O2

3.1K 747 154
                                    

"Jadi?"

"Aduh, Kak. Maaf gue lupa sama Kak Yoonbin, soalnya kan dia jarang kumpul sama kita," ujar Junghwan merasa tidak enak.

"Tapi lo keterlaluan, Junghwan."

"Ya elah, kalian aja semua pada nggak inget kan, kenapa nyalahin Junghwan," sahut Mashiho kesal.

"Udah lah, itu nggak penting. Sekarang mendingan kita pulang aja."

"Kenapa buru-buru pulang?" tanya Haruto pada Jihoon yang baru saja mengajak pulang.

"Ya emang lo mau nginep di rumah Kak Hyunsuk? Nggak, kan?"

"Anak-anak ini dimakan sama diminum ya." Ibu Hyunsuk datang menyuguhkan beberapa teh hangat dan beberapa kue. Ia tersenyum tipis menatap teman-teman Hyunsuk sebelum akhirnya pamit undur diri.

"Ya emang nggak sih, tapi ini Kak Yoonbin sama Kak Junkyu gimana? Bahkan Kak Yoshi mungkin aja udah dalam perjalanan ke sini," balas Haruto.

"Kak Yoonbin coba ditelepon deh?" saran Yedam akhirnya.

"Oke—"

"Nggak perlu, gue di sini."

Yoonbin datang dengan setelan cool-nya, ia memasukkan kedua tangannya di dalam kantong celana jeans yang dikenakannya.

"Lo... tahu dari mana kalau kita pada ngumpul di sini?" tanya Jihoon bingung.

Yoonbin hanya mengendikan bahunya acuh dan ikut duduk disofa milik Hyunsuk. "Jadi, kalian bahas apa?" tanyanya.

"Bahas telepon jadul ini, lo dapat nggak?"

Yoonbin melirik sedikit ke arah ponsel jadul yang berada ditangan Hyunsuk. "Nggak tuh."

"Masak?"

"Nggak usah bohong lo," tuding Jaehyuk.

"Siapa yang bohong? Percaya sama gue, ngapain juga gue bohong."

"Halah, musyrik."

Yoonbin langsung menyikut Asahi di sebelahnya yang baru saja berucap.

"Gue sambelin juga lo, Sahi."

"Kok aneh sih, enak banget lo Kak nggak dapat," ujar Doyoung sedikit nggak terima. Ya iyalah, teman itu seperjuangan, semati sehidup.

"Kenapa, iri lo?" tanya Yoonbin.

"Udah lah, kenapa juga harus iri sama manusia kadal kayak dia. Mending sekarang kita tungguin Yoshi, nih anak lemot banget. Masak nggak sampai-sampai."

Tapi memang benar, ini sudah 20 menit sejak Hyunsuk mengabari Yoshi. Mungkin ini masih bisa dimakhlumi kalau rumah Yoshi dan Hyunsuk berjarak jauh. Walah, orang rumah mereka aja cuman berjarak beberapa meter.

"WOI HYUNSUK, LO NGAPAIN SPAM GUE NYEDH. GANGGU— Loh kalian ngapain di sini?"

Junkyu masuk ke rumah Hyunsuk seperti orang kesurupan, bikin kaget beberapa orang yang ada di sana. Yedam aja udah sampai kejang-kejang, Jeongwoo sampai tumpahin minuman yang mau dia minum.

Ck, alay.

Padahal harusnya mereka udah terbiasa sama tingkah Junkyu yang banyak polah.

"Lah elo sendiri ngapain aja di telepon kagak nyahut-nyahut?" balas Jihoon.

"Gue..." Junkyu melirik ke arah teman-temannya yang ada di sana, merasa aneh. Tatapan teman-temannya kayak orang yang habis diculik. Kasihan, kayak ada takut-takutnya sedikit, tapi lebih ke komuk sih.

"Ngapain lo? Nonton bokep ya?" tuding Mashiho yang langsung digaplok sama Junghwan.

"Kak Mashiho nih dari kemarin pikirannya bokep muluk, nggak ada yang lainnya apa?"

Mr. Killer | Treasure ✔Where stories live. Discover now