidak ada yang perduli.

Drrt Drrt

Masih sama.

Drrt Drrt

"WOI, ITU DIANGKAT DONG!" teriak Junghwan yang pada akhirnya terganggu.

"LHA EMANG ITU HAPE SIAPA! KOK NYURUH-NYURUH GUE NGANGKAT!"

"SEJAK KAPAN GUE NYURUH ELO?"

"YA TADI LO NGOMONG SAMA SIAPA KALAU BUKAN SAMA GUE?!"

"Oh iya."

Junghwan hanya menyengir saja dan berjalan ke arah ponselnya.

"Lah, bukan hape gue," ujarnya bingung sambil menatap Mashiho. "Hape lo kali, Kak."

Mr. Killer | Treasure ✔Where stories live. Discover now